Boleh kali ya bersyukur, kerjaan kedua ini kurang lebih sama fleksibelnya seperti pekerjaan yang pertama, walau bidangnya berbeda. Di kedua kerjaan ini ada beberapa hal menyenangkan yang mungkin ngga bakal ditemui oleh tipe kerja kantoran pada umumnya. Salah satunya ketemu artis.
Pas masih di radio, para pesohor ini bisa aku temui pas mereka interview, atau pas kebetulan ngemsiin acara yang bintang tamunya mereka. Di ahensi dijitel yang sekarang, kesempatan ketemu artis dateng pas harus liputan atau ngumpulin materi pendukung ini itu.
Akhirnya kalo ketemu artis suka yang, ya ngga kya kya kya heboh gitu. Kalo bilang "udah biasa" kaya'nya kok sok banget ya, karena toh ngga sesering itu juga. Cuma karena ketemu mereka dalam posisi 'kerja', jadinya otomatis terkondisikan untuk ngga kya kya kya. Kepala juga udah penuh sama pikiran : 'ayo cepat beres, cepet beres'. (Entah ya kalo mendadak harus interview Mew apa Imogen Heap gitu. Pengsan mungkin saya). Kalo udah gitu suka lupa kalo 'jumpa pesohor' ini adalah sebuah kemewahan buat yang ngga punya kesempatan. How they dying to be as close as me and my fellow colleague with their idols.
Kemarin siang di sebuah event, aku ngalamin sebuah kejadian yang lucu-lucu-manis gitu. Pas lagi ngurusin sesuatu di luar area event dengan berkalungkan id all access, dua orang remaja cewe-cowo ngedeketin dan nanya : "Kak, kaka panitia yah?" Agak bingung karena aku cuma bagian keciiiil dari sebuah event gede, akhirnya aku jawab : "Euh, ya semacam itulah.." Trus mereka sumringah gitu. Ternyata mereka bermaksud menitipkan sebuah pigura (yang lumayan gede) berisi hasta karya mereka buat seorang performer yang akan tampil malam itu. Mereka bilang, ga bisa pulang malem dan bingung gimana caranya ngasih hadiah (yang ternyata hadiah ulang tahun) itu.
Somehow, karena mereka keliatan eager dan sincere (dan ngga rese pula) akhirnya aku sanggupin. Aku bahkan merekam ucapan ulang tahun mereka dan bakal nunjukkin video itu ke si artis. Dengan pertimbangan, itu memang memungkinkan, berdasar pengalaman event sebelumnya, dengan artis yang sama. Ih mereka sumringahnya bukan main lho. Kita janji saling update via twitter. Dan sesorean itu dia berkali-kali berterima kasih. Padahal belom dikasi juga kadonya.
Malamnya, di tengah segala razzle dazzle, untungnya amanah dua dedek itu bisa terlaksana. Dan si artis juga baik setengah mati, ngeladenin aku dengan baik, dan mention si anak yang ngasih hadiah, ngabarin kalo hadiahnya udah diterima (di twitpic pun!). Ih sungguh salut deh sama si artis ini, ngga ngeremehin yang remeh-remeh.
Habis itu kelar, aku balik ribet lagi begina-beginu. Tau-tau pas ngecek twitter, you know what? Si dedek itu ngetwit begini : "I dont know how the fate of the gift, if I dont meet [@mytwitterid] ...Please god bless her life". Deg, aku berhenti lari-lari. That day has been a tiresome and got my nerve. Dan satu tweet singkat anak itu bikin sejuk setengah mati. Man, aku ngelakuin sesuatu dengan effort kecil, dan di luar sana ada orang yang ngedoain aku. I don't even know this kid. This kid barely knows me either. And he ask God to bless my life. Hanya karena aku ketemu artis easily dan dia engga. Hanya karena aku punya id ke backstage, dan dia engga.
Nope, ini bukan postingan pamernya saya. Aih apa sih aku yang mau dipamerin. Cuma mau cerita, ini salah satu versi dari : hal sederhana buat kita, bisa berarti gede buat orang lain.
Dan demikianlah. That kid cherish my day. And I hope I cherish his day as well.
0 comments:
Post a Comment