@ 8.35 pm, meeting room
Sedang mengalami fase "popping lightbulb after office hours"
Selalu ada masa-masa seperti ini, dimana seharian di depan laptop ngga produktif sama sekali. Browsing sana-sini, dapetnya buat pleasure doang. Kerjaannya ngga kesentuh sama sekali.
Begitu lewat jam kerja, keadaan mulai sepi. Sigur Ros randomly played. Di luar gelap. Pelan-pelan mulai fokus. Ngetik ngetik ngetik. And I'm done. Halah. Kenapa ga dari tadi sih?
Bolehkah beralasan kemalasan ini muncul karena aku kerja di industri kreatif? Karena belum mood jadi ngga bisa kerja? Seharusnya TIDAK. Karena, inspirasi atau ide atau kreativitas and everything in between itu jangan ditunggu. Tapi harus diciptakan. Hari ini dan banyak hari lainnya, aku tidak menciptakan, tapi memilih menunggu. Kata Om Budiman Hakim, kreativitas itu tidak instan. Dia merupakan sebuah proses dan attitude. Jangan males dan ngikutin mood melulu. Dengan kata lain harus ada yang diusahakan jika pengen dapet itu ide dan teman-temannya itu. (wah suatu saat aku yang lagi males pasti bakal malu sendiri kalo baca tulisan ini) Apalagi kalo ada batasan waktu atau.. jam kerja. Karena beliau-beliau dari departemen sumber daya manusia tidak akan peduli apakah aku kerja pasca office hours seperti sekarang. Yang mereka tahu, pas jam kerja aku bengong. Beda perkara kalo aku rajin terus sepanjang hari.
Tapi ngetik itu emang paling enak malem-malem.
Ah sudah ah. Pulang pulaang.
skip to main |
skip to sidebar
Beberapa hari ini nonton bola bareng sang eyang. Cuma berdua, ikut mengamini beliau yang 'misuh-misuh'in pemain (it was soooo him :)) atau ngomentarin behind the scene tim ini dan itu. Well i don't really know too much detail, but i like to see people playing football. Or futsal. Because of the dynamics and how everything happened in field could be all the thing that matters. Apalagi World Cup taun ini sedikit mengikuti, jadi bisalah jadi partner 'misuh-misuh' :)
Dan sepertinya eyangku itu memang butuh companion buat nonton bola. Teringat jaman dulu, di masa kecilku, aku melihat beliau dan 4 omku, semuanya so into the soccer. Eyangku adalah seorang ayah yang membawa keempat anaknya ke lapangan dan berhasil menularkan excitement bermain sepakbola kepada mereka. Dan dalam ingatan masa kecilku, ada sebuah sekuen tentang betapa antusiasnya eyang dan om-omku itu saat menonton bola. Ya seperti lazimnya pria-pria yang nonton bola : berisik dan ngomel-ngomel kalo ngeliat blunder. Sementara sekarang, cuma ada mbak-mbak kos maniak sinetron, dan eyang putriku yang devoted sama Take Me/Him/whoever Out (seriously). Jadilah biasanya eyangku nonton bola sendirian, dan ngomel-ngomel sendirian. Ups maaf, mbak kosku ada yang nonton bola ding, tapi komentarnya biasanya ngga relevan : kalo ngga nyariin Cristiano Ronaldo, ya nyariin David Beckham. Pffhhh.
Kali ini, don't worry wahai eyang, ada saya, yang kalo ngga ada kegiatan lain, bakal 110% memilih nonton bola daripada Raam Punjabi atau Choky Sitohang.
pic courtesy :
Vladimir Rys/Bongarts/Getty Images via The Big Picture
brrr. ngilu.
nowhere to run. dimana-mana ber-AC (namanya juga kantor)
oh hidung meler. please give me a break. *sroot*
Tuesday, June 29, 2010
Monday, June 28, 2010
alpha, mike, FOXTROT!*
*) baca : Adios, motha fucka!
Ups. Bukan pembuka yang sopan buat sebuah postingan ya sepertinya. Cenderung kasar dan blak-blakan. Ya gimana dong, soalnya THE A-TEAM dibuka dengan quote tersebut, dan premis-premis yang begitu to the point. In less than first 30 minutes, yang sudah pernah mengikuti TV seriesnya akan mudah recalling and seize the the-a-team nuance, tapi dengan warna baru.
Sementara para penonton baru akan langsung dapat ringkasan yang padat tentang frame of referrence film ini. That John "Hannibal" Smith is the leader, loves cigar, so well-planned and sharp minded. Templeton "Face" Peck is such a overconfident cassanova, but damn good with weaponry. Bosco "B.A" Baracus is one hella badass (well yea since B.A stands for Bad Attitude), notorious, but easily tamed by coconut curry made by H.M "Howling Mad" Murdock. Oh and who's Murdock? He's the team's clown, with on-off insanity, but managed to flew anykind of aircraft like riding a bicycle (ps: yang meranin Murdock versi film ternyata adalah pemeran Wikus Van Der Merwe di District 9. Sepanjang film penasaran buanget soalnya, berasa familiar tapi ga nemu-nemu namanya)
Yak, selamat bernostalgia bagi Anda-Anda yang sempat hidup di era 90-an (like meee) dan menonton seri TV The A Team. Kalo aku sih, ingatannya lamat-lamat aja. Satu yang kuingat dengan pasti : the A-team adalah seri TV action dengan bumbu komedi, dimana mereka berempat selalu bisa menemukan jalan keluar atas situasi paling kejepit sekalipun, perencanaan yang matang untuk menyelesaikan misi, ledakan dimana-mana, gunfights, and car-chasing. Surprisingly, di tengah semua ramshackles itu kamu tidak akan menemukan sosok korban bersimbah darah :)) paling cuma.. blegedarrr dar der dor mobil kebalik orang jumpalitan.. Udah. family friendly banget deh.
Nah, di filmnya aku juga merasakan atmosfer yang sama. Bedanya, I see blood shed. Cuma sedikit sih, and it's normal. Kupikir TV seriesnya lah yang ngga wajar :)) But seriously, this movie really work the adaptation out. Cita rasa The A Teamnya terjaga, tim yang terlihat seperti sekelompok begundal, tapi punya prinsip dan rasa hormat yang kuat satu sama lain. Durasinya pas, fast pace, tidak terlalu bertele-tele. Cast pemerannya pun phisically lumayan mirip sama yang dulu. Iya ngga sih? Liat cast originalnya dibawah deh. What say you?
Don't go to cinema seeing this movie if you want some serious matter, or you'll going "What the heck!?" :D So many impossible (almost silly) thing when the A-Team pulled off their job. Like my favorite scene.. *spoiler alert*.. when four of them are trapped on a tank falling from massive Hercules jet. Basically the tank attached with parachutes, but the parachutes ripped off, firing by two unmanned aerial vehicle. Oke, sampai sini sudah terdengar extravagant. But you haven't heard everything. While falling, the tank is firing rounds to reduce the momentum, manage to falls on a lake, and minutes later the tank come out from the lake safely :)) That's hilariously epic!
All in all, enjoy the adventure within this movie. And at the end, you'll know which team to contact if you have an unsolved problem :D
Ups. Bukan pembuka yang sopan buat sebuah postingan ya sepertinya. Cenderung kasar dan blak-blakan. Ya gimana dong, soalnya THE A-TEAM dibuka dengan quote tersebut, dan premis-premis yang begitu to the point. In less than first 30 minutes, yang sudah pernah mengikuti TV seriesnya akan mudah recalling and seize the the-a-team nuance, tapi dengan warna baru.
Sementara para penonton baru akan langsung dapat ringkasan yang padat tentang frame of referrence film ini. That John "Hannibal" Smith is the leader, loves cigar, so well-planned and sharp minded. Templeton "Face" Peck is such a overconfident cassanova, but damn good with weaponry. Bosco "B.A" Baracus is one hella badass (well yea since B.A stands for Bad Attitude), notorious, but easily tamed by coconut curry made by H.M "Howling Mad" Murdock. Oh and who's Murdock? He's the team's clown, with on-off insanity, but managed to flew anykind of aircraft like riding a bicycle (ps: yang meranin Murdock versi film ternyata adalah pemeran Wikus Van Der Merwe di District 9. Sepanjang film penasaran buanget soalnya, berasa familiar tapi ga nemu-nemu namanya)
Yak, selamat bernostalgia bagi Anda-Anda yang sempat hidup di era 90-an (like meee) dan menonton seri TV The A Team. Kalo aku sih, ingatannya lamat-lamat aja. Satu yang kuingat dengan pasti : the A-team adalah seri TV action dengan bumbu komedi, dimana mereka berempat selalu bisa menemukan jalan keluar atas situasi paling kejepit sekalipun, perencanaan yang matang untuk menyelesaikan misi, ledakan dimana-mana, gunfights, and car-chasing. Surprisingly, di tengah semua ramshackles itu kamu tidak akan menemukan sosok korban bersimbah darah :)) paling cuma.. blegedarrr dar der dor mobil kebalik orang jumpalitan.. Udah. family friendly banget deh.
Nah, di filmnya aku juga merasakan atmosfer yang sama. Bedanya, I see blood shed. Cuma sedikit sih, and it's normal. Kupikir TV seriesnya lah yang ngga wajar :)) But seriously, this movie really work the adaptation out. Cita rasa The A Teamnya terjaga, tim yang terlihat seperti sekelompok begundal, tapi punya prinsip dan rasa hormat yang kuat satu sama lain. Durasinya pas, fast pace, tidak terlalu bertele-tele. Cast pemerannya pun phisically lumayan mirip sama yang dulu. Iya ngga sih? Liat cast originalnya dibawah deh. What say you?
Don't go to cinema seeing this movie if you want some serious matter, or you'll going "What the heck!?" :D So many impossible (almost silly) thing when the A-Team pulled off their job. Like my favorite scene.. *spoiler alert*.. when four of them are trapped on a tank falling from massive Hercules jet. Basically the tank attached with parachutes, but the parachutes ripped off, firing by two unmanned aerial vehicle. Oke, sampai sini sudah terdengar extravagant. But you haven't heard everything. While falling, the tank is firing rounds to reduce the momentum, manage to falls on a lake, and minutes later the tank come out from the lake safely :)) That's hilariously epic!
All in all, enjoy the adventure within this movie. And at the end, you'll know which team to contact if you have an unsolved problem :D
Sunday, June 27, 2010
hello, FULL MOON
it's.. 1.41 am?
Worthless alert.
