Postingan telat alert. Ini sebenernya mau diposting tanggal 28 Agustus, on my level up :) Dan gambar astronot itu diambil dari guardian.co.uk. Dan aku akhirnya punya converse merah. Dan aku belum tidur sama sekali dalam 24 jam ini. And why do I have to tell you this :-?
Hmmm ada beberapa hal (banyak sih sebenernya) yang meleset tahun ini. Hopefully I can bear it still. Now, dear Boss of the Universe, do You mind to hear me out? I had a little gibberish.
I will try,
To have a chat with You more intensely.
(Well it is supposed to be my needs though)
To brush up this and that.
To think positively on anything.
To loosen up a bit.
And,
Not blabbermouthing here and there.
Not involving too much drama.
Not procrastinating too much thing.
Not exaggerating everything.
And some other thing I will whisper them personally to You.
May I? Ah. You're nodding, I know that :)
Thank You. Alhamdulillah. Bismillah.
skip to main |
skip to sidebar
OOT sedikit. Ini bukan foto signboard. Ini semalem pas aku ke minimarket deket kampus, aku kaget ngeliat surveilance mirrornya. Itu lho yang di pojok atas. Ada stiker iklan rokok yang bentuknya orang ngintip hihi. Srsly, kalo sekilas diliat kaya orang beneran. Oh that's Radith in red shirt and faux leather jacket, acting cool.
Yes. This was the thing kept us occupied for weeks. The peak event of our radio-station's bday, Friday (6/8). Acaranya end up lumayan gede, dimana semua orang tampil rapi jali, sementara seperti biasa, akunya ga sempet mandi, morak-marik, rushing here and there sampe gempor. Selalu kucel kaya gombal di setiap occassion ulang taun tahun ini :)) Dimulai dari bikin majalah dan segala tetek bengeknya, acara on airnya sendiri, acara off air internal pas di hari H-nya, and stayed up AM to PM for this one. Hasilnya ngga sempurna juga sih, flaws itu pasti ada. Tapi semoga semua senang. Terutama buat para pendengar, para tamu, temen-temen sendiri, semuanya. Semoga.
...
...
Yah, errr, emmm. Yea. Gitulah. Capek badan, jelas. Tapi capek atinya lumayan nampol juga. But i've seen this for years, aight? I've been warned, aight? Friksi bakal selalu ada. Ketidakdewasaan itu lagu lama. Sentralisasi itu biasa. Subordinat ngga boleh banyak tingkah. Erhhmm. Yah. Gitulah. Ahaha *ketawapait*
Yak. Acara ulang tahunnya udah selesai. And finally Ramadhan coming through. Hello Boss of the Universe :) Hopefully I can go through Ramadhan this year with Your blessing.
Monday, August 30, 2010
Friday, August 27, 2010
a GUILTY pleasure
Afternoon. Still got something (err.. a lot, actually) to do. Browsing here, browsing there, doing this, doing that, and stumbled upon this thing :
Bukan info yang terlalu baru memang. Tapi tiap kali ketemu artikel yang ngasi tau berapa banyak seharusnya aku mengonsumsi garam, rasanya gimanaaaa gitu.
One teaspoon! Just one!
Bagaimana aku bisa hidup dengan 1 sendok teh garam sehari?
*lebay* :D
VIVAnews - Anjuran untuk mengurangi asupan garam mulai didengung-dengungkan para pakar kesehatan. Pasalnya, jika tubuh kelebihan garam akan mengakibatkan meningkatnya tekanan darah, yang merupakan sumber penyakit seperti diabetes, stroke, jantung.
Tapi, perlu Anda tahu juga, membatasi konsumsi garam tidak berarti Anda sama sekali tidak mengonsumsi salah satu bumbu penyedap rasa ini. Kekurangan asupan garam juga bisa memicu sejumlah gangguan kesehatan.
Menurut ahli kesehatan, Zeenia F Baria, ada banyak kesalahpahaman dalam hal asupan garam. Kelebihan dan kekurangan garam ternyata sama bahayanya, seperti dikutip dari laman Times of India.
Menurut ahli jantung, Dr Vijay Surase, saat ini garam dianggap sebagai 'biang keladi' kegemukan. Tak mengherankan jika makin banyak orang yang menyadari bahaya asupan garam berlebih. Masalahnya, tidak sedikit orang juga yang secara ekstrem tidak mengonsumsi garam sama sekali. Dan menurut Dr Surase, pemikiran makan tanpa garam adalah salah kaprah.
Lantas, seberapa pentingkah pembatasan garam?
"Garam, umumnya terdiri dari natrium dan klorin (natrium klorida). Anggapan garam dapat membahayakan kesehatan memang tidak salah, dan kandungan natrium klorida bisa didapatkan dari makanan lain. Namun, penelitian menunjukkan, sekitar 80 persen dari populasi manusia akan mendapatkan manfaat dari garam secara optimal dari garam alami. Jika tubuh kekurangan garam, kondisi ini bisa menyebabkan kantuk, depresi, kejang bahkan koma. Bahkan penderita hipertensi diperbolehkan mengonsumsi garam, asalkan tidak berlebihan,” kata Dr Surase.
Hal senada juga disampaikan kardiolog, Dr Shantanu Deshpande, yang mengungkapkan garam sangat penting untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh kita.
"Porsi normal garam sebesar 2.300 mg (sekitar 1 sendok teh garam). Namun, masih banyak orang juga mengonsumsi garam lebih dari porsi itu. Biasanya, konsumsi garam berlebihan diekskresikan dalam urin. Tapi, hampir 50 persen dari individu, ginjalnya tidak dapat menangani kelebihan natrium dari garam. Kondisi inilah yang bisa mengakibatkan peningkatan tekanan darah, yang sering terjadi pada manula atau penderita diabetes."
