skip to main |
skip to sidebar
Saya sedang sedih.
Sedih banget. Lagi banyak peristiwa ngga enak yang terjadi akhir-akhir ini. Dan saya kembali terjerumus dalam dosa.. Eh salah.. Maksudnya terjerumus dalam (salah satu dari banyak) kebiasaan buruk saya : begadang sampai pagi, atau insomnia kalo bahasa kerennya (yang saya paling geli kalo ada orang menyebutnya 'insom,' apa susahnya nambah sedikit 'nia' di belakangnya sih?)
Seperti malam ini. Saya ngga bisa tidur meskipun badan rasanya capek banget. Kepala rasanya penuh, hati rasanya restless. Sesudah sholat Isya dengan doa yang gamang, lampu kamar dimatikan, I lit those sticks, lalu laptop memutar playlist 'membunuh.' You know, lagu2 yang liriknya berdaya hancur luar biasa itu lho *tsahhh*
Saya terdiam dalam gelap.
Lalu saya sadar. Kok saya diem aja sih? Biasanya, dengan mood seperti ini, dan ambience seperti ini, air mata saya akan jatuh berderai-derai. Tapi malam ini kok engga? Saya bingung. Rasanya malah ada yang mampet di dalam dada. Kenapa saya ngga nangis? Masa sih saya ngga bisa nangis? Saya kan sebenarnya cengeng kalo lagi berduaan aja sama si Boss of the Universe?
Kalo saya jadi kuat sih syukur ya. Tapi curiganya saya ngga nangis karena masalah yang bertubi-tubi ini bikin pola pikir saya jadi sinis dan skeptis.
Whoa. Mungkin itu sebabnya.
----
credit : picture from here.
Tuesday, March 15, 2011
CRY myself out. NOT.
Saya sedang sedih.
Sedih banget. Lagi banyak peristiwa ngga enak yang terjadi akhir-akhir ini. Dan saya kembali terjerumus dalam dosa.. Eh salah.. Maksudnya terjerumus dalam (salah satu dari banyak) kebiasaan buruk saya : begadang sampai pagi, atau insomnia kalo bahasa kerennya (yang saya paling geli kalo ada orang menyebutnya 'insom,' apa susahnya nambah sedikit 'nia' di belakangnya sih?)
Seperti malam ini. Saya ngga bisa tidur meskipun badan rasanya capek banget. Kepala rasanya penuh, hati rasanya restless. Sesudah sholat Isya dengan doa yang gamang, lampu kamar dimatikan, I lit those sticks, lalu laptop memutar playlist 'membunuh.' You know, lagu2 yang liriknya berdaya hancur luar biasa itu lho *tsahhh*
Saya terdiam dalam gelap.
Lalu saya sadar. Kok saya diem aja sih? Biasanya, dengan mood seperti ini, dan ambience seperti ini, air mata saya akan jatuh berderai-derai. Tapi malam ini kok engga? Saya bingung. Rasanya malah ada yang mampet di dalam dada. Kenapa saya ngga nangis? Masa sih saya ngga bisa nangis? Saya kan sebenarnya cengeng kalo lagi berduaan aja sama si Boss of the Universe?
Kalo saya jadi kuat sih syukur ya. Tapi curiganya saya ngga nangis karena masalah yang bertubi-tubi ini bikin pola pikir saya jadi sinis dan skeptis.
Whoa. Mungkin itu sebabnya.
----
credit : picture from here.
0 comments:
Post a Comment