Sepertinya ini akan jadi postingan tanpa makna seperti biasanya. Errr, biar jadi reminder ding. Someday, i will remember that tonight (eh morning.. ) i stayed up having this thought. The same thought came and gone, over and over again. Macam orang tidak berpendirian saja. Semoga bukan begitu, melainkan semacam proses yang harus dilewati. People live and learn, right? So this time, when it popped again, i want myself to remember it.
Wah.
Bulannya bulat penuh dengan halo samar-samar mengelilinginya. I missed the lunar eclipse. It suppose happened at.. 6-8pm, approx. Tadi ngapain yah? Oh nonton film. Oh iya film. Ada banyak DVD yang aku tonton lately. Beberapa diantaranya cukup mengena di hati dan pengen aku share disini. Nanti deh.
*sniff sniff*
Bau tanah basah. Tadi habis hujan. Bulan Juni kok masih hujan-hujan melulu ya? Cucian jadi ngga kering.
Sudah Minggu.
Minggu akhir bulan Juni. Deadline proyek ini itu ngintip ngintip. Mesti mulai dicicil kalo ga mau jadi gila dan ngecewain orang banyak.
End up di depan TV.
Ngga ngebelain siapa2 tapi.. Uwaah gimana ini backnya AS? Lima menit kebobolan? Eh tapi taktis juga ya mainnya the Yankees regarding mereka negara dengan kultur sepakbola yang tidak begitu kental. Tapi Ghana membawa nama Afrika, at least in behalf of Afsel yang udah kukut duluan. Makanya ini ngotot bener mainnya. Tusuk terusss.
*pause*
I re-read this post and squinting.
It's like represent how pathetic I am?
So i'm down on my knees.
Dear God.. *bisikbisikbisik*.. Amiin.
Worthless alert.
Sepertinya ini akan jadi postingan tanpa makna seperti biasanya. Errr, biar jadi reminder ding. Someday, i will remember that tonight (eh morning.. ) i stayed up having this thought. The same thought came and gone, over and over again. Macam orang tidak berpendirian saja. Semoga bukan begitu, melainkan semacam proses yang harus dilewati. People live and learn, right? So this time, when it popped again, i want myself to remember it.
Wah.
Bulannya bulat penuh dengan halo samar-samar mengelilinginya. I missed the lunar eclipse. It suppose happened at.. 6-8pm, approx. Tadi ngapain yah? Oh nonton film. Oh iya film. Ada banyak DVD yang aku tonton lately. Beberapa diantaranya cukup mengena di hati dan pengen aku share disini. Nanti deh.
*sniff sniff*
Bau tanah basah. Tadi habis hujan. Bulan Juni kok masih hujan-hujan melulu ya? Cucian jadi ngga kering.
Sudah Minggu.
Minggu akhir bulan Juni. Deadline proyek ini itu ngintip ngintip. Mesti mulai dicicil kalo ga mau jadi gila dan ngecewain orang banyak.
End up di depan TV.
Ngga ngebelain siapa2 tapi.. Uwaah gimana ini backnya AS? Lima menit kebobolan? Eh tapi taktis juga ya mainnya the Yankees regarding mereka negara dengan kultur sepakbola yang tidak begitu kental. Tapi Ghana membawa nama Afrika, at least in behalf of Afsel yang udah kukut duluan. Makanya ini ngotot bener mainnya. Tusuk terusss.
*pause*
I re-read this post and squinting.
It's like represent how pathetic I am?
So i'm down on my knees.
Dear God.. *bisikbisikbisik*.. Amiin.
Thursday, June 24, 2010
SOKKER sien
Beberapa hari ini nonton bola bareng sang eyang. Cuma berdua, ikut mengamini beliau yang 'misuh-misuh'in pemain (it was soooo him :)) atau ngomentarin behind the scene tim ini dan itu. Well i don't really know too much detail, but i like to see people playing football. Or futsal. Because of the dynamics and how everything happened in field could be all the thing that matters. Apalagi World Cup taun ini sedikit mengikuti, jadi bisalah jadi partner 'misuh-misuh' :)
Dan sepertinya eyangku itu memang butuh companion buat nonton bola. Teringat jaman dulu, di masa kecilku, aku melihat beliau dan 4 omku, semuanya so into the soccer. Eyangku adalah seorang ayah yang membawa keempat anaknya ke lapangan dan berhasil menularkan excitement bermain sepakbola kepada mereka. Dan dalam ingatan masa kecilku, ada sebuah sekuen tentang betapa antusiasnya eyang dan om-omku itu saat menonton bola. Ya seperti lazimnya pria-pria yang nonton bola : berisik dan ngomel-ngomel kalo ngeliat blunder. Sementara sekarang, cuma ada mbak-mbak kos maniak sinetron, dan eyang putriku yang devoted sama Take Me/Him/whoever Out (seriously). Jadilah biasanya eyangku nonton bola sendirian, dan ngomel-ngomel sendirian. Ups maaf, mbak kosku ada yang nonton bola ding, tapi komentarnya biasanya ngga relevan : kalo ngga nyariin Cristiano Ronaldo, ya nyariin David Beckham. Pffhhh.
Kali ini, don't worry wahai eyang, ada saya, yang kalo ngga ada kegiatan lain, bakal 110% memilih nonton bola daripada Raam Punjabi atau Choky Sitohang.
pic courtesy :
Vladimir Rys/Bongarts/Getty Images via The Big Picture
Wednesday, June 23, 2010
not so STEREO symbiosis
@7:45 pm
had this painful sprue..