Karena itu, mulailah mengonsumsi garam dalam porsi ideal, agar tubuh kebal dari penyakit.
Bukan info yang terlalu baru memang. Tapi tiap kali ketemu artikel yang ngasi tau berapa banyak seharusnya aku mengonsumsi garam, rasanya gimanaaaa gitu.
One teaspoon! Just one!
Bagaimana aku bisa hidup dengan 1 sendok teh garam sehari?
*lebay* :D
Thursday, August 26, 2010
the ANNOYING apprentice
Last night, me and friends went out for a movie while waiting the sahur radioshow. Ambil jam nonton yang paling malem, maksudnya biar kelar nonton film langsung siaran gitu. Sebuah langkah yang kurang taktis. Karena itu artinya setelah selesai siaran jam 5, pulang, tidur sebentar jika beruntung, jam 8 harus udah balik studio lagi, dan seharian bakal ngantor sambil ngantuk. Tapi anak-anak hore ini memang kadang ngga realistis dan ngga inget umur...
Anyway, semalem kita nonton THE SORCERER'S APPRENTICE. Lagi-lagi sebuah film yang potensial bagus tapi jadi mentah gara-gara beberapa hal sepele. Ehm, ini berdasarkan selera dan sok taunya aku aja ya, semua hal sepele itu numpuk pada Dave sang pemeran utama. Yea, flaw terbesar film ini si remaja nerd yang ternyata mewarisi kemampuan sihir hebat. But he's so annoying! Inget jaman Shia LaBeouf as Sam di Transformers lari-lari bodoh, teriak-teriak dan ngga kunjung percaya sama para Autobot? Waktu itu aku udah mikir : ini orang gengges (baca:ganggu) banget sih? But Sam end up melakukan hal2 heroik. Transisi from loser into somethingnya juga alus dan jelas 5W1H-nya.
While Dave, OMG... Ini karakter JAUUUHHHH lebih menyebalkan dari Sam di Transformers. Character buildingnya ngga lovable dan mentalitasnya ngga digambarkan cukup decent hingga dia bisa jadi seorang hero. Bahkan ketika akhirnya dia menjadi pahlawan di akhir film, i was like : Meh. Gak tersentuh hatiku sama sekali, saking nyebelinnya. Dave diperanin sama Jay Baruchel yang tone suaranya lumayan ganggu (padahal pas dia jadi dubber Hiccup di How To Train Your Dragon ngga segitunya lho). Ternyata kegangguan tone suara ini bertambah ketika dia mulai jejeritan kesana kemari. (Phew banyak kata "ganggu" dalam postingan kali ini ya?) Dan aktingnya, euh, sorry to say, not that good either. Menurutku chemistry-nya si Jay ini juga ngga masuk ke karakter Dave, pun ngga masuk juga ke karakter lain, misalnya ke Balthazar (Nicolas Cage), the master himself. Padahal Nicolas Cage mainnya lumayan lho, acuh-acuh caring sejenis kaya di Kick Ass gitu deh. Dan ketika dibilang Balthazar punya soft-spot buat Dave, aku mikir : why should him, for Dave is such a prick? Dikandhani ngeyel dan ganggu, dalam taraf yang unbelievable. Yak another kata "ganggu" spotted.
Di luar Dave, meskipun banyak summer-movie cliche di film ini, everything's just fine. Menghibur tapi tidak nailed too deep. Soal spesial efeknya, errr when it comes to Walt Disney and Jerry Bruckheimer and Jon Turtletaub, rasanya kita bisa duduk dan enjoy saja menikmatinya. Yah begitulah. For me, it's just average, but better than Narnia Saga lahh.
ps :
di acara nonton film ini, aku menjadi saksi mata transaksi pertukaran nomor telepon 2 total strangers. Well one of them is my friend, exchanging number with someone on the next seat. It all happened in within 111 minutes' movie length. Mereka silently berkomunikasi menggunakan layar HP layaknya agen rahasia yang bertukar informasi secara incognito. Oalah, bisaaaa aja =)
Anyway, semalem kita nonton THE SORCERER'S APPRENTICE. Lagi-lagi sebuah film yang potensial bagus tapi jadi mentah gara-gara beberapa hal sepele. Ehm, ini berdasarkan selera dan sok taunya aku aja ya, semua hal sepele itu numpuk pada Dave sang pemeran utama. Yea, flaw terbesar film ini si remaja nerd yang ternyata mewarisi kemampuan sihir hebat. But he's so annoying! Inget jaman Shia LaBeouf as Sam di Transformers lari-lari bodoh, teriak-teriak dan ngga kunjung percaya sama para Autobot? Waktu itu aku udah mikir : ini orang gengges (baca:ganggu) banget sih? But Sam end up melakukan hal2 heroik. Transisi from loser into somethingnya juga alus dan jelas 5W1H-nya.
While Dave, OMG... Ini karakter JAUUUHHHH lebih menyebalkan dari Sam di Transformers. Character buildingnya ngga lovable dan mentalitasnya ngga digambarkan cukup decent hingga dia bisa jadi seorang hero. Bahkan ketika akhirnya dia menjadi pahlawan di akhir film, i was like : Meh. Gak tersentuh hatiku sama sekali, saking nyebelinnya. Dave diperanin sama Jay Baruchel yang tone suaranya lumayan ganggu (padahal pas dia jadi dubber Hiccup di How To Train Your Dragon ngga segitunya lho). Ternyata kegangguan tone suara ini bertambah ketika dia mulai jejeritan kesana kemari. (Phew banyak kata "ganggu" dalam postingan kali ini ya?) Dan aktingnya, euh, sorry to say, not that good either. Menurutku chemistry-nya si Jay ini juga ngga masuk ke karakter Dave, pun ngga masuk juga ke karakter lain, misalnya ke Balthazar (Nicolas Cage), the master himself. Padahal Nicolas Cage mainnya lumayan lho, acuh-acuh caring sejenis kaya di Kick Ass gitu deh. Dan ketika dibilang Balthazar punya soft-spot buat Dave, aku mikir : why should him, for Dave is such a prick? Dikandhani ngeyel dan ganggu, dalam taraf yang unbelievable. Yak another kata "ganggu" spotted.
Di luar Dave, meskipun banyak summer-movie cliche di film ini, everything's just fine. Menghibur tapi tidak nailed too deep. Soal spesial efeknya, errr when it comes to Walt Disney and Jerry Bruckheimer and Jon Turtletaub, rasanya kita bisa duduk dan enjoy saja menikmatinya. Yah begitulah. For me, it's just average, but better than Narnia Saga lahh.
ps :
di acara nonton film ini, aku menjadi saksi mata transaksi pertukaran nomor telepon 2 total strangers. Well one of them is my friend, exchanging number with someone on the next seat. It all happened in within 111 minutes' movie length. Mereka silently berkomunikasi menggunakan layar HP layaknya agen rahasia yang bertukar informasi secara incognito. Oalah, bisaaaa aja =)
random shot : SIGNBOARDS
lokasi : arena main anak-anak yang letaknya agak nyelip.
(kalo yang mojok bapak-ibunya sementara si anak sedang sibuk dengan plastic seesaw and bouncing ball and everything malah bagus dooong)
(kalo yang mojok bapak-ibunya sementara si anak sedang sibuk dengan plastic seesaw and bouncing ball and everything malah bagus dooong)
a. very. bold. fashion. statement. gowl abeish.
(Beberapa saat setelah aku ambil foto ini, yang jaga toko keluar
dan memandangiku suspiciously. Aku langsung siul-siul dan kabur)
(Beberapa saat setelah aku ambil foto ini, yang jaga toko keluar
dan memandangiku suspiciously. Aku langsung siul-siul dan kabur)
goes house. aih mau pergi kemana sih rumahnya?
(yang ini ngambil fotonya juga ngumpet-ngumpet.
warga sekitar menatap dengan penuh curiga. again, i flee)
(yang ini ngambil fotonya juga ngumpet-ngumpet.
warga sekitar menatap dengan penuh curiga. again, i flee)
OOT sedikit. Ini bukan foto signboard. Ini semalem pas aku ke minimarket deket kampus, aku kaget ngeliat surveilance mirrornya. Itu lho yang di pojok atas. Ada stiker iklan rokok yang bentuknya orang ngintip hihi. Srsly, kalo sekilas diliat kaya orang beneran. Oh that's Radith in red shirt and faux leather jacket, acting cool.
SAND in my EYES...
When I'm sleepy, I'm grumpy.
Aku juga lebih milih siaran sambil lapar daripada sambil ngantuk.
Soalnya kalo ngantuk susah fokus, ngomongnya ngga kontrol kaya orang ngelindur.
But one thing for sure, ya itu tadi.
Ada kecenderungan sumbunya lebih pendek kalo ngantuk.
Kalo ada bridezilla, mungkin aku adalah sleepzilla (?)
And am soooo sleepy right now. Watch out.
Aku juga lebih milih siaran sambil lapar daripada sambil ngantuk.
Soalnya kalo ngantuk susah fokus, ngomongnya ngga kontrol kaya orang ngelindur.
But one thing for sure, ya itu tadi.
Ada kecenderungan sumbunya lebih pendek kalo ngantuk.
Kalo ada bridezilla, mungkin aku adalah sleepzilla (?)
And am soooo sleepy right now. Watch out.
Tuesday, August 24, 2010
suddenly RAINING
HUJAN!! :D
Lumayan deres dong, di siang bolong!
Akhir-akhir ini Semarang mulai sering hujan. Dari kemarin sih ujannya malem terus. Makanya agak kaget siang-siang ujan. Oh untungnya hari ini aku memilih jaket yang tepat buat keluar rumah for weather suddenly turns chill like this.
Jam segini, puasa, gula darah mulai menurun, cuacanya adem...
Ah.
*yawn*
Anyway. I'm not in a good state of mind right now.
Ugh. How to describe this?
Gitulah pokoknya. Siklusnya lagi turun.
Oh dear Boss of the Universe, another game You play?
I see You smiling and courage me to get through this.
I know You do. You always do.
Bismillah...
Lumayan deres dong, di siang bolong!
Akhir-akhir ini Semarang mulai sering hujan. Dari kemarin sih ujannya malem terus. Makanya agak kaget siang-siang ujan. Oh untungnya hari ini aku memilih jaket yang tepat buat keluar rumah for weather suddenly turns chill like this.
Jam segini, puasa, gula darah mulai menurun, cuacanya adem...
Ah.
*yawn*
Anyway. I'm not in a good state of mind right now.
Ugh. How to describe this?
Gitulah pokoknya. Siklusnya lagi turun.
Oh dear Boss of the Universe, another game You play?
I see You smiling and courage me to get through this.
I know You do. You always do.
Bismillah...
