Saturday, October 31, 2009

Really means something for me. Do you?



HOPPIPOLLA

Brosandi
Hendumst í hringi
Höldumst í hendur
Allur heimurinn óskýr
Nema þú stendur

Rennblautur
Allur rennvotur
Engin gúmmístígvél
Hlaupandi inn í okkur
Vill springa út úr skel

Vindurinn
Og útilykt af hárinu þínu
Eg lamdi eins fast og ég get
Með nefinu mínu

Hoppípolla
I engum stígvélum
Allur rennblautur
I engum stígvélum

Og ég fæ blóðnasir
En ég stend alltaf upp

Og ég fæ blóðnasir
Og ég stend alltaf upp


-----
(oh, here's the English translation)

JUMPIN INTO PUDDLES

Smiling
Spinning 'round and 'round
Holding hands
The whole world a blur
But you are standing

Soaked
Completely drenched
No rubber boots
Running in us
Want to erupt from a shell

Wind in
And outdoor smell of your hair
I hit as fast as I could
With my nose

Hopping into puddles
Completely drenched
Soaked
With no boots on

And I get nosebleed
But I always get up

And I get nosebleed
But I always get up

Kembali pada kenyataan

Holaaa. Aku udah balik ke Semarang. Setelah menclok kesana kemari 2 hari kemarin, now I should gather my conciousness back. Should put my feet back to the ground.

Badan pegel-pegel ngga jelas. Mata sepet.
Perasaan? Lebih abstrak lagi.

But there's no regret.

Maybe someday I'll regret it. Or not? Well only God knows. I'm totally clueless. But for now I prefer not to regret it. This is my trial. One of my trial. And I have to face it. Do what I should do, as a simply little human. Human fights for their meaning of living, but of course by the bless of The Boss of All Universe.

So I put my knees down, again.
I wish there'll be no regret.

Thursday, October 29, 2009

The So-Called Suicidal Mission

...


Last night,
Whether it was wrong or right decision,
I'd just jumped on a train and go.




Today,
Whether it will joyful or painful at the end,
I just thanks God I'm here.


...

Wednesday, October 28, 2009

Made By The Boss of the Universe

Untung hati ini buatan Allah SWT.

Biarpun kecewa berkali-kali;
Biarpun sakit berkali-kali;
Biarpun sedih berkali-kali...

Dia tetap berfungsi dan menjadikanku manusia.

Meskipun akunya tetep sedih;
Meskipun akunya tetep bingung;
Meskipun akunya tetep hilang arah...

Tapi Beliau menjamin garansinya seumur hidup.

(Kalo buatan pabrik pasti udah jebol dari kapan tau)








Okay, there's another thing coming up.
Let's proof its durability once again.


And again.
And again.
And again...


Saturday, October 24, 2009

Gelinding


Kalo si bebek*, dengan anatomi tubuhnya yang bulet-bulet begitu, sekali gelinding pasti dia susah bangun. Nah kalo saya, harusnya bisa lebih gampang ya?

Harusnya sih.

Tapi kalo gelinding-gelindingnya sama si bebek, emang suka susah bangun. Enak sih, empuk...



---
*) si bebek : boneka saya satu-satunya. debuan, menuh-menuhin kasur, tapi saya sukaaaa...

Friday, October 23, 2009

i feel so lost

untuk sekedar mensugesti diri sendiri saja,
saya ngga tahu gimana caranya

...

lagipula mensugesti untuk apa, bagaimana,
saya lebih ngga tahu lagi

...

Rearview Mirror


Bingung? Engga kan? "Rearview Mirror" mah bahasa kerennya "kaca spion". Gitu doang. Sepasang benda yang entah kenapa lagi engga jodoh sama aku.

Tercatat dalam 2 bulan terakhir aku udah beli 2 pasang spion baru, (termasuk 1 yang aku beli 20 menit yang lalu), plus 1 pasang yang dibeliin sama mas Ian karena beliaunya sempet nyenggol tuh spion sampe copot. Sisanya, aku sendiri yang bertanggung jawab nyopotin spionnya. Entah kesrempet, entah aku puter sampe patah, entah apa ngga ngerti.
Total berarti aku ganti spion sampe 3 kali. Careless banget deh.

Moga-moga spion yang ini awet deh. Amin amin.

Dunia di sekitar saya

Seorang teman, akhirnya membulatkan tekad untuk pergi ke sebuah kota dimana cintanya pernah tertinggal. Sebuah cinta yang terlarang (katanya). Bukan untuk membuka luka lama, tapi untuk mengisi lubang di hatinya. Entah dengan apa. Bisa luka, bisa juga cinta. Dia sempat ragu. "Cupu ngga sih?" Tanyanya. Kubilang, tidak. Mungkin ini justru bisa membuatnya menentukan ke arah mana selanjutnya dia akan melangkah. Ketika akhirnya dia memutuskan untuk pergi, aku salut. Dia berani mengejar mimpinya, whatever it takes.