.. makes me sooo hard to talk, and..
can't these devices get anymore..
.. onerous and obnoxious?!
*ngelus dada, istighfar, istighfar..
had this painful sprue..
.. makes me sooo hard to talk, and..
can't these devices get anymore..
.. onerous and obnoxious?!
*ngelus dada, istighfar, istighfar..
Tuesday, June 22, 2010
BACKUP leader, super SIDEKICK
Di blog lama aku pernah nulis soal 2 tipe orang : tipe superhero dan tipe sidekick. Yang satu Batman, yang satu Robin. Yang satu Sherlock Holmes, yang satu Dr. Watson. Yang satu Frodo Baggins, yang satu Samwise Gamgee. Yang satu Magneto, yang satu Mystique.
Superhero dan sidekick hubungannya tidak subordinat, meskipun banyak yang berpikiran begitu. Karena basically mereka adalah partner, tapi punya fungsinya masing-masing.
Fungsi superhero, jelas, sang pembela kebenaran, the one who stand under the spotlight, possessing super power and maybe.. authorities, for some modern circumstances. Sementara sidekick, adalah counterpoint dari sang superhero, alternate point of view, or anything else the hero doesn't have. In movies or comics, (this is my favourite part).. a sidekick can also act as someone more relatable to the audience than the hero, or whom the audience can imagine themselves as being. Sebuah kualitas yang bahkan sang superhero tidak memilikinya.
Selain superhero-sidekick, dalam tingkat yang lebih spesifik, menurutku ada juga tipe leader dan tipe back-up player. Dan aku meyakini, tidak semua orang bisa jadi pemimpin. Hehe, bisa ditimpuk sama para motivator handal nih, while they said, "semua orang bisa jadi pemimpin!"
Aaanyway, kalau leader-backup player mungkin sifatnya sedikit hierarkis ya. Apalagi kalau hubungannya sama struktur sebuah organisasi. Tapi sekali lagi, yang bukan pemimpin itu tidak berarti payah. Back-up player juga punya karakteristiknya sendiri. Apa jadinya jika pemimpin memiliki back-up player yang ngotot pengen ngatur dan ngga mau diatur? Dan apa jadinya jika back-up player yang tidak punya mental pemimpin harus me-manage ini dan itu?
Seorang back-up player, someday bisa jadi pemimpin. Karena mungkin mereka memang punya mentalitas dan skill untuk berada di ujung tombak, tapi mungkin kesempatannya belum datang. Sementara jika seorang back-up player tidak kunjung jadi pemimpin, well, itu bukan berarti mereka ngga mampu naik pangkat. Analoginya sama seperti "semua guru itu pasti pinter, tapi tidak semua guru yang pinter itu bisa ngajar" Nah ngajar itu sama seperti memimpin, ada teknik dan mentalitasnya tersendiri. Bisa dilatih memang. Nah disinilah yang mungkin dibilang para motivator itu : semua bisa jadi pemimpin, jika teknik dan mentalitasnya didorong hingga titik yang paling maksimal. Tapi maksimal itu tidak sama dengan optimal, bukan? IMHO, it doesn't counts then.
But all in all, everybody, both leader and back-up player, both superhero and sidekick, are the boss of theirselves. This one is definitive. If you think you're not, you should think you are. Like I'm on my way pulling it off. Haven't doing it right, so I'm working on it.
Oh and by the way, who am I?
Based on experience, if I'm not mistaken myself,
I'm a proud sidekick and attempted back-up player.
So I hope 'they' dig it.
*beuh, curcol :p
Superhero dan sidekick hubungannya tidak subordinat, meskipun banyak yang berpikiran begitu. Karena basically mereka adalah partner, tapi punya fungsinya masing-masing.
Fungsi superhero, jelas, sang pembela kebenaran, the one who stand under the spotlight, possessing super power and maybe.. authorities, for some modern circumstances. Sementara sidekick, adalah counterpoint dari sang superhero, alternate point of view, or anything else the hero doesn't have. In movies or comics, (this is my favourite part).. a sidekick can also act as someone more relatable to the audience than the hero, or whom the audience can imagine themselves as being. Sebuah kualitas yang bahkan sang superhero tidak memilikinya.
Selain superhero-sidekick, dalam tingkat yang lebih spesifik, menurutku ada juga tipe leader dan tipe back-up player. Dan aku meyakini, tidak semua orang bisa jadi pemimpin. Hehe, bisa ditimpuk sama para motivator handal nih, while they said, "semua orang bisa jadi pemimpin!"
Aaanyway, kalau leader-backup player mungkin sifatnya sedikit hierarkis ya. Apalagi kalau hubungannya sama struktur sebuah organisasi. Tapi sekali lagi, yang bukan pemimpin itu tidak berarti payah. Back-up player juga punya karakteristiknya sendiri. Apa jadinya jika pemimpin memiliki back-up player yang ngotot pengen ngatur dan ngga mau diatur? Dan apa jadinya jika back-up player yang tidak punya mental pemimpin harus me-manage ini dan itu?
