courtesy : National Geographic |
Narwhal dinamai berdasarkan kata nár yang berasal dari bahasa Old Norse, yang artinya mayat. Gara-garanya warna keabu-abuan dan totol-totolnya yang mirip pelaut tenggelam. Agak ngeri ya? Sementara nama ilmiahnya, Monodon monoceros, berasal dari bahasa Yunani yang berarti "one-toothed unicorn." Keren ya?
Gading narwhal telah lama menjadi perdebatan para ilmuwan : apakah digunakan sebagai pemecah es, menombak ikan, merusak kapal, mengirim gelombang suara, atau untuk "menggoda" narwhal betina? Ternyata gading ini memiliki 10 juta syaraf yang digunakan sebagai... organ sensor. Gading ini bisa mendeteksi perubahan temperatur, tekanan dan lain sebagainya. Manfaat yang kaliber, sekaliber mitosnya di abad pertengahan dulu, dimana konon gading narwhal adalah titisan unicorn, punya kekuatan sihir, bisa menyembuhkan racun bahkan Ratu Elizabeth membeli sebuah gading narwhal yang sudah berukir dan diberi perhiasan, yang dihargai... £10,000 (sekitar... 145 juta rupiah?) Dan sekarang nongkrong dianya di cabinet of curiosities.
Narwhal memangsa organisme laut kecil atau flatfish. Sementara Narwhal sendiri diburu oleh polar bear, orca dan suku Inuit di Kanada Utara dan Greenland sebagai sumber penghidupan. Lately, narwhal jadi endangered species karena ngga cuma indigenous people aja yang memburunya. Belum lagi Narwhal yang rentan terhadap perubahan iklim, karena ruang geraknya yang cenderung sempit dan makanannya yang khusus.
Such an intriguing species. But why us, human, always being greedy?
0 comments:
Post a Comment