Monday, August 23, 2010
they're ROCKIN, again
Kakak beradik ini, dulu sekitar Januari, pernah aku preview sepak terjangnya di postingan ini. Mereka sendiri udah sejak lama bikin-bikin video lagu2 cover version gitu. They're singing like breathing. So effortless but turns awesome.
Dan hari ini, aku liat sebuah video link di facebooknya si Ichi..
... Sheesh, really gives me shiver and jitter. Muda dan berbakat. They always put Indonesian flag in their videos so people won't think they are Filipino. Ah. Kalian luar biasa. Check out their youtube channel here.
Dan hari ini, aku liat sebuah video link di facebooknya si Ichi..
... Sheesh, really gives me shiver and jitter. Muda dan berbakat. They always put Indonesian flag in their videos so people won't think they are Filipino. Ah. Kalian luar biasa. Check out their youtube channel here.
finding TALENT
*sentrapsentrup*
Ugh. Darimana asalnya pilek pagi ini? Mendadak meler begitu saja. Mungkin siklus ngedropnya lagi datang.
Aaaanyway, semalem aku siaran sambil keluar masuk kokpit (a.k.a ruang siaran) yang dinginnya ngga kira-kira. Pas jeda lagu gitu aku keluar dan duduk di ruang tunggu sambil nonton TV. Kebetulan acara yg lagi terpampang disitu adalah sebuah acara (so they called) pencarian bakat. Bakat yang dicari-cari sendiri sih various, ada yang nyanyi, ngedance, etc etc. Acara ini sepertinya sedang digila-gilai oleh buanyak orang. Soalnya kalo ngintipin facebook pas acara ini airing, mendadak semua orang statusnya seragam : ngedukung kontestan jagoannya.
Sejujurnya aku ngga begitu tahu banyak soal acara ini. Nonton TV aja jarang. Cuma karena ekspos luar biasa oleh stasiun TV ybs, rasanya jadi sering ngeliat kontestannya dimana-mana. Misalnya di "episode-episode diary" yang memperlihatkan keseharian para kontestan yang sebenernya keliatan staged juga. Dan begitu ngeliat shownya semalam, I was like : Oh. Lho. Kok begini? Bukan bermaksud merendahkan, cuma dengan ekspos yang luar biasa itu i expected something WOW. Tapi kok... Ya gitu. Udah babak sekian-besar ada yang narinya masih ngga kompak, nyanyinya salah, tapi masih dibilang "good job"?
Sebenernya mungkin bukan kontestannya yang salah. Aku pikir ini memang penyakitnya talent-show kita. Dramatisasi yang berlebihan, tapi hal yang penting malah diabaikan. Misalnya, semalem tiap kontestan didampingi oleh bintang tamu. Misalnya dancer didampingin penyanyi pro, dancer didampingi dancer pro, penyanyi didampingin violis pro etc etc. Mungkin maksudnya untuk menghasilkan penampilan yang extravagant. Hasilnya? Dimataku sang bintang tamu malah steal the spotlight. They're good, of course, they're pro. Dan kontestan2 itu somehow ngga semuanya bisa mengimbangi. Lha yang dicari bakatnya ini siapa sebenernya?
Mungkin bagi para pendukung, all the thing that matter ya si kontestan. Tapi buat orang awam kaya' aku, rasanya acara jadi ngga juntrung. Why don't we keep it simple? Seperti talent search di luar negeri (yah jadi ngebandingin deh), yang begitu to the point. Nyanyi ya nyanyi. Nari ya nari. Pun kalo mau ada featurette ya sesekali aja. Itu juga timelinenya jelas jadi ngga bertele-tele. Ngga perlu juga ada acara menghadirkan kerabat trus nangis-nangisan di atas panggung. Itu kan last year sekali, masiiih dipake juga.
Itulah kenapa mungkin masih ada kontestan yang narinya/nyanyinya salah. Mereka memang berbakat, itu pasti. Tapi waktu mereka buat latihan di karantina habis buat taping daily-activities dan ngga fokus perform karena harus ngapalin stagednya gimmick ini dan itu. Maybe.
Ini cuma random thought aja kok. Sambil ngumpulin mood buat mulai kerja. Karena rasanya moodnya udah mulai ngumpul, so... Happy Monday comrades!
Ugh. Darimana asalnya pilek pagi ini? Mendadak meler begitu saja. Mungkin siklus ngedropnya lagi datang.
Aaaanyway, semalem aku siaran sambil keluar masuk kokpit (a.k.a ruang siaran) yang dinginnya ngga kira-kira. Pas jeda lagu gitu aku keluar dan duduk di ruang tunggu sambil nonton TV. Kebetulan acara yg lagi terpampang disitu adalah sebuah acara (so they called) pencarian bakat. Bakat yang dicari-cari sendiri sih various, ada yang nyanyi, ngedance, etc etc. Acara ini sepertinya sedang digila-gilai oleh buanyak orang. Soalnya kalo ngintipin facebook pas acara ini airing, mendadak semua orang statusnya seragam : ngedukung kontestan jagoannya.
Sejujurnya aku ngga begitu tahu banyak soal acara ini. Nonton TV aja jarang. Cuma karena ekspos luar biasa oleh stasiun TV ybs, rasanya jadi sering ngeliat kontestannya dimana-mana. Misalnya di "episode-episode diary" yang memperlihatkan keseharian para kontestan yang sebenernya keliatan staged juga. Dan begitu ngeliat shownya semalam, I was like : Oh. Lho. Kok begini? Bukan bermaksud merendahkan, cuma dengan ekspos yang luar biasa itu i expected something WOW. Tapi kok... Ya gitu. Udah babak sekian-besar ada yang narinya masih ngga kompak, nyanyinya salah, tapi masih dibilang "good job"?
Sebenernya mungkin bukan kontestannya yang salah. Aku pikir ini memang penyakitnya talent-show kita. Dramatisasi yang berlebihan, tapi hal yang penting malah diabaikan. Misalnya, semalem tiap kontestan didampingi oleh bintang tamu. Misalnya dancer didampingin penyanyi pro, dancer didampingi dancer pro, penyanyi didampingin violis pro etc etc. Mungkin maksudnya untuk menghasilkan penampilan yang extravagant. Hasilnya? Dimataku sang bintang tamu malah steal the spotlight. They're good, of course, they're pro. Dan kontestan2 itu somehow ngga semuanya bisa mengimbangi. Lha yang dicari bakatnya ini siapa sebenernya?
Mungkin bagi para pendukung, all the thing that matter ya si kontestan. Tapi buat orang awam kaya' aku, rasanya acara jadi ngga juntrung. Why don't we keep it simple? Seperti talent search di luar negeri (yah jadi ngebandingin deh), yang begitu to the point. Nyanyi ya nyanyi. Nari ya nari. Pun kalo mau ada featurette ya sesekali aja. Itu juga timelinenya jelas jadi ngga bertele-tele. Ngga perlu juga ada acara menghadirkan kerabat trus nangis-nangisan di atas panggung. Itu kan last year sekali, masiiih dipake juga.
Itulah kenapa mungkin masih ada kontestan yang narinya/nyanyinya salah. Mereka memang berbakat, itu pasti. Tapi waktu mereka buat latihan di karantina habis buat taping daily-activities dan ngga fokus perform karena harus ngapalin stagednya gimmick ini dan itu. Maybe.
Ini cuma random thought aja kok. Sambil ngumpulin mood buat mulai kerja. Karena rasanya moodnya udah mulai ngumpul, so... Happy Monday comrades!
Thursday, August 19, 2010
middle school DELIGHT
Kemarin, habis sahur aku ngga bisa tidur. Dan oh memang hikmah ramadan ya... Aku malah beberes kamar yang kaya gudang itu dong. Ngga langsung semuanya sih. Sudut demi sudut, bahkan bersambung sampai malam harinya, dan sampai hari ini.
Kalau lagi beberes kamar begini aku selalu terheran-heran. Karena aku bukan tukang belanja, jadi rasanya pertambahan barang-barang baru di kamarku juga ngga begitu signifikan. Tapi tiap kali beberes kamar, kok selalu bisa keluar 3-4 plastik item gede penuh barang yang perlu dibuang ya? Aku selalu dikejutkan dengan kemampuan 'nyusuh'-ku yang luar biasa ini. Tsk tsk tsk.
Nah, pas beberes kemarin itu, aku menemukan barang-barang yang bikin nyengir ngga abis2 : koleksi merchandise Dragon Ball jaman SMP. Mulai dari kartu, poster, kertas surat (!), buku alamat, poster, pulpen, etc etc. Yea, jaman SMP adalah jaman ketika semua cewe-cewe tergila-gila pada Boyzone dan David Beckham (as a debutantè at that time), sementara aku cuma tahu Goku dan Bezita dan Capsule Corporation dan Kamehameha dan Tenka Ichi Budokai.
Kalau lagi beberes kamar begini aku selalu terheran-heran. Karena aku bukan tukang belanja, jadi rasanya pertambahan barang-barang baru di kamarku juga ngga begitu signifikan. Tapi tiap kali beberes kamar, kok selalu bisa keluar 3-4 plastik item gede penuh barang yang perlu dibuang ya? Aku selalu dikejutkan dengan kemampuan 'nyusuh'-ku yang luar biasa ini. Tsk tsk tsk.
Nah, pas beberes kemarin itu, aku menemukan barang-barang yang bikin nyengir ngga abis2 : koleksi merchandise Dragon Ball jaman SMP. Mulai dari kartu, poster, kertas surat (!), buku alamat, poster, pulpen, etc etc. Yea, jaman SMP adalah jaman ketika semua cewe-cewe tergila-gila pada Boyzone dan David Beckham (as a debutantè at that time), sementara aku cuma tahu Goku dan Bezita dan Capsule Corporation dan Kamehameha dan Tenka Ichi Budokai.
bukan kartu umbul. agak kerenan dikit, belinya di gramed.
Oh suka banget deh waktu itu. Suka sama gambar Akira Toriyama yang garisnya simpel sama tebel tapi detil sampe ke dalem-dalemnya. Selera humornya yang bego dan dramanya yang touching terasa seimbang. Sampe berasa sediiih banget pas Bezitanya mati. Sempet juga jengkel luar biasa karena komik Dragon Ball GT ngga masuk Indonesia. Ehehe jadi kangen ih. Ini temanya belakangan emang berkangen-kangen ria sama manga. And as always, savor the manga version, not the anime.
So, dengan ini aku meralat, bukan cuma One Piece dan Hoshin Engi. Ada Dragon Ball juga (kok bisa lupa ya? Doh..) Yea, manga bagus yg aku suka memang banyak, tapi datang dan pergi. Sementara Dragon Ball di masa SMP, Hoshin Engi di jaman SMA dan One Piece yang dibaca diem-diem sambil kuliah adalah yang paling nempel di hati. Tsahh kaya iklan mie instan :)
(btw tiga-tiganya keluaran Shonen Jump..)