Seorang back-up player, someday bisa jadi pemimpin. Karena mungkin mereka memang punya mentalitas dan skill untuk berada di ujung tombak, tapi mungkin kesempatannya belum datang. Sementara jika seorang back-up player tidak kunjung jadi pemimpin, well, itu bukan berarti mereka ngga mampu naik pangkat. Analoginya sama seperti "semua guru itu pasti pinter, tapi tidak semua guru yang pinter itu bisa ngajar" Nah ngajar itu sama seperti memimpin, ada teknik dan mentalitasnya tersendiri. Bisa dilatih memang. Nah disinilah yang mungkin dibilang para motivator itu : semua bisa jadi pemimpin, jika teknik dan mentalitasnya didorong hingga titik yang paling maksimal. Tapi maksimal itu tidak sama dengan optimal, bukan? IMHO, it doesn't counts then.
But all in all, everybody, both leader and back-up player, both superhero and sidekick, are the boss of theirselves. This one is definitive. If you think you're not, you should think you are. Like I'm on my way pulling it off. Haven't doing it right, so I'm working on it.
Oh and by the way, who am I?
Based on experience, if I'm not mistaken myself,
I'm a proud sidekick and attempted back-up player.
So I hope 'they' dig it.
*beuh, curcol :p
Tuesday, June 15, 2010
DRAGON roared in HER back
How do you picture a girl with a dragon tattoo,
playing with fire,
and kicking hornets' nest?
Picture Lisbeth Salander.
Right. I'm talking about those award-winning crime-novels : The Girl With the Dragon Tattoo, The Girl Who Played With Fire dan The Girl Who Kicked Hornets' Nest. Novel-novel yang kemudian disebut Millenium Trilogy karya penulis dan jurnalis Swedia, almarhum Stieg Larsson.
Ketiga novel itu sudah diadaptasi jadi film. Semua produksi Swedia, berbahasa Swedia. The Girl With the Dragon Tattoo rilis Februari 2009, The Girl Who Played With Fire rilis September 2009 dan The Girl Who Kicked the Hornets' Nest rilis November 2009. Maraton!
Novelnya belum baca satupun. Hanya secara tidak sengaja menonton 1 film adaptasinya, installment pertamanya, THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO. Translation aslinya adalah Men Who Hate Women.
So. The movie. It's Lisbeth Salander, the computer prodigy and Mikael Blomqvist, the critical journalist, team-up to find the missing girl of Vanger family. With all the murder based on race, religion and political belief. With all the sexual abusement. With all the grayscale old pictures. With all the secrets lay beneath.
This movie's definitely not the greatest crime-thriller movie ever. But it written well. The pace is neat, the mise en scene isn't excessive. And the way its horrid nailed in your mind was more than enough to tell that this is a good one. They said the novel is a page-turner kinda book. So this movie is a... screen-gazer? :)
I like the way Lisbeth and Mikael interacted. Lisbeth is a wild, wounded vixen. With all-black-suit, chocker, piercing, and a big dragon tattoo in her back. Mikael taking care of her although he had no idea who the hell is she. Lisbeth made a distance between them two, because it's hard to believe in someone after so many traumatic events happened in her life. But it's clear that she eventually fell for him. Premis yang banyak ada, tapi terasa berbeda karena karakter Lisbeth bener-bener bikin.. ngilu. Ga tau deh gimana definisinya. Pokoknya ngilu.
Anyway, the whole trilogy became a hit in Europe. And then.. Hollywood ingin me-remakenya. Biasa, big daddy tidak ingin ketinggalan barang bagus. Just like Death At A Funeral. Black comedy Inggris rilisan 2007 yang diremake Hollywood taun 2010 dan jadi bernuansa 'black' beneran, alias diperanin sama aktor Afro-American. Lucunya sih tetap lucu. Hanya saja terasa 'beda channel'.
Buat The Girl With the Dragon Tattoo versi US, konon bakal rilis 2011, with Daniel Craig for Mikael dan Keira Knightley for Lisbeth, gosipnyaaaa.. Yak, pro-kontra bermunculan. Bukan karena tidak yakin hasilnya bakal bagus. Tapi cita rasa film Eropa itu kan tetep aja beda sama Hollywood. Me myself found European cinema.. Exotic? :p The language, the color-tone.. it's just different. Jadi ya begitulah, akhirnya banyak pecinta Millenium trilogi, baik novel atau filmnya, yang protes. Kenapa sih mesti di-remake? Kalo emang alasannya supaya rilis lebih worldwide, tinggal kasih subtitle kan beres? It's european cinema, buddy, face it! But yeah, it's already loaded and locked.
Haaa. Ingin nonton installment kedua dan ketiga versi Swedianya sebelum muncul yang versi Hollywood. Pengen baca novelnya juga. Anyone? :D
playing with fire,
and kicking hornets' nest?
Picture Lisbeth Salander.
Right. I'm talking about those award-winning crime-novels : The Girl With the Dragon Tattoo, The Girl Who Played With Fire dan The Girl Who Kicked Hornets' Nest. Novel-novel yang kemudian disebut Millenium Trilogy karya penulis dan jurnalis Swedia, almarhum Stieg Larsson.
Ketiga novel itu sudah diadaptasi jadi film. Semua produksi Swedia, berbahasa Swedia. The Girl With the Dragon Tattoo rilis Februari 2009, The Girl Who Played With Fire rilis September 2009 dan The Girl Who Kicked the Hornets' Nest rilis November 2009. Maraton!