Teman yang lainnya lagi akhirnya mendengar hal yang paling ditunggunya dari sang kekasih. Bukan hal yang sangat detil dan konkrit, tapi hal tersebut ada dan nyata. Lebih dari cukup untuk membuat hubungan mereka stronger than ever before. Sang kekasih mulai menyentuh keluarga si temanku ini, dan tanggapannya luar biasa bagus. Temanku ini, you could see that glow in her face. She's happy. Dan aku sungguh ikut berbahagia untuknya. And now, her first thing on the list before knot the tie : finish the goddamn thesis! Bersemangatlah wahai kawanku!

Lalu ada temanku yang lainnya, yang sedang mempersiapkan pernikahannya, setelah 7 tahun pacaran. Dia sangat sibuk mengurus ini dan itu, tapi jalannya selalu dimudahkan. Semua pintu terbuka untuknya. Bikin iri? Nay. Kalau kau melihat temanku ini, 'iri' tidak pernah jadi kata yang tepat. She's so fine. She's so generous. Dia pantas mendapatkan semua yang dia miliki. Aku turut mendoakan semoga pernikahannya tahun depan akan berjalan lancar.

Negara saya, baru saja melantik Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Anggota Legislatif dan Anggota Parlemennya yang baru. Begitu banyak drama, perjuangan dan air mata. Upacara pelantikan presidensial yang jadi olok-olok di youtube. Karangan bunga ucapan "selamat jadi menteri" yang datang ke rumah seorang calon menteri yang tidak lolos jadi menteri. Tapi hatiku bergetar merasai atmosfernya. Negara ini akan melangkah 5 tahun lagi dengan nahkoda-nahkoda baru. Selamat pak, bu, semoga selalu diberi kesehatan dan kejernihan pikiran untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.





They're all moves on. Isn't it wonderful?
World's spinning, and everybody's changing.

They're all moves on.




They're all moves on...

How does it feel?

Secure.
Comfortable.
Doing fine.
Smile unconditionally.
Focus.
Sense the warmhearted air.
No troublesleeping.
Tearless pillow in the night.
Joy.
Loved.







Tell me, how does it feel?

no, it don't break even, no



I'm still alive but I'm barely breathing
Just prayed to a God that I don't believe in --- (ahhh well I do..)
Cos I got time while she got freedom
Cos when a heart breaks no it don't break even

His best days will be some of my worst
He finally met a girl that gonna put his first
While I'm wide awake he's no trouble sleeping
Cos when a heart breaks no it don't breakeven

What am I suppose to do when the best part of me was always you
What am I suppose to say when I'm all choked up and your ok
I'm falling to pieces
I'm falling to pieces

They say bad things happen for a reason
But not wise words gonna stop the bleeding
Cos he's moved on while I'm still grieving
Cos when a heart breaks no it don't breakeven

What am I suppose to do when the best part of me was always you
What am I suppose to say when I'm all choked up and your ok
I'm falling to pieces
I'm falling to pieces
(One still in love while the other ones leaving
Cos when a heart breaks no it don't breakeven)

You got her heart and my heart and none of the pain
You took your suitcase, I took the blame.
Now I'm trying make sense of what little remains
Cos you left me with no love, no love to my name.

I'm still alive but I'm barely breathing
Just prayed to a god that I don't believe in
Cos I got time while she got freedom
Cos when a heart breaks no it don't break even

What am I gonna do when the best part of me was always you
What am I suppose to say when I'm all choked up and your ok
I'm falling to pieces
I'm falling to pieces
(One still in love while the other ones leaving
Cos when a heart breaks no it don't breakeven)

October 23rd, right away

Hari ini hari ulang tahunnya ibuku.

Aku tinggal terpisah dari ibuku. Dan rasanya udah bertaun-taun I'm not showed up exactly right at her birthday. Selalu berselang satu atau dua hari. Percayalah, aku ngga pernah bermaksud buat sengaja nelat-nelatin. There's a reason I should keep for myself.. and God for sure.

Nah, tahun ini aku bertekad buat datang tepat waktu and bring some simple gift. Yah, biarpun lagi resesi karena belom gajian, but there must be something meaningful but not so pricey out there :)

So, this morning I woke up earlier then came to her house. Ngasi selamat, ngasi kado (plus versi minionnya buat adek-adekku), then had a lil chat.
Soal kadonya, i wish could give her better. Yahh, apa boleh buat :) Tapi ngga papa ya.. At least anakmu ini sedang berusaha menjadi lebih baik lagi. Untukmu. Untuk semua orang. Untuk dirinya sendiri. Amiin.

