Showing posts with label friends. Show all posts
Showing posts with label friends. Show all posts

Wednesday, January 4, 2012

if you fall, RISE


Pas pulang ke Semarang kemarin, aku nyempetin ketemuan sama ka Echa, temen siaran di radio yang dulu. Janjian di sebuah kafe daerah atas, eh ternyata ngga cuma diajakin ngopi-ngopi, tapi diajakin siaran! He euh, di radio inhousenya si kafe ybs, tapi juga broadcasted on the net via live streaming. O happy day.

Kita siaran mungkin sekitar 2 jam. Semacam nostalgic gitu bisa siaran lagi. Mana formatnya bebas, mana bisa makan & roko dalam kokpit, mana cuacanya lagi enak banget... Akhirnya end-uplah, di sela-sela lagu, selain bergosip, aku dan ka Echa ngobrol ngalor ngidul soal kehidupan. Tsahhh. Masih bernuansa tahun baru yang penuh kontemplasi kali ya. 

Intinya, saat ini kami berdua sedang dalam titik... Udah packing, udah tau mau kemana, tapi masih milih : mau kesana naik bis, kereta, pesawat atau malah nebeng orang aja. Apa pun pilihannya, harus siap dengan konsekuensinya. And as for me, like I've I always said, I'm open for any possibility. To meet new people, to catch new opportunities. 

Selain itu kami juga bercerita soal how good is life, how good is God. And how endearing if we live life with a simple way : if you sleepy, sleep. If you know nothing, learn. If you fall, rise. If something gets on your nerve, don't buy it and walk away. Act wisely, go after what we want, fully-heartedly. Hidup terlalu berharga untuk diisi dengan kekhawatiran-kekhawatiran yang tidak perlu, seperti membuka payung di sore yang cerah dan cemas menunggu hujan. Waste of time, waste of energy.

Diiringi hot peppermint tea, lagu-lagu mendayu dan hujan yang merintik di luar sana, ah, it's always nice to meet an old friend.

So then, yes, I'm open for any possibility. The constructive ones.   

Wednesday, August 31, 2011

going HOME


Ketika pergi ke Jakarta hanya dengan 1 travel bag dan 1 ransel laptop, aku bilang sama orang rumah : “Yang penting nyari tempat dulu, bawa seadanya, 1 bulan lagi aku pulang ngambil sisa barang.” Nyatanya, 5 bulan berlalu dengan sangat cepat tanpa ada kesempatan yang pas buat pulang. Akhirnya momen libur panjang Lebaran ini jadi momen yang sangat ditunggu. Bukan masalah ngambil barangnya, tapi oh my, aku ngga nyangka bisa sekangen ini sama si kota kelahiran dan seisinya.

Then, here comes my first mudik! :D Agak-agak kurang taktis masalah nyari tiketnya, maklum newbie. Untungnya sih masih terkendali, meski pengaturan waktunya jadi agak di luar rencana : pulang terlalu mepet dan balik terlalu awal, kegampar harga tuslah pula. Tapi ya sudahlah, masih untung bisa dapet moda transportasi yang ngga perlu desak-desakan seperti yang di tipi-tipi itu. Tahun-tahun berikutnya harus lebih disiapin lagi.

Long story short, aku sampai di Semarang. Ikut Lebaran yang tanggal 31 Agustus, bukan yang tanggal 30. Masalah perbedaan, itu tak apa. Yang pasti, Lebaran tahun ini aku merasa “naik kelas” dibanding tahun sebelumnya. “Naik kelas” dalam hal manajemen mulut, hati dan perbuatan menghadapi segala macam family affair itu. Meskipun masih ada hal-hal yang di luar kendaliku, but I think I already did the right thing. Aku menikmati lebaran ini, dengan segala drama yang ada di dalamnya.

Pun, aku sempat bertemu beberapa teman yang kurindukan, duduk ngobrol di teras bersama eyang sambil melakukan kegiatan pertukangan, berkeliling penjuru kota dengan si motor kesayangan, tidur sambil memeluk buntelan bulu kuning yang menenangkan, berbaring dalam kamar sambil mendengarkan alunan tadarus di malam takbiran. Momen pulang ini rasanya bikin aku recharged. Hangat.

Ada yang kurang? Ada sih.

Yang dulu ada di setiap kegiatan yang kusebut di atas, secara fisik atau dengan penghantar teknologi. Karena kota ini selalu membuatku rindu padamu. Kamu. Ya, kamu. Tempat pulangku.      





#kemudianhening

Ah, apapun itu, Alhamdulillah atas segala nikmatmu Ya Allah.
Semoga kami masih bisa bertemu Ramadan dan Idul Fitri tahun-tahun berikutnya.

Selamat lebaran dan liburan semuanya!

Friday, June 11, 2010

But it's FUN here, REALLY :D

Disini itu...

... kalo aku lagi bingung sama urusan motor, ngga ada yang bisa ditanyain. Mungkin ada, tapi langka dan orangnya jarang muncul. Ngutak-utek sendiri, mbengkel sendiri, berburu ban sendiri, berburu swing arm sendiri.

... dan kalo ada pertandingan bola, balap motor, tinju.. Peminatnya sepi. Ada sih, tapi langka dan orangnya jarang muncul. Kalo urusannya sama video klip terbaru Lady Gaga atau mainan Looklet, beda lagi ceritanya.

Dan malam ini adalah pembukaan sekaligus partai pertama World Cup 2010. South Africa versus Mexico. Waka waka eh eh. Dimana-mana rame, sampe ada yang pawai segala. Tapi disini... sepi-sepi aja tuh.

Practically nowhere but here :)

Oh and for you, the soccer buddy, have a great time!
Savor your heaven in the night and baggy-eyes in the morning :D

Monday, May 31, 2010

cottony CLOUD, buttony EYES

Pas long weekend kemaren sempet liat langit ngga? Langitnya cerahhh banget. Dengan awan mempur-mempur seperti kapas. Siang puanas, malamnya bulan bunder terang banget. Beberapa kali keluar rumah tapi mau foto langit/bulannya lupa-lupa melulu.

Oh ya sebelum lupa lagi, (meskipun telat) selamat Hari Raya Waisak bagi saudara-saudaraku umat Buddha yang merayakan. Semoga membawa damai, berkah dan kebahagiaan.

As for me, long weekend terasa sama saja. Jumat tetep siaran, Sabtu tetep ngantor, Minggu juga siaran. Oh tapi Sabtu pulang kantor sempet main ke Papillon, ding. Itu lho, studio komik yang hidup dan aktif di Semarang. Niatnya cuma nebus t-shirt Comic Stuff produksi mereka. Eh sampai disana disodorin artikel Kompas 1 halaman di section Jawa Tengah, seluruhnya tentang Papillon. That was great :D

pojok yang sama yang difoto sama Kompas

Barangkali masih ada yang mikir kalo komik itu kidz bizniz. Well, errr.. Kalau menurut kamu The Spirit dan 300 itu masterpiece.. Selamat, kamu baru saja mengakui bahwa komik adalah seni. Karena kedua film itu diadaptasi dari novel grafis, dimana baik Will Eisner ataupun Frank Miller, kreatornya yang juga komikus, said so.

Jangan liat pangsa pasarnya aja. Liat proses dibaliknya. Mungkin komikus cuma terlihat seperti seniman berpenampilan kucel dan engga dewasa. Tapi mereka hidup dalam industri kreatif. Industri dengan tolok ukur relatif sehingga persaingan dan valuenya lebih ketat. Apalagi industri komik Indonesia yang perkembangannya belum sesubur Jepang atau Amerika. Untuk bertahan dan berkarya itu butuh perjuangan yang luar biasa. Musti pinter ngeliat peluang. Coba main deh ke Papillon. Sebagian besar karya mereka juga dipublish di luar negeri. Ini adalah wujud kerjasama yang disebut submission. Sisanya, mesti ngepot sana-sini buat dapet kontrak penerbitan.

Komik, bagi anak-anak Papillon, memang menghasilkan. Tapi tidak membuat mereka jadi dangkal. I can assure you each of the member had a deep understanding of what they do. Terdengar lebay ya pake understanding segala? Hehe, sejarah komik memang panjang kok. Hieroglif dan arca di Candi Borobudur saja disebut gambar yang naratif, cikal bakal komik. Coba baca trilogi 'komik filsafat tentang komik' karya Scott McCloud : Reinventing, Understanding, and Making Comics. Aku belum nemu referensi lain yang lebih mudah dipahami dibanding ini. Ceritanya aku berbicara sebagai orang awam di dunia komik yang merasa terbantu dengan adanya buku-buku itu. Err, boleh juga dibilang orang awam groupiesnya Papillon :D


Trus aku jadi dapet 'oleh-oleh' file film buat dibawa pulang : CORALINE, stop motion 3D horror-fantasy film. Diadaptasi dari novelnya Neil Gaiman. Beuh. Fantasinya emang dapet banget, which i got thing on it. Aku suka. Tapi horrornya.. Beuh. Juga dapet banget. Ngga bikin takut yang gimana-gimana, it's just so eerie and freakish. Kebayang ngga sih, konsep dunia paralel, dimana semua tampak serba sempurna tapi sebenarnya hanya jebakan untuk mengganti bola matamu jadi kancing? How creepy is that?

Oh ya, Ini bukan film anak-anak yang terlalu happy ya mommies. Well, sebenernya bagus banget karena pesannya kena buat adik-adik. Pastiin aja mereka cukup berani :p and it's PG, so dampingi putra/putrinya, just in case they're get lost in some point. Meskipun plotnya sangat mudah dipahami buat kita yang udah gede, tapi karena kupikir filmnya cukup suram, humornya juga agak satire, dan premisnya dunia paralel, siapa tau adek-adeknya jadi agak bingung.