Novelnya belum baca satupun. Hanya secara tidak sengaja menonton 1 film adaptasinya, installment pertamanya, THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO. Translation aslinya adalah Men Who Hate Women.
So. The movie. It's Lisbeth Salander, the computer prodigy and Mikael Blomqvist, the critical journalist, team-up to find the missing girl of Vanger family. With all the murder based on race, religion and political belief. With all the sexual abusement. With all the grayscale old pictures. With all the secrets lay beneath.
This movie's definitely not the greatest crime-thriller movie ever. But it written well. The pace is neat, the mise en scene isn't excessive. And the way its horrid nailed in your mind was more than enough to tell that this is a good one. They said the novel is a page-turner kinda book. So this movie is a... screen-gazer? :)
I like the way Lisbeth and Mikael interacted. Lisbeth is a wild, wounded vixen. With all-black-suit, chocker, piercing, and a big dragon tattoo in her back. Mikael taking care of her although he had no idea who the hell is she. Lisbeth made a distance between them two, because it's hard to believe in someone after so many traumatic events happened in her life. But it's clear that she eventually fell for him. Premis yang banyak ada, tapi terasa berbeda karena karakter Lisbeth bener-bener bikin.. ngilu. Ga tau deh gimana definisinya. Pokoknya ngilu.
Anyway, the whole trilogy became a hit in Europe. And then.. Hollywood ingin me-remakenya. Biasa, big daddy tidak ingin ketinggalan barang bagus. Just like Death At A Funeral. Black comedy Inggris rilisan 2007 yang diremake Hollywood taun 2010 dan jadi bernuansa 'black' beneran, alias diperanin sama aktor Afro-American. Lucunya sih tetap lucu. Hanya saja terasa 'beda channel'.
Buat The Girl With the Dragon Tattoo versi US, konon bakal rilis 2011, with Daniel Craig for Mikael dan Keira Knightley for Lisbeth, gosipnyaaaa.. Yak, pro-kontra bermunculan. Bukan karena tidak yakin hasilnya bakal bagus. Tapi cita rasa film Eropa itu kan tetep aja beda sama Hollywood. Me myself found European cinema.. Exotic? :p The language, the color-tone.. it's just different. Jadi ya begitulah, akhirnya banyak pecinta Millenium trilogi, baik novel atau filmnya, yang protes. Kenapa sih mesti di-remake? Kalo emang alasannya supaya rilis lebih worldwide, tinggal kasih subtitle kan beres? It's european cinema, buddy, face it! But yeah, it's already loaded and locked.
Haaa. Ingin nonton installment kedua dan ketiga versi Swedianya sebelum muncul yang versi Hollywood. Pengen baca novelnya juga. Anyone? :D
Friday, June 11, 2010
But it's FUN here, REALLY :D
Disini itu...
... kalo aku lagi bingung sama urusan motor, ngga ada yang bisa ditanyain. Mungkin ada, tapi langka dan orangnya jarang muncul. Ngutak-utek sendiri, mbengkel sendiri, berburu ban sendiri, berburu swing arm sendiri.
... dan kalo ada pertandingan bola, balap motor, tinju.. Peminatnya sepi. Ada sih, tapi langka dan orangnya jarang muncul. Kalo urusannya sama video klip terbaru Lady Gaga atau mainan Looklet, beda lagi ceritanya.
Dan malam ini adalah pembukaan sekaligus partai pertama World Cup 2010. South Africa versus Mexico. Waka waka eh eh. Dimana-mana rame, sampe ada yang pawai segala. Tapi disini... sepi-sepi aja tuh.
Practically nowhere but here :)
Oh and for you, the soccer buddy, have a great time!
Savor your heaven in the night and baggy-eyes in the morning :D
... kalo aku lagi bingung sama urusan motor, ngga ada yang bisa ditanyain. Mungkin ada, tapi langka dan orangnya jarang muncul. Ngutak-utek sendiri, mbengkel sendiri, berburu ban sendiri, berburu swing arm sendiri.
... dan kalo ada pertandingan bola, balap motor, tinju.. Peminatnya sepi. Ada sih, tapi langka dan orangnya jarang muncul. Kalo urusannya sama video klip terbaru Lady Gaga atau mainan Looklet, beda lagi ceritanya.
Dan malam ini adalah pembukaan sekaligus partai pertama World Cup 2010. South Africa versus Mexico. Waka waka eh eh. Dimana-mana rame, sampe ada yang pawai segala. Tapi disini... sepi-sepi aja tuh.
Practically nowhere but here :)
Oh and for you, the soccer buddy, have a great time!
Savor your heaven in the night and baggy-eyes in the morning :D
MAN in the BOMBSUIT
There. I finally saw the 6-oscars-sweeper movie : THE HURT LOCKER. Sebuah film yang dapet pujian setinggi langit dari para kritikus (thus it got the oscars), tapi beberapa temen yang udah nonton duluan bilang.. it's kinda boring movie for it slow pace. Well, the pace was slow, indeed. The Hurt Locker is definitely not a wham-bam type of war movie. I didn't found its cinematography so artsy too. But after finished it, in my amateur opinion, i guess its near-to-reality picture of US Army in the middle of Iraq War was the strength.
