.
I've always been interested in Greek mythology. Ngga lantas mempelajarinya secara mendalam, cuma selalu suka sama nama-namanya yang keren (hahaha, shallow, i know). Tapi ngga cuma itu sih. Konsep dewa-dewi yang berkuasa atas aspek-aspek yang spesifik terasa begitu eksotis. Like, Ares is god of war, Hades is king of underworld, Apollo is god of music and associated to the sun, Eos is goddess of the dawn, and many more. All the Olympians, the Protogenoi, the Titans, the Giants...
Oits, bukan berarti aku meyakini keberadaan dewa-dewi lho, cuma tertarik sahaja. Apalagi ketika mitologi itu terkonjungsi dalam sebuah budaya populer. Seperti di film MI:2 dimana ceritanya ada sebuah virus berbahaya bernama Chimaera, yang dalam metodologi Yunani adalah nama monster berkepala singa, berbadan kambing, dan berekor ular. Sementara antidote virus itu bernama Bellerophon, nama pahlawan Yunani yang dikisahkan berhasil membunuh sang Chimaera. Di film Pandorum, sleepership yang digunakan untuk memobilisasi manusia ke planet baru bernama Elysium, dimana dalam metodologi Yunani, Elysium adalah bagian dari Underworld dimana jiwa para pahlawan bersemayam disana.
Nama-nama mitologi Yunani juga kerap dijadikan nama benda-benda langit, while I like sky and space and everything related to them. Phobos dan Deimos adalah nama anak-anak Ares, dewa perang Yunani, yang dijadikan nama satelit planet Mars. Sementara Mars, as we know adalah dewa perang dalam mitologi Romawi. Konstelasi Andromeda, namanya diambil dari nama putri dari Casheus dan Cassiopeia yang dikorbankan pada monster laut. Casheus dan Cassiopeia juga nama konstelasi bintang. Sepertinya memang sebagian besar nama benda langit diambil dari mitologi baik Yunani maupun Romawi ya?
Waktu kecil, cita-citaku yang pertama adalah jadi astronot. Cita-cita yang dengan mantap dijawab oleh si Dila kecil sepanjang masa SDnya. Waktu SMP, aku mulai merangkai nama my future children dari nama-nama satelit planet (yang asalnya dari mitologi Yunani juga). Dan waktu SMA, aku mulai realistis, karena rasanya ngga mungkin jadi astronot kalau aku selalu berkunang-kunang setiap kali membaca segala macam hukum fisika dan matematika itu, hihihi. Tapi sampai sekarang masih tetap tertarik sama benda langit, nama-nama Yunani dan segala macam frase/penggabungan beberapa kata yang terdengar keren (like.. grenade-launcher, massive-attack, unmanned-aerial-vehicle.. lho piye toh malah ga nyambung ini :D)
Makanya aku selalu suka film-film macem 300, Troy bahkan TV series Xena dan Hercules jaman dulu itu. Now, I'm craving to see this one :
"RELEASE THE KRAKEN!!"
.
I've always been interested in Greek mythology. Ngga lantas mempelajarinya secara mendalam, cuma selalu suka sama nama-namanya yang keren (hahaha, shallow, i know). Tapi ngga cuma itu sih. Konsep dewa-dewi yang berkuasa atas aspek-aspek yang spesifik terasa begitu eksotis. Like, Ares is god of war, Hades is king of underworld, Apollo is god of music and associated to the sun, Eos is goddess of the dawn, and many more. All the Olympians, the Protogenoi, the Titans, the Giants...
Oits, bukan berarti aku meyakini keberadaan dewa-dewi lho, cuma tertarik sahaja. Apalagi ketika mitologi itu terkonjungsi dalam sebuah budaya populer. Seperti di film MI:2 dimana ceritanya ada sebuah virus berbahaya bernama Chimaera, yang dalam metodologi Yunani adalah nama monster berkepala singa, berbadan kambing, dan berekor ular. Sementara antidote virus itu bernama Bellerophon, nama pahlawan Yunani yang dikisahkan berhasil membunuh sang Chimaera. Di film Pandorum, sleepership yang digunakan untuk memobilisasi manusia ke planet baru bernama Elysium, dimana dalam metodologi Yunani, Elysium adalah bagian dari Underworld dimana jiwa para pahlawan bersemayam disana.
Nama-nama mitologi Yunani juga kerap dijadikan nama benda-benda langit, while I like sky and space and everything related to them. Phobos dan Deimos adalah nama anak-anak Ares, dewa perang Yunani, yang dijadikan nama satelit planet Mars. Sementara Mars, as we know adalah dewa perang dalam mitologi Romawi. Konstelasi Andromeda, namanya diambil dari nama putri dari Casheus dan Cassiopeia yang dikorbankan pada monster laut. Casheus dan Cassiopeia juga nama konstelasi bintang. Sepertinya memang sebagian besar nama benda langit diambil dari mitologi baik Yunani maupun Romawi ya?
Waktu kecil, cita-citaku yang pertama adalah jadi astronot. Cita-cita yang dengan mantap dijawab oleh si Dila kecil sepanjang masa SDnya. Waktu SMP, aku mulai merangkai nama my future children dari nama-nama satelit planet (yang asalnya dari mitologi Yunani juga). Dan waktu SMA, aku mulai realistis, karena rasanya ngga mungkin jadi astronot kalau aku selalu berkunang-kunang setiap kali membaca segala macam hukum fisika dan matematika itu, hihihi. Tapi sampai sekarang masih tetap tertarik sama benda langit, nama-nama Yunani dan segala macam frase/penggabungan beberapa kata yang terdengar keren (like.. grenade-launcher, massive-attack, unmanned-aerial-vehicle.. lho piye toh malah ga nyambung ini :D)
Makanya aku selalu suka film-film macem 300, Troy bahkan TV series Xena dan Hercules jaman dulu itu. Now, I'm craving to see this one :
"RELEASE THE KRAKEN!!"
.
2 comments:
wowwwww...saya punya teman ~yang kalo mungkin mb' pernah maen ke blog saya..saya nulis 1 postingan setiap jam selama 22 jam buat ultah ke 22 dia~,saya pikir dia satu2nya orang yang saya kenal di dunia nyata yang pengen jadi astronot dan menggilai luar angkasa dengan sangat dan pengen jadi astronot...ternyata si mb' penyiar ini jga tho..and that makes me go "wowww...". Bedanya bocah itu sekarang masih tetap yakin dia bakalan ke luar angkasa suatu saat nanti dan untuk itu dia kuliah di geologi..gud 4 her though..hahahaha...
eh,btw kmren iseng ikut kuis di fb..saya ternyata mempunyai jiwa dewi Artemis..pemburu dan peramu ~lah dewi ato manusia purba?hahahahai..~
ehehe, my childhood dream, it was :P
Post a Comment