Film ini recommended deh. 3.5/5. Aku bahkan lebih suka Coraline daripada Corpse Bride. Mungkin karena messagenya Coraline lebih bold ya : be careful of what we wish for. Bahwa kita harus belajar berdamai dengan kenyataan, meskipun tidak serba sempurna. Because good or bad, they are real. Hoho, pesan yang ngga sepele buat sebuah film animasi stop motion. Oh how I love stop motion. Karakteristiknya unik. Sepertinya kesukaanku ini berawal dari Postman Pat. Masih inget ga sih? Lucu bulet bulet bertekstur clay. Lucu! Tapi ngga jadi lucu deh kalo bola matanya diganti kancing. Scawwy.

other-mother and other-father with button-eyes and sweet trap


Ngomong-ngomong soal kancing, ternyata diantara sekian banyak phobia yang 'unik' ada juga phobia sama kancing. Namanya koumpounophobia. Agak aneh, dan ngga masuk akal.. but really, it does exist. Aku juga tadinya engga percaya. Para penderita phobia ini pada jijik ngeliat (apalagi nyentuh) kancing, literally kancing, baik yang nempel di baju atau yang tergeletak gitu aja. Some of them lebih ngeri sama yang terbuat dari plastik daripada yang metal. Sama seperti phobia yang lain, terapi yang dianjurkan untuk penderita koumpounophobia adalah hipnoterapi. Dan jangan nonton Coraline :D

Saturday, March 27, 2010

turn our lights off, shall we?

.
Heya, just drop by to say hello again. So, hello! :)


Anyway, sekarang ini di depanku ada Zacky. Senyam senyum, ngajak ngobrol, mondar mandir "peragaan busana". Bikin ngga konsen ngetik. Dia lagi seneng lately, hihihi. Love, life and careernya sedang lancar. Semoga terus kaya gitu ya chung. Meskipun dibilangnya aku ini si "mulut jahat" karena kalo ngomong (baca : ngritik) suka ngga kira-kira. Entah masalah bingungan kalo siaran, dia yang ngga tau istilah atau tokoh fashion (even yang common knowledge sekalipun, secara dia kan designer-wannabe?), sampe masalah internet yang cuma dipake buffering Youtube Lady Gagaaaaa mulu. Tapi katanya "kejahatan"-ku selalu jadi cambuknya untuk tahu dan maju. Tsaaahhh, gayamu chung! :p

*baruuuu aja kelar ngetik begini, ehh.. ybs minta dibalesin SMS dari kekasihnya pake "bahasa Inggris yang romantis". Tuh, kalo begitu gimana mulutku mau ngga jahat coba? Hihihi.

Ah. Weekend ini ada beberapa hal yang harus dikerjakan. Dan dipikirkan. Paperworks, obligations, several client's order... Semoga ada cukup energi dan sel kecil abu-abu di dalam sana (meminjam istilahnya Sherlock Holmes). Idih sok sibuk sekali saya. Padahal ngga segitunya juga, ehehe :D

So, let's take a little walk. Have a nice weekend folks!



And don't forget to turn your lights off,
for Earth Hour, tonite, from 8.30-9.30 pm!
.

Saturday, March 6, 2010

There's a silver line among the storm

.
This guy called Nuno. Don't overrated him, because he has a hell of a job: Music Director. Em-Dee. How great is that? Music. Director. He did serious business, such as : listening music. And became Music Director means you enter a large range of music director radio network in Indonesia. The Music Directors hang out frequently. They met up each other, along with artists and recording labels. Because it was like a symbiotic mutualism. Despite the existence of internet, labels and artists still need radio network on behalf of the MDs to promote their work. Then the MDs got several privileges from the labels.

Okay. Back to Nuno, the tremendous guy. He just returned from Jakarta, after attending an event called National Radio Day 2010. Besides avoiding floods and traffic jams, back there in Jakarta he met someone from Sony Music, the label that released.. Ellipse : Imogen Heap's latest album in Indonesia.



Yes. Imogen Heap. The owner of Power Mac 8-chores armed with 18 GB of RAM only for her music work, who sang with smokey-voice, Monome user, music-geek, internet-freak, witty-fashionista, electronic sound manipulator, 2010 Grammy winner for Best Engineered Album Non-Classical, female singer who knew exactly music she played, and finally... singer that I admire since I found her single in dusty corner of studio's discotheque 4 years ago.

Imogen Heap will held a concert in Jakarta. March 31st. *swoon* And Nuno, with the power of MD networking came up to studio last night with a heavenly offer : "Imogen Heap ticket, anyone?" I almost fainted.

But I'm relieved, because Nuno *ahem* was insane enough to pass me the ticket. He even got a Java Jazz ticket from Platinum Records, but he decided not to go. I don't know what's wrong with his head, but as long as he gave me the opportunity : It's a RAD.


I am speechless.