My kudos goes to this main character, Sgt. 1st class William James, team leader of a U.S. Army Explosive Ordnance Disposal. His job is disabling explosives that scattered everywhere and could always blow the sh*t outta him but he's so cocky and reckless and heartless. Nyaris selalu mengacaukan ritme kerja tim dengan gayanya yang seenaknya. Tapi jadi menarik ketika James digambarkan ternyata sangat manusiawi, meskipun penggambarannya sangat subtle. Atas ketidaknyamanan menjalankan pekerjaannya yang sangat tipis batasnya antara hidup mati. Atas perannya sebagai seorang ayah. Atas perannya sebagai seorang team leader yang tidak akan meninggalkan anggota timnya. Atas perannya sebagai seseorang yang setiap hari harus melihat orang lain meledakkan diri karena bom bunuh diri. But somehow he just can't turn his head around, for..- like it written in the beginning of movie- .. the war is a drug. It made you a walking dead but have to struggle to stay alive.
Tentang tokoh William James, aku sepakat sama artikel yang satu ini. William James, diperankan oleh Jeremy Renner, yang juga sempat dinominasikan Oscar, membuatku ikut berkerut-kerut kening mikirin ini orang moodnya lagi gimana sih. Mungkin memang kerja di medan perang bikin pikiran jadi undefined and complicated and dazed and confused begini ya. Dan di artikel ini, kata Chris Hunter, the real bomb disposal, penggambaran William James di The Hurt Locker sangat mendekati realita, lebih dari penggambaran film Hollywood lain terhadap seorang ahli bom. Katanya, om Hunter sendiri sampai berasa berada di belakang mata si Sgt. James.
So this movie is about the game of emotion. You feel the tension while James cut the bomb wires one by one. You feel the language barrier between soldiers and local people are sucks. You feel the longing for home. You feel how it breaks you apart when you have to choose, whether it's your life or the lives of others.
Sampai disini aku merasa film ini memang layak menang Oscar. I like this movie, and i'll give it 3.5/5. Aaand, err, remember when I told you, i like guy in helmet and weaponry and special force's suit? Okay don't get me wrong, not kinda wild kinky fantasy, it's just like an apple of my eyes.
And this Sgt James, with crew cut and short bangs going sticky upfront (jabrik-jabriiikk..) and his gadget and his uniform and his sense of humanity wrapped in arrogance..
... and even in his bombsuit doing the Long-Walk...
... made me go ga-ga! *nailbiting* Aaaanw, maybe it called Long-Walk because in that suit approching the bomb, few minutes feels like forever, eh?
Okay, sounds good? So that's for today. Dila, over and out.
My kudos goes to this main character, Sgt. 1st class William James, team leader of a U.S. Army Explosive Ordnance Disposal. His job is disabling explosives that scattered everywhere and could always blow the sh*t outta him but he's so cocky and reckless and heartless. Nyaris selalu mengacaukan ritme kerja tim dengan gayanya yang seenaknya. Tapi jadi menarik ketika James digambarkan ternyata sangat manusiawi, meskipun penggambarannya sangat subtle. Atas ketidaknyamanan menjalankan pekerjaannya yang sangat tipis batasnya antara hidup mati. Atas perannya sebagai seorang ayah. Atas perannya sebagai seorang team leader yang tidak akan meninggalkan anggota timnya. Atas perannya sebagai seseorang yang setiap hari harus melihat orang lain meledakkan diri karena bom bunuh diri. But somehow he just can't turn his head around, for..- like it written in the beginning of movie- .. the war is a drug. It made you a walking dead but have to struggle to stay alive.
Tentang tokoh William James, aku sepakat sama artikel yang satu ini. William James, diperankan oleh Jeremy Renner, yang juga sempat dinominasikan Oscar, membuatku ikut berkerut-kerut kening mikirin ini orang moodnya lagi gimana sih. Mungkin memang kerja di medan perang bikin pikiran jadi undefined and complicated and dazed and confused begini ya. Dan di artikel ini, kata Chris Hunter, the real bomb disposal, penggambaran William James di The Hurt Locker sangat mendekati realita, lebih dari penggambaran film Hollywood lain terhadap seorang ahli bom. Katanya, om Hunter sendiri sampai berasa berada di belakang mata si Sgt. James.
So this movie is about the game of emotion. You feel the tension while James cut the bomb wires one by one. You feel the language barrier between soldiers and local people are sucks. You feel the longing for home. You feel how it breaks you apart when you have to choose, whether it's your life or the lives of others.
Sampai disini aku merasa film ini memang layak menang Oscar. I like this movie, and i'll give it 3.5/5. Aaand, err, remember when I told you, i like guy in helmet and weaponry and special force's suit? Okay don't get me wrong, not kinda wild kinky fantasy, it's just like an apple of my eyes.
And this Sgt James, with crew cut and short bangs going sticky upfront (jabrik-jabriiikk..) and his gadget and his uniform and his sense of humanity wrapped in arrogance..
... and even in his bombsuit doing the Long-Walk...
... made me go ga-ga! *nailbiting* Aaaanw, maybe it called Long-Walk because in that suit approching the bomb, few minutes feels like forever, eh?
Okay, sounds good? So that's for today. Dila, over and out.
