Tenggorokanku tercekat. Dadaku nyeri.
Ketika melewati bangunan ini.
Lingkungan ini.
Terlempar ke waktu itu.
Mengejar sesuatu walau nurani berseru.
"Langkahnya lebar, tidak seperti langkahmu!"
Hasilnya, aku menjadi hitam dan biru.
Aku tidak lekas beranjak, rajam mereka.
Lekas? Tolok ukur lekas itu seperti apa?
Ada alasan mengapa logika dan rasa dibedakan menjadi dua.
Karena mereka memang tidak sama.
Karena mereka tidak selalu senada.
Katanya, cermin yang pecah bisa direkat seperti semula.
Tapi lihat, betapa jelas serpih retaknya.
Kecuali, ya, jika kau gunakan alkimia.
Memang bukan tiap sudut kota.
Bukan tiap sudut ruang dan benda-bendanya.
Tapi kenangan, bisakah kau lepas dan letakkan di atas meja?
skip to main |
skip to sidebar
Saturday, May 7, 2011
HAJIMEMASHITE

- diLa
- mood set by music and movies. thrilled by words and pictures at the same time. simple but complicated. savor both being alone or stuck in a crowd.
O HELLO
CLICKITY CLICK
TAKE A PEEK
28246
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment