Monday, January 31, 2011

on MERAPI slope

Merapinya pas tertutup kabut.
Weekend kemarin, Oliph ngajakin ke desa Paten, 6 km dari puncak gunung Merapi. Oliph dan beberapa teman-teman relawan (yang lately menamakan diri mereka Grow!Indonesia) tetap 'nge-pos' di desa Paten sampai sekarang sebagai wujud follow through action dan karena memang sudah 'jatuh sayang' pada warga. Grow!Indonesia dan warga Paten bertemu di pengungsian Bumirejo saat terjadi erupsi Merapi akhir tahun lalu.  

Ketika sampai di Paten, everything's made me felt serene. Merasai dinginnya udara, menyimak diskusi teman-temanGrow!Indonesia, menikmati kesederhanaan, keramahtamahan dan kearifan lokal warga setempat, mendaki ke pos pengamatan Merapi di Babadan (and got overwhelmed by the view, all the way, back and forth) hingga bermain dengan anak-anak dengan energi yang tak ada habisnya. So warmhearted.

Speaking of the kids, yang suka main ke posko itu banyak banget, dan berada disana hampir sepanjang waktu. Tadinya mereka malu-malu karena aku orang asing yang ujug-ujug nongol. But with a bit drawing array as my party trick, the ice's finally break. It's just always work that way, thanks to this practical skill.

As for the babies, it's a far cry from those mailist-mommies' way. Disini bayi-bayi tidak mengenal puree buah sebagai MPASI. MPASI adalah makanan apapun yang ada di rumah, yang cukup lunak untuk disuapkan. Balita berjalan-jalan menyedot ingus tanpa alas kaki. Anak kelas 3 SD belum fasih membaca. Kalau ini semua bukan karena bencana, tapi memang demikianlah kultur disana.

Sementara itu, para pencari nafkah yang nyaris 100 persen berkecimpung di bidang agrikultur masih harus berjuang dengan minimnya modal untuk menghidupkan kembali sawah dan ladang mereka. Singkat kata pemulihan pascabencana inilah yang menjadi sorotan utama teman-teman Grow!Indonesia yang sedang mempersiapkan beberapa program. Yang pasti tindakannya bukan lagi berupa pengumpulan sembako dan sejenisnya, tapi lebih ke program post-catastrophe environment development; sebuah wujud pemberian 'pancing', bukan 'ikan'. Kalo pengen tau info selengkapnya dan berniat membantu, silakan hubungi mba Oliph ya.

Among my random dreams, one of them is contribute to the society. Someday I'll get there. Because this big big world with its big big problem, taught me many things.


PS. sedikit random shots dari Paten :

So puzzled. Siapa sih pemain sepakbola yang surname-nya NAMPOLeon? Nampol banget pasti dah.
Kertas rokok tingwenya bapak2 dan mas2. Segala kenikmatan duniawi tertera disana : manis, istimewa, murah, halus, memuaskan... Tapi mungkin memang agak ndableg dikit. Buktinya namanya "Melawan" :p

0 comments:

Post a Comment