Selamat ulang tahun ya bu... Wish you all the superb thing in the world.

Wednesday, October 21, 2009

Tentang Sebuah Rumah Untuk yang Sakit

Sempet mau nulis soal ini beberapa bulan yang lalu, ketika aku ngurus surat keterangan sehat dari sebuah institusi kesehatan. Tapi ketika akhirnya kelupaan, ya udah ga ketulis gitu aja. Dan hari ini, ketika surat itu aku perlukan, aku harus ngurus kesana lagi. Sebenernya sih ngga usah ke institusi kesehatan yang terlalu besar, bisa aja ke afiliasinya yang lebih kecil. Tapi kupikir, ah ya sudahlah, sekalian aja.

Ketika kembali datang kesana, rasanya sama : engga nyaman. Bukan karena bau obatnya seperti kebanyakan orang, tapi karena banyak hal yang menurutku tidak seharusnya terjadi di institusi sebesar itu.

Dari yang paling remeh aja nih, dari meja administrasi. Nomor antriannya tidak berfungsi dan sebagian besar karyawannya makan di loket pelayanan, dihadapan semua orang yang sedang mengantri. Fine, ini jam makan siang. But could you please step backwards, sekedar untuk menunjukkan simpatimu pada semua yang sedang menunggu?

Kemudian tiba giliranku. Administrasi selesai, dan aku dipersilakan untuk menuju ruangan sub-divisi tertentu tempat kebutuhanku akan diurus. Bukan cuma itu, aku juga diminta untuk membawa sendiri sebuah map berisi record medis-ku, dari loket administrasi ke sub-divisi tersebut; just like anybody else there. Lucu, karena di map itu tertulis "confidential". Tidakkah mereka mengenal komputer dengan jaringan LAN? Untuk menginput dataku di loket kemudian membukanya di ruangan sub-divisi yang bersangkutan? Gimana kalo ilang? Sobek? Rusak? Gimana kalau pasiennya adalah seorang kakek renta kemudian dalam perjalanan menuju ruangan periksa beliau tanpa sengaja meletakkannya di sembarang tempat? Tidakkah untuk menjaga map itu sampai ke meja sub-sub divisi yang bersangkutan adalah sesuatu yang menjadi tanggung jawab pengelola institusi kesehatan tersebut, bukannya sang pasien? Yang beginian cuma ada disini, atau memang begini SOP-nya? Sungguh ngga ngerti...

Lalu sampailah aku ke ruangan sub-divisi tempat dimana kebutuhanku akan dilayani. Kondisi kesehatanku dianggap tetap sama, seperti 3 bulan lalu saat aku datang meminta surat yang sama. Akhirnya aku ngga diperiksa lagi, dan cuma ditanya : "Sehat kan?" Sambil melongo aku menjawab "Euhh, iya?" Lalu aku dinyatakan sehat, meski tinggi dan beratku diukur ulang. Sesudahnya, aku diminta membayar biaya administrasinya di ruangan lain, dan surat yang aku butuhkan diprint di ruangan lainnya lagi.

Setelah menunggu beberapa lama, surat tersebut jadi. Tapi di surat tersebut tercetak berat badanku yang lama instead of yang barusan ditimbang. Kontan aku menanyakannya pada si ibu yang melayaniku. Mendengar jawaban sang ibu sungguh bikin aku dongkol. She said : "Alah, udahlah mbak, ngga papa, selisih dikit ini. Wong bukan buat ndaftar militer to? Ngga papa palingan mbak!" Wah. It's not about being proud of my weight loss, ma'am (Toh beratku berkurang tanpa sengaja, cuma dikit pula. Beda ceritanya kalo bobotku berkurang jadi selangsing Maggie Gylenhall). Ini tentang melayani seseorang dengan benar dan bertanggung jawab. Belum lagi excuse-nya yang terkesan menggampangkan itu. Aduh bu...

Aku berusaha bersabar, ngomong baik-baik, dan beliau akhirnya bersedia mengganti surat tersebut, yang diprint di ruangan lain itu. Hmmm, mungkin si ibu males jalan kali ya, makanya surat dengan data salah juga harus aku telan mentah-mentah. Maafkan aku ya bu. Aku sedang tidak ingin dimanipulasi...

Selesai urusan, mau pulang, ternyata perasaanku masih harus diremes-remes lagi.

