Thursday, January 12, 2012

the anTEA-depressant



Jika banyak orang yang suka minum kopi bahkan ingin punya coffee shopnya sendiri, aku malah kepikiran, kalo ada yang mau bikin tea house asik kali ya? Atau tea parlor. Atau apalah namanya XD

I am more a tea person, not coffee person.

Bukannya ngga suka kopi, doyannya sih doyan aja. Cuma jika ada 2 pilihan : kopi atau teh, milihnya teh. Tawar atau manis, tergantung suasana. Favoritku teh apa yah? Apa aja suka sih. Dari yang wasgitel ala teh poci sampai yang ringan beraroma macam earl grey. Mungkin yang ngga begitu suka itu macam teh tarik yang milky itu. Karena buatku teh itu harusnya... light and feathery. Hayah.  

Teh mengandung antioksidan yg namanya katekin, trus teofilin dan teobromin. Ketiganya bermanfaat buat kesehatan dan memberikan efek menenangkan. Ada juga kafeinnya, meskipun cuma 3% dari berat keringnya. Lagian bukan kafein juga yang aku kejar dari teh, biar melek atau apa gitu. Kafeinnya kopi juga ngga pernah berhasil bikin aku melek. Kalo masalah biar melek sih, nikotin atau Mizone masih lebih ngefek. *eh*

Uhm, aku ini ngga ahli juga sih masalah teh. Jenis-jenisnya yang dibedain dari cara pengolahannya, oksidasinya (yg menghasilkan teh putih, hijau, hitam dll) atau sejarahnya di negeri Tiongkok dan high tea di Britania Raya sana. Ngga begitu banyak tau. I just find that tea is very soothing. 

Karena jika kopi adalah stimulan, maka teh adalah anti-depresan. #terMoyocatur 

You'll find me drink tea almost everywhere. Teh tawar habis makan di warteg, teh hijau buat membuka hari sambil jongkok di bawah jendela kamar kos, teh melati sambil ngetik di kantor atau lemon tea pas sok-sokan ngafe. Seringnya sih anget. Dan seringnya sih berhasil membuat perasaan jadi nyaman. 

Tea, for me, always contain a sip and a sigh : "Hhhhh, life's good.."   

0 comments:

Post a Comment