So, dengan ini aku meralat, bukan cuma One Piece dan Hoshin Engi. Ada Dragon Ball juga (kok bisa lupa ya? Doh..) Yea, manga bagus yg aku suka memang banyak, tapi datang dan pergi. Sementara Dragon Ball di masa SMP, Hoshin Engi di jaman SMA dan One Piece yang dibaca diem-diem sambil kuliah adalah yang paling nempel di hati. Tsahh kaya iklan mie instan :)
(btw tiga-tiganya keluaran Shonen Jump..)
Saturday, August 14, 2010
DRAGON, sit! Roll!
Sedang agak malas menulis, yang ingin ditulispun sebenarnya basian berhari-hari yang lalu, tapi sungguh ingin berbagi : that HOW TO TRAIN YOUR DRAGON is a true relish.
Awalnya aku agak underestimate sama film animasi ini. Kupikir akan sama saja seperti Despicable Me. Banyak yg overrate, tapi ternyata bagiku gitu aja. Apparently this movie is a complete package when you need a relaxing moment. Lightweight but not shallow. I laughed so hard for most of the movie, my eyes lit up seeing scenes when Toothless fly with Hiccup thru the sky, my heart sank when Stoick the Vast set standards that are too high on his son, those comical faces of the dragons, tense aerial battle between Red Death -the gigantic dragon- and Toothless, from zero to hero formulae, the little burst of romanticism. It's just.. Complete.
And just like UP, semua karakter di film ini 'jelas', dan ngga ada yang terbuang sia-sia. Minute to minutenya rapat, setiap scenenya punya 'spark', that could hold my 4 y.o. sister sat still when she saw it another day. Sayang di Semarang, ngga ada satupun bioskop yang memutarnya dengan format 3D. Proyektor 3D-nya dipake The Last Airbender kali.
All in all, film yang diadaptasi dari buku ini membuatku sangat senang. Dan nyengirnya semakin lebar ketika credit title muncul dan aku mendengar suara yang familiar bernyanyi. It's Jonsi. Sigur Ros' Jonsi. Wah, jeli aja nih music directornya, karena buat aku lagunya jadi sangat pas capturing nuansa Viking film ini. Because everytime I hear his voice, I couldn't help not to think about thin layer of ice, avalanche and aurora :D
Now, Dila over and out. Have a kickin weekend folks.
Awalnya aku agak underestimate sama film animasi ini. Kupikir akan sama saja seperti Despicable Me. Banyak yg overrate, tapi ternyata bagiku gitu aja. Apparently this movie is a complete package when you need a relaxing moment. Lightweight but not shallow. I laughed so hard for most of the movie, my eyes lit up seeing scenes when Toothless fly with Hiccup thru the sky, my heart sank when Stoick the Vast set standards that are too high on his son, those comical faces of the dragons, tense aerial battle between Red Death -the gigantic dragon- and Toothless, from zero to hero formulae, the little burst of romanticism. It's just.. Complete.
And just like UP, semua karakter di film ini 'jelas', dan ngga ada yang terbuang sia-sia. Minute to minutenya rapat, setiap scenenya punya 'spark', that could hold my 4 y.o. sister sat still when she saw it another day. Sayang di Semarang, ngga ada satupun bioskop yang memutarnya dengan format 3D. Proyektor 3D-nya dipake The Last Airbender kali.
All in all, film yang diadaptasi dari buku ini membuatku sangat senang. Dan nyengirnya semakin lebar ketika credit title muncul dan aku mendengar suara yang familiar bernyanyi. It's Jonsi. Sigur Ros' Jonsi. Wah, jeli aja nih music directornya, karena buat aku lagunya jadi sangat pas capturing nuansa Viking film ini. Because everytime I hear his voice, I couldn't help not to think about thin layer of ice, avalanche and aurora :D
Now, Dila over and out. Have a kickin weekend folks.
Thursday, August 12, 2010
PAOPEI ketsujō*
Halo mambo jambo.
Hari kedua bulan puasa, what's been up? Semoga lancar-lancar saja ya semuanya. Sehingga di akhir setiap harinya, selama 30 hari, kita ngga cuma dapet laper sama haus aja. Amin.
Ugh, badanku agak gemreges, leher pegel dan matanya sepet gara-gara semalem siaran saur dan lupa matiin kipas angin pas tidur. But overall, everything's just fine. Yeah, fine. Or so. Or not so fine. Or I don't know. There's something shakin my consciousness. Feels like walking in a pitch full of mines. Anxious, cautious, hoping not to step on the wrong areas. Ah. I hope everything will turn good at the end. Amiin..
Another issue : I should start to put my life back in order. Akibat 'sisa-sisa peperangan' kemaren, jadi banyak hal yang ngga dikerjakan dengan teratur. Yea, mungkin 'teratur'-ku juauuuuhhh dibandingkan 'teratur'-nya orang lain, but at least if I'm mediocre at my best, I still got my own standard. Dan sekarang judulnya lagi acak-acakan hore begini. Jadi tidak produktif.. Aduh-aduh. Mari mari kita bereskan mumpung belum terlambat. Ehehe kaya' apaan aja.
Another, another issue : hari ini mendadak kangen sama manga HOSHIN ENGI bikinan Ryu Fujisaki. Setelah tak pikir-pikir, memang cuma Hoshin Engi dan One Piece; manga yg really really got into me. Soal Hoshin Engi sendiri, regardless sebenarnya menceritakan soal mitologi Cina, tapi artworknya sungguh unik. Dengan arsiran yg smudge-yet-define, perpaduan 'ancient and modern stuffs', dan bentuk-bentuk cubic-spheric-nya.. nampak sangat keren di mataku. Ditambah twistnya yg beneran mlintir, storyline yang dalem, komedi yg sinting serta fantasinya yg immense dan beyond. Yea, beyond. Karena Ryu Fujisaki bisa saja dengan santai menggambarkan kostum lateks yang dipadukan dengan kain-kain oriental atau paopei yang berbentuk seperti senjata ala Star Wars.