Nuno. You are the man.
Immi. I'm just a face in the crowd. But I'll be there.
.

Saturday, February 20, 2010

Support our local comic movement :)

.
Beberapa hari yang lalu, aku dapet undangan dateng ke launching komiknya Papillon. Papillon itu studio komik di Semarang, dimana aku pernah gabung disana. Search aja deh facebooknya : Papillon Comics. Dulu sih Papillon cuma ngomik aja. Kalo sekarang ngomik masih tetep, submissionnya tambah kenceng, merchandising sama bikin artwork pesenan juga bisa. Oh ya, cari kumpulan komiknya yang kemaren barusan di-launching ya :D Namanya KOMET : Komik Extra-Terrestrial Volume 1. Ada di distro-distro gede di Semarang kok.

Anyway, kalo tadi aku bilang "dulu pernah gabung" kesannya tuh udah mantan gitu ya. Padahal engga juga, soalnya sampe sekarang mereka masih menganggapku bagian dari mereka, biarpun udah jadi komikus murtad :p Aku mulai gabung sama mereka pas jaman aku SMA (dan nama mereka masih Caterpillar. Ring a bell? Caterpillar. Papillon. Caterpillar. Papillon) itu taun 2000 sampe.. mmm.. 2004? Habis itu, udah deh, ngga gambar-gambar bareng mereka lagi. Gambar mungkin masih, tapi just a doodles, ga intens sama sekali.



When I met them, they just stay the same. Ketemuan lagi setelah sekian lama sama Alfa dan mas Fajar, guys who taught me how to hold my pencil upright at my teen-age. Ada beberapa personil baru yang lucu-lucu dan jago-jago. Dari yang dulu studionya jaman Caterpillar cuma 1 ruangan di sebuah percetakan, berubah jadi Papillon pindah ke garasi rumahnya Alfa sang founding father, sampe sekarang jadi 1 rumah yang berdiri sendiri.

Studio itu. Dengan kertas, drawing pen, pensil, penghapus, penggaris, lampu, komik-komik referensi, action figure, komputer dengan window Photoshop membuka berlayer-layer warna dan filter. The ambient was soooooo... I don't know. Mengingatkanku pada masa muda.. Hehehe. Ngga tau ya. I just looove being there. Pada dasarnya aku sangat suka komik.. Along with music and movies and writing, just everything i did right now. Cuma si komik ini yang udah lama ngga kepegang lagi. Kangen gitu ceritanya. Rasanya kalo aku bakal ngomik lagi sih engga ya.. Skillnya sudah karatan :p Biarkan Alfa dan Eiichiro Oda dan Frank Miller dan teman-teman pegiat komik lokal yang mencipta. Aku duduk manis baca-baca saja. :)

Lah. Jadi pengin baca Understanding Comics-nya Scott McClouds lagi. Ada di bagian mananya kamar ya buku itu? Cari ah..
.
.

Tuesday, February 2, 2010

when Business and Pleasure collide

.

Itu tuh, ngomongin trip 3 hari kemaren ke Singapura. Aku baca-baca lagi judulnya terus mbatin sendiri : "Crut ah. Business darimananya?" Hihihi. Emang pure pleasure kok. Unsur businessnya mungkin cuma karena it was full paid by the company. Yea, kebijakan unik dari kantorku buat memberangkatkan karyawannya ke kota atau negara tertentu, pada saat-saat tertentu pula, for the sake of... just off. With terms and conditions applied of course :D Kali ini jatahnya aku, mas Nunow, mba Nindy, mas Iyan, mba Diana yang berangkat, bareng sama mba Merry.

So it is. Pergi ke negara yang begitu sophisticated, dimana semua hal berjalan sebagaimana fungsinya. The fine city, so they said. Semua teratur, terjukstaposisi, terlaksana dengan baik. Ngga ada yang ngadat, ngga ada yang jadi pajangan doang. Yah, maybe i haven't seen it all, tapi sejauh mata memandang begitulah adanya. Hmm.

And everybody's seems so stylish. Bukan stylish sekedar stylish, tapi tampak effortless banget gitu. Berasa ngga sih kalo kita tuh sering ngeliat orang stylish, tapi gesturenya 'teriak' : "hey look at me, I'm super cool! I'm wearing latest fashion item, I'm oh-so-stylish!" Yang kaya begini ini jatohnya malah jadi ngga asik diliat. Yah, aku juga sama sekali ngga stylish. Cuma pandangan saya sebagai orang awam aja :)

Menyenangkan sih main disana. Banyak public area dengan semua fungsinya yang berjalan dengan baik, tempat duduk berkontemplasi, ngobrol, baca buku, ambil foto... Jalan kesana-kemari juga menyenangkan sekali. Passwordnya sama mas Nuno tiap kali ketemu elevator berjajaran sama tangga adalah : Care for stair? Lalu kita kucluk-kucluk sok-sokan atletis naik tangga sampe gempor.

