Masuk 10 hari terakhir Ramadan tahun ini nih. Aku masih bangun jam segini? Biasa. Selama bulan Ramadan emang selalu begini. Bukannya tidur dulu baru bangun sahur; tapi melek sampai jam 3, sahur sebelum masjid mulai woro-woro, habis itu baru tidur. Rasanya? Sepi sepi aneh gitu deh.
Aku merindukan siaran sahur, dijemput jam 1 malam, mampir kucingan pak Gik, beli pangsit dan teh pait-enaknya buat sahur, siaran sambil ketawa-ketawa pagi-pagi buta.
Aku merindukan bekerja sambil terkantuk-kantuk di ruang meeting dan tanpa dikomando mendadak anak-anak ngumpul dan jadi goler-goler berjamaah karena gula darah mulai turun.
Aku merindukan berbuka di studio, di penyetan, di tempat makan baru yang iseng dicoba, di rumah, di tempat-tempat yang familiar, bersama wajah-wajah yang familiar.
Aku merindukan tarawih di belakang rumah, mendengar ceramah pak Syahir yang meledak-ledak, mendengar anak-anak yang menyahut "Aaaamiiiiiin.." dengan lantang.
Aku merindukan berbaring di kamar yang gelap di malam hari dan mendengarkan lantunan tadarusan lamat-lamat sampai tertidur.
Aku merindukan bersujud di sajadah sampai tergugu. Menyebut nama-Mu sampai hati tak lagi terasa pilu.
But what I've done? What I've done until now?
Ya Allah. Ya Allah. Ya Allah. Aku merindu.
0 comments:
Post a Comment