Gaya outliningnya sempet mempengaruhi gambarku jaman masih jadi ilustrator di koran kampus dulu. Eh, kalo ngga salah ada versi animenya juga ya. Tapi aku selalu lebih suka manga dibanding anime. Melihat arsiran BW-nya, melihat guratan pena orisinilnya.. Rasanya lebih kena gitu. Ciehh.
Oh ya, hingga tulisan ini diturunkan (tsahh) judulnya aku masih berburu Hoshin Engi lho. File download atau komik fisiknya sama-sama udah lumayan langka. Sebenernya nemu sih satu link website yang memberi sedikit pencerahan, tapi ngga nolak juga kalo ada yg mau bagi-bagi link. Nemu juga yg ngejual komik fisik komplit seri 1-23. Ugh. Collectible item banget! Tapi masih mikir-mikir, is it worth to pamper this little boy inside me? Enak bener, cuma kebutuhan tersier tapi main diturutin aja like nothing else matter. No way. Errr. At least not now.
Ehehe, coba kita liat ya, ini aku moga-moga warasnya awet dan tidak melakukan keputusan impulsif in the last minutes :p
*) merindukan Paopei**
**) Paopei = versatile superweapon made by Sennin***
***) Err Sennin? They're human possessing special ability and wisdom.. Okay no more asterisks.
Hari kedua bulan puasa, what's been up? Semoga lancar-lancar saja ya semuanya. Sehingga di akhir setiap harinya, selama 30 hari, kita ngga cuma dapet laper sama haus aja. Amin.
Ugh, badanku agak gemreges, leher pegel dan matanya sepet gara-gara semalem siaran saur dan lupa matiin kipas angin pas tidur. But overall, everything's just fine. Yeah, fine. Or so. Or not so fine. Or I don't know. There's something shakin my consciousness. Feels like walking in a pitch full of mines. Anxious, cautious, hoping not to step on the wrong areas. Ah. I hope everything will turn good at the end. Amiin..
Another issue : I should start to put my life back in order. Akibat 'sisa-sisa peperangan' kemaren, jadi banyak hal yang ngga dikerjakan dengan teratur. Yea, mungkin 'teratur'-ku juauuuuhhh dibandingkan 'teratur'-nya orang lain, but at least if I'm mediocre at my best, I still got my own standard. Dan sekarang judulnya lagi acak-acakan hore begini. Jadi tidak produktif.. Aduh-aduh. Mari mari kita bereskan mumpung belum terlambat. Ehehe kaya' apaan aja.
Another, another issue : hari ini mendadak kangen sama manga HOSHIN ENGI bikinan Ryu Fujisaki. Setelah tak pikir-pikir, memang cuma Hoshin Engi dan One Piece; manga yg really really got into me. Soal Hoshin Engi sendiri, regardless sebenarnya menceritakan soal mitologi Cina, tapi artworknya sungguh unik. Dengan arsiran yg smudge-yet-define, perpaduan 'ancient and modern stuffs', dan bentuk-bentuk cubic-spheric-nya.. nampak sangat keren di mataku. Ditambah twistnya yg beneran mlintir, storyline yang dalem, komedi yg sinting serta fantasinya yg immense dan beyond. Yea, beyond. Karena Ryu Fujisaki bisa saja dengan santai menggambarkan kostum lateks yang dipadukan dengan kain-kain oriental atau paopei yang berbentuk seperti senjata ala Star Wars.
Gaya outliningnya sempet mempengaruhi gambarku jaman masih jadi ilustrator di koran kampus dulu. Eh, kalo ngga salah ada versi animenya juga ya. Tapi aku selalu lebih suka manga dibanding anime. Melihat arsiran BW-nya, melihat guratan pena orisinilnya.. Rasanya lebih kena gitu. Ciehh.
two of my favourite characters..
above : Kou Tenka with his lightsaber-lookalike paopei
below : Nataku, the heartless (but suspected oedipus complex) human paopei
above : Kou Tenka with his lightsaber-lookalike paopei
below : Nataku, the heartless (but suspected oedipus complex) human paopei
Oh ya, hingga tulisan ini diturunkan (tsahh) judulnya aku masih berburu Hoshin Engi lho. File download atau komik fisiknya sama-sama udah lumayan langka. Sebenernya nemu sih satu link website yang memberi sedikit pencerahan, tapi ngga nolak juga kalo ada yg mau bagi-bagi link. Nemu juga yg ngejual komik fisik komplit seri 1-23. Ugh. Collectible item banget! Tapi masih mikir-mikir, is it worth to pamper this little boy inside me? Enak bener, cuma kebutuhan tersier tapi main diturutin aja like nothing else matter. No way. Errr. At least not now.
Ehehe, coba kita liat ya, ini aku moga-moga warasnya awet dan tidak melakukan keputusan impulsif in the last minutes :p
*) merindukan Paopei**
**) Paopei = versatile superweapon made by Sennin***
***) Err Sennin? They're human possessing special ability and wisdom.. Okay no more asterisks.
Monday, August 9, 2010
and that's a WRAP!
