Monday, May 9, 2011

another rented ROOM

Malam, uhm, maaf, pagi ini aku ngga bisa tidur. Kadang terlalu lelah memang bikin aku ngga bisa tidur. Kepala pening, leher tegang, mata pedih. Tapi ketika berbaring, tubuh malah terjaga. Lalu aku menyalakan netbookku kembali. Biasanya sih bisa jadi terapi. Jadi, mari, kita mulai saja ceritanya.

Setelah berpanas-panas jalan kaki tiap weekend, berjibaku dengan motor matic (kagok sayah kalo naik begituan) dan merepotkan beberapa pihak, akhirnya hari ini aku pindah kost, jelang sebulan di kost yang sebelumnya. Oh bukan, aku bukan mencari-cari kamar sewa dengan fasilitas premium. Toh kamar asalku di rumah tidak ekstravaganza, sederhana saja. Bujetku pun terbatas. Bukan pula pindah mencari celah supaya bisa beginian dan begituan (apa sih? hihihi). Hanya saja di kost yang dulu itu, apa ya... Saya seperti memakai jeans, converse dan t-shirt lalu datang ke kondangan. Ngga ada yang salah sama outfitku, ngga ada yg salah sama kondangannya. Cuma ga bisa dibarengin, itu saja sih yang bisa aku bilang :p

Kost yang sekarang juga tidak uber-special, tetap ada plus dan minusnya. Tetapi paling tidak disini aku terpikirkan untuk membuatnya menjadi nyaman, menambahkan ini dan itu. Sesuatu yang tidak terpikirkan di kost yang sebelumnya. Karena kupikir apapun yang kulakukan disana... It's just helpless :D  

Anyway, nyari kost nyaman itu ternyata susah banget ya. Terutama kost dengan range harga di bawah 700 ribu, di Jakarta Selatan. Karena yea, seperti pepatah Norwegia menyebutkan (harap dibaca dengan lafal 'R' yang sedikit keriting) : "ono rego, ono rupo". Saat mencari via internet, tanpa foto, kita ngga bisa percaya begitu saja dengan embel-embel 'harga terjangkau, kamar mandi dalam' (fakta : kamar mandi 1x1, sanitasi meragukan), 'dekat mall ini itu' (fakta : di belakang mall iya, tapi jalanannya dilewatin 2 motor aja bisa serempetan), atau 'bangunan baru' (fakta : langit-langit super rendah, eksposure cahaya bikin kaya' dipanggang siang-siang). Intinya, memang harus muter-muter, melihat dengan mata kepala sendiri lalu disesuaikan dengan kebutuhan dan toleransi masing-masing. Manusia memang harus adaptif, di mana pun dia berada. Tapi jika memungkinkan, boleh kan mencari yang opsi yang paling nyaman?    

Yah, semoga kost yang ini aman, nyaman dan bikin betah deh. 

0 comments:

Post a Comment