But too bad at each place I just can't embrace the moment. Habis perginya ke tempat turis yang ramenya alaihim sama ke tempat belanja mulu. Padahal I prefer ke museum, gedung pertunjukan, kebun binatang atau pantai... Eh sempet ke Siloso sama Esplanade (waterfront stagenyaaaa...) sih, tapi ya gitu, bentar-bentar doang. Rasanya belum seize the atmosphere enough aja. Ciehhh.

Tapi ya disyukuri ajalah. Namanya juga vacation for free. Kalau mau yang sesuai kepinginan ya gih aja pergi sendiri, heheheh. Maybe someday.

But anyway, kalo beberapa temenku pada belanja di sana, aku malah bingung mau beli apa. Nah pas di Mustafa, pas semua pada mencar beli oleh-oleh ini itu, aku nyangkut di stand headphone. Dari dulu pengen banget beli headphone yang proper, tapi ngga pernah nyampe. Dan aku melihat jajaran headphone yang ngawe-awe itu... Aduh jadi maju mundur. Lamaaaaa banget. Mas Nuno yang nemenin (dan nyetanin buat beli) jadi bosen nungguin, trus aku ditinggal. Dia balik lagi, aku masih belum mutusin. Sampe akhirnya seorang om-om bule yang aku ngga notice keberadaannya suddenly negor :

"I've been around you an hour ago, went downstairs, upstairs, then back here again, and you haven't decided yet?"

Hiah segitunya ya om? Trus aku bilang aku bingung mau beli yang Sennheiser atau Philips. Harganya ga selisih jauh, tapi tetep aja bimbang. Pengennya yang Sennheiser sih. Tapi kok juga sayang sama duitnya. Tapi si bule bilang lagi :

"Hey, Philips made kettle, machine wash, blender, cellphones... But Sennheiser only made headphone! So why'd you hesitate?"

Aiyoooh semakin bimbang saja malah. Sampe akhirnya Mas Nuno mengeluarkan sebuah hook maut :

"Darling, come on. Imogen Heap deserve this!"

Duarrr. Langsung aku samber itu kotak dan aku bawa ke kasir. Huahaha, impulsif bener dah. And there you go. Sebuah headphone yang yahhh tipenya middle lah, but still. It's Sennheiser. Mine! Bukan punya ruang siaran :D

Yah begitulah. Ingar bingar sesaat yang cukup menyenangkan. Sekarang aku udah balik lagi kesini, ke ruangan berlapis karpet ini. Dan ahhhh... jadi ngantuk benerrrr. Pengen pijettt...

Owkay. See you when I see you.
.

Monday, January 25, 2010

Matrimonio del mio migliore amico

.
Yak alis-alis berkerut dan para pembaca mulai menuduh, ini pasti Dila ngarang bikin judulnya..


Heheh, engga ya. Judul di atas itu bahasa Italia. Artinya 'pernikahan teman baikku'. More or less, moga-moga ngga salah. Kenapa harus pake bahasa Italia? Soalnya si teman baik yang aku sebutkan itu adalah si mbak Via Bianca. Which, kata 'bianca' itu artinya 'putih' dalam bahasa Italia. Just exactly like her. Kecil, mungil, sincere, suaranya bagus dan soooo fairish. Partner siaranku setiap hari Minggu pagi, yang biasanya dilanjut jeng jeng dan rumpi sampe gempor. Salah seorang teman baik buat saling berbagi cerita, air mata, and those dirty little secret, yes ka' Hvi? :D

Kemarin Via akhirnya resmi menjadi istri mas Yogie, her long time lover. Tujuh tahun sodara-sodara, tujuh tahunnn. Jalannya ngga selalu mulus, meski tampaknya dari luar keliatannya lurus-lurus saja. Tapi hubungan mana sih yang ngga ada cobaannya? Dan nyatanya mereka bertahan, sampai ke tahap berikutnya dalam kehidupan dan ibadah.

Barakallah ya Via dan Mas Yogie. Semoga bahagia dan langgeng selamanya.


Kak Yo dan Kak Hviii... They're so lovely, yes?

Malam midodareni. Wuuuuw, kita ke Pudakpayung,
nun jauh menembus malam nan hujan.
But no regret kooook...

Yes, we are the girls from that radio.
Pangling? Lenongannya emang tebelnya alaihim..

mata pedes karena softlens dan bulu dada.. eh.. bulu mata palsu,
kejlungup-jlungup karena jariknya rapet,
eeh musti pake sendal heels pula..
but still, buat mempelai, apa sih yang engga? :)

Radith dan Zacky, tampil pria.. Lho? Lha biasanya?

Nih aslinya! Mereka menodai kesakralan lempar buket...
They got the bouquette! The two of them!
Mempecundangi para wanita-wanita single!

The MCs : om Nunow dan Tante Oliph

Prewed wannabe.
Kalo cuma wannabe dan jauhan gini ngga haram dong ah :D
(kata Zacky aku tampak wanita disini.
Hmm, pujian tapi kok berasa hinaan ya?)