Ketika aku harus melihat bapak-bapak dan ibu-ibu itu... Yang menunggui kerabatnya, dengan duduk lesehan atau tiduran di gang-gang beralaskan koran... Dengan buntelan tas, kebaya dan batik lusuh mereka... Dengan wajah-wajah mereka yang lelah... Dengan percakapan mereka yang penuh kebingungan sambil mendekap map-map rekam medik dan kertas-kertas resep... Dengan para dokter/calon dokter yang muda-segar-pintar berpenampilan wealthy-chic-dandy-whatever-you-name-it, yang hanya melintas dengan tampang lempeng di hadapan bapak-ibu itu... How could they do that? Karena para dokter/calon dokter itu sudah terbiasa melihat mereka? Sementara aku tidak? Tidak bermaksud menggeneralisir, tapi beberapa dokter/calon dokter itu tampak... Ah, ngga tau deh... Don't get me wrong, tapi rasanya prihatin aja ngeliatannya...

Selalu begini. Kunjunganku ke institusi kesehatan ini selalu menghasilkan rasa seperti ini. Rasa tidak nyaman yang terasa sesak di dada. Karena rasa yang jelas tapi tidak terjelaskan.

Is it only me?

Tuesday, October 20, 2009

Bersabar... bersabar...

Menahan amarah atau kata-kata ketus untuk tidak sembarangan berhamburan keluar itu ternyata...


SUSSSSYAAAHHNYAAA AMPYUNNNNN


Baiklah. Kalau memang saya dewasa, saya bisa mengatasinya.
Tarik napas. Hembuskan.
Tarik napas. Hembuskan.
Tarik napas. Hembuskan.
Tarik napas. Hembuskan.
This is nothing. Nothing.

Simply Radiant

Johnny Depp. Vanessa Paradis. Sophistication travels in pairs.
Envy envy envy.

Monday, October 19, 2009

O Alquimista


Another buku pinjeman dari mas Nunow. Minjemnya udah lamaaaaaaaaaaaaa baru dibaca semalem. Judulnya THE ALCHEMIST, karya Paulo Coelho. Sempet keinget komik Full Metal Alchemist yang dulu sempet aku suka. Tapi ngga ada hubungannya sih, kecuali sedikit hal-hal yang berhubungan dengan alkimia-nya.

The Alchemist ini bukunya ngga tebel, ngebacanya cuma butuh before-bedtime plus disambi siaran 2 jam besokannya.
They called it "allegorical novel". Istilah itu ngga berlebihan rupanya. Moga-moga bukan akunya yang jadi berlebihan kalo aku bilang berkali-kali sampe nahan napas pas ngebaca paragraf-paragraf tertentu. I do. Pilihan katanya tidak too much, tidak berat, sangat normal bahkan. Tapi maknanya dalemmmmm banget. Terasa sedikit fantasi, tapi aku yakin bukan fantasi. Dia berbicara tentang alkimia, tapi tidak meng-antidote ketuhanan yang juga disinggung disini. Plotnya berjalan perlahan, tapi tidak lambat. Tidak terlalu deskriptif, tapi aku bisa melihat visualisasinya di kepalaku. Penuturannya begitu bijaksana, tapi tidak menggurui. Aku seperti tersindir oleh buku ini. Tersindir atas pola pikirku akan segala macam hal. Betapa aku telah membiarkan diriku menjadi seorang pengecut, sekaligus seorang pecundang. I really am. But I thanks God to draw me into this book, last night.

Coba ya aku kutip sedikit beberapa paragrafnya. Entah bakal ngasi kamu efek yang sama kaya' aku atau engga. Mungkin bakal terdengar seperti penggalan buku motivasi. Habis cuma sepenggal sih. Taste the whole plate, then you'll know what I mean. Cieh gaya :)

"Kalau kita bergaul dengan orang-orang yang sama setiap hari, pada akhirnya kita akan menjadi bagian hidup dari orang itu. Lalu kita ingin orang itu berubah. Kalau orang itu tidak seperti yang dikehendaki orang-orang lain, maka orang-orang lain ini menjadi marah. Orang tampaknya selalu merasa lebih tahu, bagaimana orang lain seharusnya menjalani hidup, tapi mereka tidak tahu bagaimana seharusnya menjalani hidup sendiri."

"Satu-satunya kewajiban sejati manusia adalah mewujudkan takdirnya. Semuanya satu adanya. Dan saat engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya."


"Tapi malapetaka itu telah mengajariku memahami sabda Allah: manusia tidak perlu takut meraih hal-hal yang tidak diketahui, kalau mereka sanggup meraih apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Kita takut kehilangan apa yang kita miliki, entah itu hidup kita, harta benda kita, ataupun tanah kita. Tapi rasa takut ini menguap begitu kita memahami bahwa kisah-kisah hidup kita dan sejarah dunia ini ditulis tangan yang sama."