Yes. This was the thing kept us occupied for weeks. The peak event of our radio-station's bday, Friday (6/8). Acaranya end up lumayan gede, dimana semua orang tampil rapi jali, sementara seperti biasa, akunya ga sempet mandi, morak-marik, rushing here and there sampe gempor. Selalu kucel kaya gombal di setiap occassion ulang taun tahun ini :)) Dimulai dari bikin majalah dan segala tetek bengeknya, acara on airnya sendiri, acara off air internal pas di hari H-nya, and stayed up AM to PM for this one. Hasilnya ngga sempurna juga sih, flaws itu pasti ada. Tapi semoga semua senang. Terutama buat para pendengar, para tamu, temen-temen sendiri, semuanya. Semoga.
...
...
Yah, errr, emmm. Yea. Gitulah. Capek badan, jelas. Tapi capek atinya lumayan nampol juga. But i've seen this for years, aight? I've been warned, aight? Friksi bakal selalu ada. Ketidakdewasaan itu lagu lama. Sentralisasi itu biasa. Subordinat ngga boleh banyak tingkah. Erhhmm. Yah. Gitulah. Ahaha *ketawapait*
Yak. Acara ulang tahunnya udah selesai. And finally Ramadhan coming through. Hello Boss of the Universe :) Hopefully I can go through Ramadhan this year with Your blessing.
unquestioned QUESTION
2.09 am
I can't sleep.
Wondering as I'm silently exclaimed :
WHY?
...
...
Ah. Bahkan sepertinya 'Why' juga bukan kata tanya yg tepat. Lalu bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan jawaban jika pertanyaannya pun aku tak tahu pasti?
*shrug*
I can't sleep.
Wondering as I'm silently exclaimed :
WHY?
...
...
Ah. Bahkan sepertinya 'Why' juga bukan kata tanya yg tepat. Lalu bagaimana mungkin aku bisa mendapatkan jawaban jika pertanyaannya pun aku tak tahu pasti?
*shrug*
Wednesday, August 4, 2010
i'm not CHEESY. i'm SALTY.
I'm speaking on behalf of Angelina Jolie. Yang berperan sebagai agen CIA Evelyn Salt. Yang filmnya, SALT, aku tonton beberapa hari yang lalu tapi belum sempet nulis, because some things kept me distracted and busy. Errr, kept US here in the office distracted and busy, precisely. I hope this shi.. eh.. stuff will turn good at the end.
Oke kembali pada SALT. Action, check. Thriller, check. Semua memenuhi faktor serunya sebuah film action dan thriller. Pace yg cepat, car chasing, guns shotout, explosions, disguise, you name it. Seru banget lah. Secara "mata" emang seru banget. But somehow i felt a big hole on it. Rasanya film ini seperti stoples kecil dimana dijejalkan begitu banyak hal-hal yg klise seputar 'American spy'. Pengkhianatan seorang espionage, Amerika versus Rusia, program cuci otak anak-anak kecil untuk dijadikan spy handal, nuclear war, destroying Moslem's holy city and ignite American vs moslem terrorist. Wew. That's too much for 100 mins length movie. Jadi terasa agak shallow.
About Mrs. Pitt, our incredible Angelina Jolie... She's great, as always. Doing some stunts by herself. Tapi entah kenapa, mungkin karena karakternya di dunia nyata sudah terlalu kuat sementara penggambaran karakter si Salt malah kurang mantap, jadinya all I see is Angelina Jolie. Not Evelyn Salt. Dan meskipun bibirnya masih sangat tantalizing, kenapa dia jadi kurus sekali?? Tiap kali dia jatuh atau dipukul, rasanya sendi-sendiku ikut nyeri, for she's waaaay toooo thin.
Konon film ini akan dijadikan trilogi seperti Bourne. That's one hella good idea. Kita punya James Bond, Jason Bourne, Indiana Jones, Ben Gates, tapi kita belum punya 1 jagoan cewe yg handal. Evelyn Salt bisa jadi kandidat yang sangat keren. But please. She really need a good screenplay too...
Oke kembali pada SALT. Action, check. Thriller, check. Semua memenuhi faktor serunya sebuah film action dan thriller. Pace yg cepat, car chasing, guns shotout, explosions, disguise, you name it. Seru banget lah. Secara "mata" emang seru banget. But somehow i felt a big hole on it. Rasanya film ini seperti stoples kecil dimana dijejalkan begitu banyak hal-hal yg klise seputar 'American spy'. Pengkhianatan seorang espionage, Amerika versus Rusia, program cuci otak anak-anak kecil untuk dijadikan spy handal, nuclear war, destroying Moslem's holy city and ignite American vs moslem terrorist. Wew. That's too much for 100 mins length movie. Jadi terasa agak shallow.
About Mrs. Pitt, our incredible Angelina Jolie... She's great, as always. Doing some stunts by herself. Tapi entah kenapa, mungkin karena karakternya di dunia nyata sudah terlalu kuat sementara penggambaran karakter si Salt malah kurang mantap, jadinya all I see is Angelina Jolie. Not Evelyn Salt. Dan meskipun bibirnya masih sangat tantalizing, kenapa dia jadi kurus sekali?? Tiap kali dia jatuh atau dipukul, rasanya sendi-sendiku ikut nyeri, for she's waaaay toooo thin.
Konon film ini akan dijadikan trilogi seperti Bourne. That's one hella good idea. Kita punya James Bond, Jason Bourne, Indiana Jones, Ben Gates, tapi kita belum punya 1 jagoan cewe yg handal. Evelyn Salt bisa jadi kandidat yang sangat keren. But please. She really need a good screenplay too...