The more the merrier.
Selamat menempuh hidup baru ka Hvii dan ka Yoo!!

Saturday, December 5, 2009

Weekend oh weekend

10:47
12/5

Assalamualaikum wr wb “Bersungguh-sungguhlah pada hal yang bermanfaat bagimu, dan mintalah pertolongan kepada Allah serta jangan merasa lemah. Bila kamu ditimpa sesuatu janganlah kamu mengatakan, “Seandainya (tempo hari) aku melakukan ini, niscaya begini-begini. ‘Katakanlah, “Allah telah menakdirkan dan apa yang Allah kehendaki maka itu terjadi. “Sesungguhnya kata seandainya akan membuka pintu perbuatan setan”. (HR. Muslim)

Happy Weekend..^___^



Got this y!m offline message from mba Sri Agutina, officer Rumah Zakat yang tempo hari being so informative pas aku nanya-nanya segala macem. Dia ngirim ini hampir tiap hari, ke semua orang yang dia urus kaya'nya. Baek banget deh.

Yah, weekend. What to do, what to do? Kalo diem-diem aja suka mikir yang engga-engga. Tapi badan kok capek. Hati apalagi, for some severe acute reasons.

Tiga hari kemaren ngemsi tipe capek : jualan, dengan audiens yang datang dan pergi. Dari pagi sampe sore, suara jadi aga serak sekarang. And the insomnia.. Yeah, no need to tell...

Then today, kondangan di 2 tempat berbeda, waktunya sama, jam 12 siang. Yang satu nikahannya Galih, temen paski, di Pedurungan. Yang satu nikahannya mba Evi, resepsionis cantik radioku, di Banyumanik. Imagine, all the people. Akhirnya jam setengah 12 aku ke Pedurungan dulu naek motor, puanasnya ampun! Haha hihi, foto sebentar trus ngebut balik ke studio soalnya jam setengah 1 mo bareng sama anak-anak studio ke Banyumanik naek mobil kantor. Berkali-kali hampir kesamber kendaraan laen (just like this morning, gara-gara ketiduran 1 detikan diatas motor) Am arrived a bit late to the studio at the end, udah ditunggu sambil merengut sama anak-anak. Maapkan akuhuhuhu. But I made it. Aku bisa dateng di tempat mba Evi dan Galih.

Now what to do? What to do?
.

Saturday, November 7, 2009

Musik untuk civitas akademika.. dan seluruh rakyat Indonesia



Tadinya ngga pernah kepikiran, kaya' gimana sih rasanya nonton pertunjukan orkestra. Tapi basically akunya suka nonton musik live, dari sekedar dangdutan promo produk sampe iseng ikutan ke club. Menyenangkan rasanya mendengar musik yang dimainkan secara langsung sama artisnya. Sukur-sukur kalo genrenya cocok.

Alkisah tersebutlah
MUSICADEMIA, event musik annual "memasyarakatkan-orkestra-dan-mengorkestrakan-masyarakat" yang digawangin sama Addie MS and his Twilite Orchestra. Tahun ini mereka dateng ke Semarang, dengan mengusung tema BAGIMU PAHLAWAN. Momennya dipasin sama Hari Pahlawan 10 November, sekalian menggugah wawasan kebangsaan anak-anak muda. Anak-anak studio berencana buat dateng nonton. Kebetulan kita masuk radio partner juga, jadi adalah itu sedikit priviledge yang bisa kita pake. Appointment made, then last nite, kita : aku, Oliph, Zakee, kak Echa, Benny, Ossy, Wulan dan Nyonyo meluncur ke TKP di Horison.

Gedung udah penuh, aku pikir means apreasiasi warga Semarang buat musik orkestra bagus. Ternyata SALAH. Banyaaaaaaaaaaaaak banget abege-abege ganggu ga jelas yang ngobrol dan cekikikan sepanjang konser. Udah di "SHHH!!" berkali-kali masih lanjut aja. Aduuuuh. Malu dong ah sama tampang situ yang anak gaolll getohhh... Eughh.


Ah well. Let's just ignore the intruder. The concert itself gave me SHIVER. Dibuka dengan TVC peristiwa-peristiwa perjuangan kemerdekaan, dilanjut sama lagu Indonesia Raya. Oh ya, yang nyanyi Twilite Chorus barengan sama PSM Undip juga lho.. Hmmm, sudah lama aku ngga denger lagu Indonesia Raya yang dinyanyiin langsung. Merinding abis. Sayang akustik gedungnya ngga begitu mantep. Ngga berasa surround gituh.

Berikutnya tampil berturut-turut Christoper Abimanyu, Afgan dan Lea Simanjuntak. Ada juga principal trumpet Eric Awuy yang main solo trumpet. Oh, tapi habis itu ditemenin sama 2 temennya, Gatut Santoso sama Aubrey Victoria. Buat set lagunya, beberapa ada lagu klasik tapi mostly lagu-lagu perjuangan. Mengingatkanku pada masa-masa SMP-ku, pas (sok-sokan) ikut paduan suara. Wah, kekuatan harmonisasi suara manusia itu memang sangat Subhanallah deh. Oh ya ending theme-nya Final Fantasy VIII dimainin juga disini. Huah! Sangar!