"Kau harus mengerti, cinta tak pernah menghalangi orang mengejar takdirnya. Kalau dia melepaskan impiannya, itu karena cintanya bukan cinta sejati... bukan cinta yang berbicara Bahasa Dunia."


Ahhh. ARGGGGHHHHH.

*jengkel sendiri saking 'pas'-nya* :D

Plakkk!!

Haduh, kaya ditampar rasanya pagi-pagi begini.

Satu lagi kegagalan. Aduuh, perih. Sedih. Saya ini memang tidak cukup pintar dan tidak cukup baik ternyata. Tidak cukup beruntung juga pastinya. Atau bisa jadi doa saya juga tidak cukup...

Yang pasti, saya tidak fokus. Dalam hal ini. Dan dalam hal apapun. Salut buat yang bisa misahin kepala sama hati saat menghadapi hal-hal penting seperti ini. Harusnya saya juga bisa. Tapi saya memang belum bisa.

Haduh, kaya ditampar rasanya pagi-pagi begini.

Saturday, October 17, 2009

Stay dry at the swimming pool


Disini Dila, melaporkan langsung dari tepi kolam renang.

Huahh. Bau kaporitnya. Gemericik airnya. Sungguh menggoda untuk nyebur. Though saya ndak bisa renang, tapi judulnya pengen belajar. Udah direncanain dari kemaren juga.

Tapi kenyataannya, here I am. Hanya melaporkan langsung dari tepi kolam renang. Sambil ngejagain tas, sesekali foto-foto dan akhirnya ngeluarin laptop-modem trus ngeblog sekalian (Yes, di tepi kolam renang. Pathetic bukan?) Because this morning I've just got my period. Shoot. Katanya sih kalo nyebur ke air juga ngga bakal keluar. Tapi risih aja, engga pede. Belom lagi resiko seputar saluran genital kalo maksa renang di area publik begini. Kan kalo lagi dapet kondisinya jadi agak rawan bukan begitu bukan?

Dan ini dia mereka yang berbahagia. Oliph dan Via. Yang tadinya mau ngajarin saya renang, seandainya saya bisa nyebur. Yang sore ini dengan riang gembira slulup kesana kemari membakar kalori.


Next time saya bisa ikutan, ajarin sampe bisa ya ceu :)

Somewhere only we know

Pernahkah kau merasakan bangun di pagi hari,
ketika semalam kau menangis sampai tertidur?

(and nobody comfort you?)

Mata sembab, muka bengkak, itu pasti.
Tapi yang terasa paling hampa,
adalah ketika membuka mata keesokannya,
Kau merasai lubang besar yang menganga di dalam hati.

So will you come along with me, to someplace only we know,
then comfort each other?



I walked across an empty land
I knew the pathway like the back of my hand
I felt the earth beneath my feet
Sat by the river and it made me complete

Oh simple thing where have you gone
I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin

I came across a fallen tree
I felt the branches of it looking at me
Is this the place we used to love?
Is this the place that I've been dreaming of?

Oh simple thing where have you gone
I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin

So if you have a minute why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
This could be the end of everything
So why don't we go
Somewhere only we know?

Oh simple thing where have you gone
I'm getting old and I need something to rely on
So tell me when you're gonna let me in
I'm getting tired and I need somewhere to begin

So if you have a minute why don't we go
Talk about it somewhere only we know?
This could be the end of everything
So why don't we go
Somewhere only we know?

This could be the end of everything
So why don't we go
Somewhere only we know?

Thursday, October 15, 2009

harus bagaimana?

harus bagaimana?
harus bagaimana?
harus bagaimana?
harus bagaimana?
harus bagaimana?
harus bagaimana?
harus bagaimana?








oh, shhh, dila, berhentilah bertanya.

jangan bertingkah seakan kamu punya makna.

Monday, October 12, 2009

To live and let go

Pada kenyataannya saya tidak bisa berhenti menyalahkan diri sendiri.

Hari ini... Saya bahkan tidak bisa menjelaskan hal paling sederhana dari skripsi saya sendiri.Saya tidak punya daya ingat yang bagus. Saya tidak punya kemampuan akademis yang cemerlang. Saya tidak fokus. Saya tidak pandai merangkai kata. Saya tidak menguasai bidangnya.

Ah. Boss*, gimana nih?




*) Boss : Si Pemilik Semesta Alam, yang bisa membuat segala yang tidak mungkin menjadi mungkin. So I should live mighty but also ready to let go...

Sunday, October 11, 2009

I'm so terrified...

... but then The Boss of The Universe said :

"Fulfil your contract with Me as I fulfil My contract with you,
and fear none but Me."

