Friday, August 27, 2010

a GUILTY pleasure

Afternoon. Still got something (err.. a lot, actually) to do. Browsing here, browsing there, doing this, doing that, and stumbled upon this thing :
VIVAnews - Anjuran untuk mengurangi asupan garam mulai didengung-dengungkan para pakar kesehatan. Pasalnya, jika tubuh kelebihan garam akan mengakibatkan meningkatnya tekanan darah, yang merupakan sumber penyakit seperti diabetes, stroke, jantung.

Tapi, perlu Anda tahu juga, membatasi konsumsi garam tidak berarti Anda sama sekali tidak mengonsumsi salah satu bumbu penyedap rasa ini. Kekurangan asupan garam juga bisa memicu sejumlah gangguan kesehatan.

Menurut ahli kesehatan, Zeenia F Baria, ada banyak kesalahpahaman dalam hal asupan garam. Kelebihan dan kekurangan garam ternyata sama bahayanya, seperti dikutip dari laman Times of India.

Menurut ahli jantung, Dr Vijay Surase, saat ini garam dianggap sebagai 'biang keladi' kegemukan. Tak mengherankan jika makin banyak orang yang menyadari bahaya asupan garam berlebih. Masalahnya, tidak sedikit orang juga yang secara ekstrem tidak mengonsumsi garam sama sekali. Dan menurut Dr Surase, pemikiran makan tanpa garam adalah salah kaprah.

Lantas, seberapa pentingkah pembatasan garam?

"Garam, umumnya terdiri dari natrium dan klorin (natrium klorida). Anggapan garam dapat membahayakan kesehatan memang tidak salah, dan kandungan natrium klorida bisa didapatkan dari makanan lain. Namun, penelitian menunjukkan, sekitar 80 persen dari populasi manusia akan mendapatkan manfaat dari garam secara optimal dari garam alami. Jika tubuh kekurangan garam, kondisi ini bisa menyebabkan kantuk, depresi, kejang bahkan koma. Bahkan penderita hipertensi diperbolehkan mengonsumsi garam, asalkan tidak berlebihan,” kata Dr Surase.

Hal senada juga disampaikan kardiolog, Dr Shantanu Deshpande, yang mengungkapkan garam sangat penting untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh kita.

"Porsi normal garam sebesar 2.300 mg (sekitar 1 sendok teh garam). Namun, masih banyak orang juga mengonsumsi garam lebih dari porsi itu. Biasanya, konsumsi garam berlebihan diekskresikan dalam urin. Tapi, hampir 50 persen dari individu, ginjalnya tidak dapat menangani kelebihan natrium dari garam. Kondisi inilah yang bisa mengakibatkan peningkatan tekanan darah, yang sering terjadi pada manula atau penderita diabetes."

Karena itu, mulailah mengonsumsi garam dalam porsi ideal, agar tubuh kebal dari penyakit.

Bukan info yang terlalu baru memang. Tapi tiap kali ketemu artikel yang ngasi tau berapa banyak seharusnya aku mengonsumsi garam, rasanya gimanaaaa gitu.

One teaspoon! Just one!
Bagaimana aku bisa hidup dengan 1 sendok teh garam sehari?
*lebay* :D

2 comments:

Erin a.k.a Rei said...

kekurangan garam menyebabkan kantuk dan bla bla bla...
mungkin itulah kenapa anda mengalami susah tidur..karena anda tidak kekurangan garam..hwehehe..

btw,selamat hari lahir..semoga selalu dapat yang terbaik dari Tuhan.. :)

Anonymous said...

kurangin makan garamnya,,

Post a Comment