Katanya sih semalem sebenernya si Afgan sakit, jadi ngga maksimal nyanyinya. Tapi dia tetap dielu-elukan sama banyak orang (termasuk abege ganggu yang berisik tadi). Christoper Abimanyu.. mmm, ga tau deh, kok rasanya setting mic dia lebih kecil dari yang lain ya? Suara tenornya jadi kurang menggelegar. Tapi buatku, bintangnya malam tadi adalah Lea Simanjuntak. Suara bagus, pasti, mutlak. Tapi showmanshipnya mbak Lea ini lho.. JUARA! Dia berkomunikasi dengan penonton, walau hanya dengan senyum dan lirikan mata, tapi efeknya luar biasa beda. Gerakan tubuhnya teatrikal. Penghayatannya pas, tidak berlebihan. Belum lagi rambut bob-nya yang ala Gemma Arterton di St. Trinian itu (atau Irina Spalko-nya Indiana Jones)... Sangat berkarakter! Apalagi pas dia nyanyi Indonesia Jaya. Aghhhh. Merindingdingding.

Selesai konser, kita poto-poto dong tentu saja (Ada Ossy sama Zakee gitu lho). Pengen foto barengnya bukan sama artis, tapi sama para veteran perang kemerdekaan yang malam itu sengaja diundang. They're old but proud. Mata mereka berbinar, dan tampak gagah dalam setelan batik mereka.




Kita ngobrol sama seorang dari mereka, pak Soedijono namanya. Satu pertanyaan dan mengalirlah banyak cerita dari beliau. Ya, beliau-beliau para veteran ini memang suka bercerita, dan kita generasi muda memang harus lebih banyak mendengarkan kisah mereka. Di akhir obrolan, aku bertanya mengenai tunjangan kesejahteraan para veteran oleh pemerintah. Menurut pak Soedijono, sekarang sudah jauh lebih baik. Alhamdulillah.


Then kita poto-poto lagi, makan, poto-poto, jalan, poto-poto, then Ossy stayed over nite at my place (membuatku mesti nyapu kamar kotorku itu malem-malem!)...





... dan, ahhh begitulah. I survived another nite (dan merasa senang masih bisa tergetar hatinya mendengar Indonesia Raya) berkat Musicademia (dan Lea Simanjuntak-nya) :D

Friday, October 23, 2009

Dunia di sekitar saya

Seorang teman, akhirnya membulatkan tekad untuk pergi ke sebuah kota dimana cintanya pernah tertinggal. Sebuah cinta yang terlarang (katanya). Bukan untuk membuka luka lama, tapi untuk mengisi lubang di hatinya. Entah dengan apa. Bisa luka, bisa juga cinta. Dia sempat ragu. "Cupu ngga sih?" Tanyanya. Kubilang, tidak. Mungkin ini justru bisa membuatnya menentukan ke arah mana selanjutnya dia akan melangkah. Ketika akhirnya dia memutuskan untuk pergi, aku salut. Dia berani mengejar mimpinya, whatever it takes.

Teman yang lainnya lagi akhirnya mendengar hal yang paling ditunggunya dari sang kekasih. Bukan hal yang sangat detil dan konkrit, tapi hal tersebut ada dan nyata. Lebih dari cukup untuk membuat hubungan mereka stronger than ever before. Sang kekasih mulai menyentuh keluarga si temanku ini, dan tanggapannya luar biasa bagus. Temanku ini, you could see that glow in her face. She's happy. Dan aku sungguh ikut berbahagia untuknya. And now, her first thing on the list before knot the tie : finish the goddamn thesis! Bersemangatlah wahai kawanku!

Lalu ada temanku yang lainnya, yang sedang mempersiapkan pernikahannya, setelah 7 tahun pacaran. Dia sangat sibuk mengurus ini dan itu, tapi jalannya selalu dimudahkan. Semua pintu terbuka untuknya. Bikin iri? Nay. Kalau kau melihat temanku ini, 'iri' tidak pernah jadi kata yang tepat. She's so fine. She's so generous. Dia pantas mendapatkan semua yang dia miliki. Aku turut mendoakan semoga pernikahannya tahun depan akan berjalan lancar.

Negara saya, baru saja melantik Presiden, Wakil Presiden, Menteri, Anggota Legislatif dan Anggota Parlemennya yang baru. Begitu banyak drama, perjuangan dan air mata. Upacara pelantikan presidensial yang jadi olok-olok di youtube. Karangan bunga ucapan "selamat jadi menteri" yang datang ke rumah seorang calon menteri yang tidak lolos jadi menteri. Tapi hatiku bergetar merasai atmosfernya. Negara ini akan melangkah 5 tahun lagi dengan nahkoda-nahkoda baru. Selamat pak, bu, semoga selalu diberi kesehatan dan kejernihan pikiran untuk mengambil kebijakan-kebijakan yang bermanfaat untuk bangsa dan negara.