QS. Al Baqarah : 40


Inhales. Exhales.

Saturday, October 10, 2009

Mbak-mbak Kos Baru

Setelah nyaris sepi selama 2 tahun, cuma ada 1-2 orang datang dan pergi, akhirnya seminggu yang lalu, 2 kamar kosong di kosan keisi juga. Total sebenernya cuma ada 4 kamar, tapi penghuni lamanya cuma 2. Yang satu aku, yang satunya si mbak kos tipi junkie (tell bout her later). Dan sekarang 2 kamar yang tersisa udah terisi, ngga tanggung-tanggung, each keisi 2 orang. Jadi total ada 4 mbak kos baru.

Eumm, tepatnya mungkin bukan mbak kos tapi dedek kos. They're still 18, baru lulus SMA dan masuk kuliah. Mereka kecil-kecil, by that I mean imut-imut secara fisik gitu lho. Aku sudah berkenalan, but I barely remember their name... Blame my terribly-weak-memory. But despite that, penampakan mereka mirip-mirip.. Mungil berambut panjang.

They're all nice. Sopan, lugu, dan gemar nongkrong di depan kamar sambil chattering around, ketawa-ketiwi. Satu dari mereka bahkan ngaku suka dengerin radio tempat aku kerja. And at first time I met them, pertanyaan pertamanya langsung : "Mbaknya penyiar radio itu ya?" Hihihi.

Terus ya, mereka bangunnya pagi-pagiii bener. Trus duduk-duduk di depan, teteup rumpi. Mulai dari gilir-giliran make kamar mandi. Ngebahas baju macam apa yang bakal mereka pake untuk kuliah. Ngebahas ringtone handphone. Ngebahas vokalis band Lyla (!). Ngebahas malem ini mau makan di warung mana (secara mereka new kids on the block, and town actually). Lucu deh. Sementara aku ngedengerin dari dalam kamar sambil mengepulkan asap.. Sangat contradictive :)

Setelah sekian lama kosan ini sepi, yang satu nonton tipiiiiiiii aja sampe kayang, yang satunya lagi keluyuran dari pagi sampe malem (ya, itu saya), akhirnya kembali ada kehidupan ala kos-kosan disini. Tapi tetep sih, penghuni satu tetep nonton tipiiiiiiii aja sampe kayang, yang satunya lagi tetep keluyuran dari pagi sampe malem.

Kita lihat bagaimana jadinya nanti.

Friday, October 9, 2009

Ngelamun di pagi hari

Semoga suatu hari nanti, hal yang saya pengen menjadi kenyataan.
Meskipun, meskipun kenyataannya...


Ah, saya sedang tidak ingin mengeluh pagi ini.




Semoga suatu hari nanti, hal yang saya pengen menjadi kenyataan. Amiin.

Tuesday, October 6, 2009

Dan kamupun tersenyum senang

Mungkin aku bukan orang yang terlalu murah hati sama kamu. Sebenernya aku pengen ngasih banyak. Tapi ibarat calon dokter yang baru co-As, aku takut malpraktek. Ah, jangankan dokter co-As, mungkin aku ini baru calon perawat.

Tapi aku ngga bakal ngebiarin kamu sedih jalan sama aku. Kalopun aku belom terlalu kenal kamu seperti orang-orang laen, someday I will. Since I had you, I learn a bit of this and that about you. And keep going.

Dan hari ini kamu keliatan senang. Karena aku menepati janjiku buat beliin kamu ban. Sepasang, luar dalem, depan belakang. Biarpun nyarinya agak susah (karena aku ngga pengen kamu pake ban standar bawaan, tapi ngga mau juga yang tracenya nyala api), plus nyesuaiin bujet juga :D

Now look at you. Meskipun akhirnya pake standar, tapi standar mx ini oke juga. Gagah. Meski belom segagah si velg Venom itu, but you really looks good.

ps 1 :
it is him who teach me to treat my ride as a friend. i saw him did that to his ride. and somehow, it really works. he and his ride, were took care for each other.

ps 2 :
This whole tire subtitution quite caused a 'damage' to my financial condition. Don't blame si Pegih, because the previous night, I went to that skin-clinic, that cost me nearly as much as the tire-subs!

This treatment also gave me prone skin for that acnes and comedoes pinching! Nobody told me facial would be that hurt. Huks. And the medication! Oh God... That stuffs were made for some delicate women, not meeeee. So many rules! Apply that cream after wash the face, wait for two hours, then rinse again, then apply the cleansing milk, yadda yadda yadda.. And it ended up with me, just slept while watching the movie, without applying all of those to my face. Euh.

