Thursday, September 29, 2011

humming : Jonas Bjerre for SKYSCRAPER

Ada sebuah album yang, kalau orang Jawa bilang sih : tombo kangen, obat kangen gitu. Kangen sama Mew dan materi barunya. Meskipun semua lagunya juga ngga ngebosenin buat diputer lagi dan lagi, sih. Cuma kalo ada yang baru kan intriguing juga.



Nah karena itulah, hadirnya album ini, album OST. Skyscraper ini 15 Agustus lalu, ditunggu-tunggu banget sama para frengers. Ditunggu-tunggu soalnya single pertamanya, Kids Don't Fight, udah nongol sejak Februari. Skyscraper adalah sebuah film Denmark (yang sepertinya tidak rilis worldwide), yang seluruh lagu dalam album OST.-nya ditulis dan dinyanyikan sama Jonas Bjerre himself. Mbak Becky Jerret yang dulu ikut nyanyi di lagu Symmetry, kali ini ikut duet lagi di lagu berjudul Edith. Miss Agnete Hegelund, the so called pacarnya Jonas (KRAK! *suara patah hati*) juga ikut sumbang suara di lagu Twins. Oh ya, yang di atas itu adalah videoklip pertama dari si album. Si Kids Don't Fight entah kenapa malah belum dibikinin videoklipnya.

Tentang albumnya, menurutku semua lagunya enak. Enjoyable. Dreamy seperti Mew, tapi dengan mood yang jauh lebih ringan dan ceria. Seperti berjalan di padang rumput sehabis hujan, mendung masih menutup matahari, tanah basah di bawah kaki, tercium petrichor, sambil makan gula-gula kapas. Plus, kebetulan sekali nama filmnya Skyscraper. SKYscraper. SKY. SKY. Well, uhuk, oke saya mulai lepas kendali. Kembali pada albumnya. My personal favourite is : Colours (Slide version). Cuma instrumental 1 menit 25 detik. Tapi saat mendengar itu, rasanya... Everything is just possible. Mas Jonas, kamu gila. Kamu bikin saya gila.

Oh ya speaking of mas Jonas going solo, kemarin seorang teman membandingkan Jonas dengan Jonsi, vokalis Sigur Ros yang juga punya proyek-proyek solo. Katanya, Jonas lebih jenius dari Jonsi. Di situ aku ngga setuju. Man, itu bukan comparison apple to apple. Mew and Sigur Ros, Jonas and Jonsi, they perfectly fit for different kind of mood. Agak sotoy? Biarin. Namanya juga fangirling. Fufufu.

Now if you will excuse me, saya ada janji buat berjalan di padang rumput sehabis hujan, mendung masih menutup matahari, tanah basah di bawah kaki, tercium petrichor, sambil makan gula-gula kapas :D 

swing with me, MOOD


Disclaimer : tidak bermaksud memproklamirkan diri sebagai orang paling bener. 
Just a thought, really.

Menjadi orang yang membahagiakan orang lain adalah salah satu tujuan hidupku. Serius. Membahagiakan, as in… Membahagiakan. Ngga bikin mereka susah, ngga bikin mereka sedih, ngga mengecewakan. Ya gitulah. Klise memang, tapi begitulah. Well, yea, wise people said : we just can’t have it all. Tapi ngga ada salahnya nyoba kan?

Itulah sebabnya, merusak mood orang saat moodku sendiri sedang rusak adalah big no-no. Tahu kan, once in a while, pasti akan ada suatu masa dimana kita harus bersosialisasi, padahal satu-satunya hal yang kita pengen adalah… mukulin sansak. Nah, pada saat-saat seperti itu, sebisa mungkin, saat bersama dengan orang-orang ‘tidak bersalah’, sebesar apapun keinginanku untuk bermuka masam, sinis, dan lain-lain, akan aku tekan sekuat tenaga. Mood diri sendiri yang lagi kacau bukan alasan buat merusak mood orang lain.

Ya, ngga semulus itu juga sih jalannya, I mean, pasti tetap akan ada perubahan sikap. Mungkin aku akan lebih pendiam atau memilih menyepi di suatu tempat, dealing with my own problem. Tapi act like a bitch saat menanggapi orang ‘tidak bersalah’? Jangan sampai deh. Soalnya aku ngerasain ngga enaknya kecipratan atmosfer negatif saat seseorang lagi punya masalah yang –celakanya– ngga ada hubungannya sama aku. It ruins my mood too. Oh and the whole environment too.

Mungkin aku yang terlalu perasa? Mungkin sebenarnya lingkungan juga ngga akan peduli kalo aku bermuram durja dan sepa sana sini? Maybe. I don’t know. Aku cuma berusaha memperlakukan orang sebagaimana aku pengen diperlakukan. Dan berusaha mengerti, kalau ada orang yang tidak melakukan seperti apa yang aku lakukan. Karena setiap orang punya caranya sendiri untuk mengatasi masalah. Karena setiap orang punya batas toleransinya masing-masing. Begitu bukan?

Begitulah.  

repeated EXCUSE

September! Hampir kelar! Dan aku belum nulis apapun di sini!

Padahal ada beberapa film menarik yang pengen aku ceritain, my current playlist, cerita ini cerita itu. Hal-hal sepele yang biasa, tapi oh my God, my procrastination side really take the best in me. Bukannya mau ngejar target apa gimana-gimana, cuma ya, ya ampun, nulis buat diri sendiri aja kok ya malesnya pol. Mau jadi apa aku nanti? Ha? Ha?

*menghela napas*

Pemirsa, bear with me ya. By the end of this month, I'll make a scratch or two. For my own good, though. Saya pamit dulu sebentar. Back at ya later.