They're all moves on. Isn't it wonderful?
World's spinning, and everybody's changing.

They're all moves on.




They're all moves on...

Saturday, October 17, 2009

Stay dry at the swimming pool


Disini Dila, melaporkan langsung dari tepi kolam renang.

Huahh. Bau kaporitnya. Gemericik airnya. Sungguh menggoda untuk nyebur. Though saya ndak bisa renang, tapi judulnya pengen belajar. Udah direncanain dari kemaren juga.

Tapi kenyataannya, here I am. Hanya melaporkan langsung dari tepi kolam renang. Sambil ngejagain tas, sesekali foto-foto dan akhirnya ngeluarin laptop-modem trus ngeblog sekalian (Yes, di tepi kolam renang. Pathetic bukan?) Because this morning I've just got my period. Shoot. Katanya sih kalo nyebur ke air juga ngga bakal keluar. Tapi risih aja, engga pede. Belom lagi resiko seputar saluran genital kalo maksa renang di area publik begini. Kan kalo lagi dapet kondisinya jadi agak rawan bukan begitu bukan?

Dan ini dia mereka yang berbahagia. Oliph dan Via. Yang tadinya mau ngajarin saya renang, seandainya saya bisa nyebur. Yang sore ini dengan riang gembira slulup kesana kemari membakar kalori.


Next time saya bisa ikutan, ajarin sampe bisa ya ceu :)

Tuesday, September 29, 2009

She's leaving


To stay in Jogja. Untuk mengikuti sebuah artsy internship. Yah, dunia yang sangat dicintainya itu. Good for her. Tapi rasanya kok jadi kehilangan temen maen? Hihihi, padahal kan sebelom di Jogja dia sempet berbulan-bulan tinggal di Jakarta juga. Dan dia emang selalu hoppin everywhere, kinda manusia nomaden. Cuman we've hang out quite often lately, jadi rasanya agak kehilangan.

Dia temen SMA-ku, yang.. apa ya? Aku ngga pernah menyebutkan seseorang sebagai 'sahabat' sih. Whenever me and him/her get along so well, so it is. Dan si Bebek ini adalah salah satunya, yang bertahan cukup lama, sejak SMA. Kita ngga terlalu sering ketemu, tapi kalo ketemu, ya udah aja. Dia ngerti sesuatu yang kadang ngga dingertiin orang lain. Teman sharing saat jenuh dan bete sama orang yang itu-itu aja. Dengan pola pikirnya yang kadang ajaib, tapi bisa membalikkan semua logika yang aku yakini. Hahaha. Ntar maen-maen kesana ahhh. Asik ada tumpangan nginep :)

Anyway, previous day she gave me this little present as a belated bday gift. Lucu ya?


See you soon my dear comrade!

Tuesday, September 8, 2009

Belated bday gifts..

... but that's totally fine!

Ulang taunnya sih 28 agustus kemaren. Mau posting soal kado tapi lupa-lupa mulu.

Tapi pagi ini sesuatu membuatku akhirnya pengen posting. Kelar siaran, pas naro barang-barang ke ruang miting, mataku tertumbuk pada sebuah bungkusan berkertas kado yang isinya...

...Mukena dan sebuah life-skill book. That gipsy-girl-lookalike on the right, she's Oliph, the one who gave me those. And I just cried when I saw it. Ga tau deh kenapa. Might be because what written in the card.

Aku emang lagi butuh mukena yang bukan buat bepergian (ada 1 yang 'micro-lipet-able' buat pergi, taon kemaren kado dari Via, sama 1 yang 'medium-lipet-able' buat ditaro studio).. Nah yang aku pake dirumah itu punya almarhumah eyangku. When she passed away, I devoted not to use another mukena but hers, until it faded. Berarti itu udah 6 tahun yang lalu, dan sekarang melihat kondisinya, mukena itu udah saatnya diganti.

And Oliph remembered that I need a new one :) Makasi ya cinn.

Nah, sementara kemarennya lagi, beberapa hari lewat setelah ulang taunku Via and his husband-to-be gave me this thing :


Apakah ini artinya aku bau badan kak Hvi? Hihihi. Tengkyu ka Hvi dan mas Yo.

Dan, yang paling dahsyat adalah yang berikut ini :


Dipersembahkan oleh duo hedon mba Meisya dan Ully yang on the spot pas aku ultah. Eh salah, akunya yang on the spot di tempat mereka, kebetulan pas tanggal 28-nya. Ngotot banget deh mereka pengen ngasi baju yang 'cewe' buat aku. Niatnya sih ngasi dress gitu, tapi berhasil kubelokkan jadi top sajah. Heuheu.

Makasi teman-temanku..