I guess I should pay more attention in this thing, since it cost me nearly as much as the tire-subs :)

Monday, October 5, 2009

how do i cope with this?

sedih.

satu lagi hal yang ngga bisa aku lakuin dengan bener.

hal BESAR yang ngga bisa aku lakuin dengan bener.

i wish i was better than this.

i wish i am better than this.

i wish i will be better than this.

Sunday, October 4, 2009

Are you, my lady, are you?

Wickedly beautiful. So magical. With a little touch of fantasy.

Terbayang kastil berdebu. Peperangan antar bintang. Ksatria berbaju zirah. Hutan dengan nymphets dan centaurs. Ledakan supernova. Hujan meteor. Gulungan perkamen. Kunang-kunang. Peri berambut sewarna jagung. Troll dan elf. Mantra-mantra rahasia. Lady Godiva. Lothlorien.

Meskipun artinya bukan soal itu semua. In fact, it maybe something about one simple guy, being so insecure about his relationship, with a great-great girl, in a great-great world.

But this song literally gives me shiver. For anything you can imagine.



Zookeeper's Boy - Mew


Are you my lady, are you?

If I don't make it back from the city
Then it is only because I am drawn away
For you see
Evidently there's a dark storm come
And the chain on my swing is squeaking like a mouse

So are you my lady, are you?
The rain, the rain, the rain is falling down
The cars remain

You're tall just like a giraffe
You have to climb to find its head
But if there's a glitch
You're an ostrich
You've got your head in the sand

In a submersible I can hardly breathe
As it takes me inside, so the light sings
Answer me truthfully
Do the clouds kiss you
With meringue-coloured hair
I know they cannot

So are you my lady, are you?
The rain, the rain, the rain is falling down
The cars remain

Santa Ana winds bring seasickness
Zookeeper hear me out
How dare you go?
Cold in the rain

Tall just like a giraffe
You have to climb to find its head
But if there's a glitch
You're an ostrich
You've got your head in the sand

Are you my lady, are you?
The rain, the rain, the rain is falling down
The cars remain
I could not be seen with you
Working half the time and looking fine
In cars re-made

3:36 AM

pagi ini yang terlalu sepi atau harddisc-ku bunyinya terlalu kenceng?

segelas gede air putih, koneksi internet megap-megap, ciggies.

playlist yang berulang :

nothing lasts forever - maroon 5
zookeeper's boy - mew
all the right moves - one republic
don't stop me now - queen
home - michael buble
last night on earth - green day
viva la vida - coldplay

ayam berkokok, hampir subuh.

eyes wide open.

Saturday, October 3, 2009

pengen nulis tapi...

... ngantuk...

mau ke daerah majapahit sono juga agak males, panas... tapi ban si pegih udah gundul dan dalemnya berkali-kali bocor. should looking for a new one. a pair tepatnya. apa ke bengkel resminya aja yang deket sini? tapi bannya standar dong. yahh.

lalu bagaimana dengan rencana ke dokter ngobatin jerawat? endak tau juga nih. agak ragu whether bakal ngefek apa engga. plus masi harus itang-itung-itang-itung kalo jadi beli ban...

... agghh ngantuk...

"Kalo mau bagus-bagusan, rekaman aja!"

Jadi keingetan kata-katanya si Radith ini, gara-garanya baruuu aja, 3 jam yang lalu, aku dijemput sama Gandoz, temen paski jaman SMA buat ikut karaokean bareng, sama.. let 's say satu clique yang lagi bikin farewell. Kata Gandoz : "sepi, garing! disini karaokean pada diem-diem aja. ayoh ikutan biar rame!"

Sebenernya sih dari awal emang diajak, tapi ngga begitu niat ikut. Satu karena emang capek dan kemaleman. Dua karena aku emang ngerasa not so into that clique. Engga begitu akrab, dan ketika sempet berinteraksi beberapa kali kemarin tuh.. mmmm, not so into their jokes nor their conversation aja. Kalo si Gandoznya, berhubung dia temen paski, ya notabene lebih kenal deket lah. Bukan bermaksud pilih-pilih temen, tapi sah kan kalo kita memilih buat berada diantara orang yang membuat kita nyaman? Buktinya toh ketika aku bilang ngga ikut pun, clique itu ngga keberatan tuh. So we're even, no?

But then Gandoz memutuskan buat menjemputku. Sampe segitunya, karena dia merasa di tempat karaokean sana ngga ada yang satu 'visi' sama dia. Dia jemput aku biar suasananya lebih 'hidup', katanya. Pikirku, aduh, gitu amat sih... Tapi ternyata bener. Emang berasa sepi. Pada duduk, ada yang disuruh nyanyi ogah, ada yang selalu berseru "Aah, ngrusak lagu!" tiap ada yang fals. Pake serius pula ngomongnya. Bahkan ada yang tega nge-cut orang nyanyi padahal yang nyanyi masih napsu buat ngelanjut. Just because menurut si ybs lagunya ngga asik. Euhh, what tje fuk?

Lalu aku berusaha menikmati suasana, dengan berkaraoke seperti biasa. Berdiri, berjoget, improvisasi, blabbing, anything. Tapi clique itu tetap sama. Seriussssss bener bawaannya. Sempet ketawa-ketawa sih, tapi tetep seriussss aja attitude-nya. Haduh. Tapi ya sudahlah, aku kan outsider? Aku berusaha having fun sendiri aja. Sambil tetap mengajak semua berpartisipasi dan sedikit santai. But i guess they don't get it. Lama-lama capek juga. Akhirnya aku duduk dipojokan, ngabisin sebatang sambil ketawa-ketawa peres. Haduh.

Mau ngga mau jadi ngebandingin, soalnya beberapa hari yang lalu aku karaokean sama temen-temen Paski, trus baruuu aja kemaren sama anak studio.

Sama temen paski asik, mereka ngga pake malu-malu. Ngga ada yang nolak disuruh nyanyi, meskipun ngga pake joget-joget. Yahh, namanya juga udah lama ngga pernah ketemu, dan banyak yang udah berasa tua kali ya :) Tapi anak Paski lebih enthusiastic ketimbang that clique. Dan mungkin karena kita juga punya banyak guyonan internal kali ya.

Kalo sama anak studio lebih rusak lagi. Mungkin karena emang dasar penyiar ya, mindset entertainingnya adaaa aja. Kalo anak studio karaokean bareng, walah, ngga ada yang namanya jaim atau duduk-duduk aja. Bagus jelek suaranya, ngga ada yang nolak nyanyi. Why should? Ngga dinilai ini! Lagu pilihan orang didengerin sampe kelar. Ngeledekin juga becanda aja. We dance, we sing, we laugh, and the most important thing is.. we're having fun. Tiap kelar karaokean pasti pada keringetan dan apek semua. Hahaha.

Yaaa, emang ngga bisa disamain sih. Tapi kalo sampe pas sekedar karaokean aja orang lagi nyanyi dibilang "ngrusak lagu!", aku rasa itu bukan having fun namanya. Teteup, kalo begini jadi keingetan kata Radith : "Kalo mau bagus-bagusan, rekaman aja!"

ps :
sebenernya quote itu dibikin Radith sebagai excuse, because he always singing out of tune :)

Friday, October 2, 2009

Hari ini, saya dan teman-teman pakai batik


ps : biasanya kantor kita ngga batikan kalo Jumat :)
click click to enlarge, all rights reserved.

Thursday, October 1, 2009

September ends, but I still don't want to wake up

Warning :
postingan ini mengandung gelombang negatif yang teramat sangat.


Saya ngga enak badan, pusing, sendi lutut kanan saya sakit.
Saya males siaran, susah konek, males mikir buat bikin sekrip.
Saya selalu telat bangun, lalu telat nyampe kantor.
Saya pengen nonton beberapa film tapi DVD player saya rusak
Saya selalu susah tidur tiap malam, paginya badan jadi ngga fit.
Saya perlu ganti ban motor saya, sudah berkali-kali bocor.
Saya harus ke dokter gigi, gigi saya sakit, gusinya berdarah.
Saya sebel sama mba kos yang nonton TV pagi sampe tengah malem.
Saya jenuh dengan my daily basis life, I want to runaway.

Saya merasa insecure.
Saya mengadu sama Si Boss-of-the-Universe.
Saya bisa apalagi?
Maafkan saya Ya Allah. Seharusnya saya malu. Paling tidak atap diatas saya masih tegak berdiri, tidak jatuh menimpa saya dan orang-orang tersayang saya, seperti saudara-saudara kita korban gempa di Sumatera Barat. Saya tidak kehilangan harta benda ataupun kesempatan saya mencari penghidupan. Saya masih bisa mengakses internet, menonton TV, mendengar musik.

Seharusnya saya malu.

Ya Allah, semoga mereka yang tertimpa musibah diberi kekuatan. Yang kehilangan diberi ketabahan. Semoga mereka tetap bertahan dan mendapatkan yang terbaik. Semua milik-Mu dan hanya akan kembali pada-Mu, Ya Rabb...

Baiklah, quick update sebelum kita tutup postingan sore ini : the tubular fringe shawl finally had arrived. Aku suka :) Yay, kudos to cotton.ink!



Semoga sisa hari ini tidak nampak negatip lagi di mataku. Hiks.
Wish me survive another day, dear comrades.