Thursday, June 10, 2010
WRITE the way you TALK*
*) familiar premise for broadcasters, I know. just feels good for the title.
last nite,
i wandered in my folders and found my so called creative-writing. old files of playwrights, insertions, teasers.. all sorts of things that I never make it now. i'm a bit shocked. well, by that it doesn't mean i was THAT creative back then. but I'm impressed by how focused I was at that time.
so now i'm,
typingtypingtypingtyping
typingtypingtypingtyping
typingtypingtypingtyping
I don't know if this will work or not i'm just,
typingtypingtypingtyping
typingtypingtypingtyping
typingtypingtypingtyping
o supernova, constellation, starfield, anything,
could any of you just popped up in my window,
like.. now?
last nite,
i wandered in my folders and found my so called creative-writing. old files of playwrights, insertions, teasers.. all sorts of things that I never make it now. i'm a bit shocked. well, by that it doesn't mean i was THAT creative back then. but I'm impressed by how focused I was at that time.
so now i'm,
typingtypingtypingtyping
typingtypingtypingtyping
typingtypingtypingtyping
I don't know if this will work or not i'm just,
typingtypingtypingtyping
typingtypingtypingtyping
typingtypingtypingtyping
o supernova, constellation, starfield, anything,
could any of you just popped up in my window,
like.. now?
Wednesday, June 9, 2010
back to CHUCK
Bulan Juni tapi masih sering turun hujan. Selain masalah baju yang jadi sering basah keujanan, kali ini hot issuenya adalah sepatu, yang juga rawan 'nyemek' kalo keujanan. Ngga begitu hobi bawa sandal sebagai cadangan kalo ujan turun karena.. selalu lupa :p Ngga juga hobi langsung pake sandal karena.. lebih enak pake sepatu kalau motor-motoran di Semarang yang panas di siang hari. Pake sandal trus pake kaos kaki? Errr, no thanks.
Berhubung nama belakangku bukan Bradshaw, aku cuma punya 2 sepatu yang dipake gantian sehari-hari. Yang 1 materialnya kain. Yang 1 plastik, yang memang praktis banget buat ujan-ujanan, tapi bikin lecet. Kemarin si kain basah dan udah males banget pake si karet. Akhirnya aku dudah-dudah rak sepatu dan menemukan converse2 lama.
Wew, it's been a while. Some people said, converse is overrated as a fashion item. Too poserish and trendy. If you wear it with tee and jeans they will call you emo-poser. If you wear it with eyelet dress they will call you edgy-poser. Meh. What if they, people who pulled those suits off, are really feel what they're wearing? Don't blame converse because they're just too versatile.
But heck, i just need something to kick while my usual shoes soaking wet. And this chuck buddy suddenly brought me a real bliss. For the function, not the fashion. Kinda miss them. I wore them in whole college years, and for went jogging once in a while. Then I switch into slip on flat shoes after graduated. Buat alasan kepraktisan, karena ngantor disini = lepas pake sepatu melulu.
I spotted them, the chucks, below messy pile of old shoes in the shelf. The torn beige, patched green, blue stripe, all dusty and scruffy. Oh, and i still got that white-calf-hi-chuck-that-impossible-for-me-to-wear-on-a-daily-base-except-imma-j-rocks-member. Yang ini baru kepake beberapa kali. Terbeli berkat bujuk rayu Radith, 50% off dan kerjaan ngemsi di lapangan terbuka.
Still wanting the classic red one, yang dari dulu ga pernah kesampean, karena anggaran beli sepatunya selalu kepake buat beli sepatu2 cewe apalah itu buat ngemsi yang cuma bisa dipake sesekali dan akhirnya dikasih kesana-sini. I'll have it someday and hope at that time i still look decent on it :)
Berhubung nama belakangku bukan Bradshaw, aku cuma punya 2 sepatu yang dipake gantian sehari-hari. Yang 1 materialnya kain. Yang 1 plastik, yang memang praktis banget buat ujan-ujanan, tapi bikin lecet. Kemarin si kain basah dan udah males banget pake si karet. Akhirnya aku dudah-dudah rak sepatu dan menemukan converse2 lama.
Wew, it's been a while. Some people said, converse is overrated as a fashion item. Too poserish and trendy. If you wear it with tee and jeans they will call you emo-poser. If you wear it with eyelet dress they will call you edgy-poser. Meh. What if they, people who pulled those suits off, are really feel what they're wearing? Don't blame converse because they're just too versatile.
But heck, i just need something to kick while my usual shoes soaking wet. And this chuck buddy suddenly brought me a real bliss. For the function, not the fashion. Kinda miss them. I wore them in whole college years, and for went jogging once in a while. Then I switch into slip on flat shoes after graduated. Buat alasan kepraktisan, karena ngantor disini = lepas pake sepatu melulu.
I spotted them, the chucks, below messy pile of old shoes in the shelf. The torn beige, patched green, blue stripe, all dusty and scruffy. Oh, and i still got that white-calf-hi-chuck-that-impossible-for-me-to-wear-on-a-daily-base-except-imma-j-rocks-member. Yang ini baru kepake beberapa kali. Terbeli berkat bujuk rayu Radith, 50% off dan kerjaan ngemsi di lapangan terbuka.
Still wanting the classic red one, yang dari dulu ga pernah kesampean, karena anggaran beli sepatunya selalu kepake buat beli sepatu2 cewe apalah itu buat ngemsi yang cuma bisa dipake sesekali dan akhirnya dikasih kesana-sini. I'll have it someday and hope at that time i still look decent on it :)
Tuesday, June 8, 2010
MORNING scribbling
What's wrong with them?
Dana aspirasi? Jago aja nih kajian bahasa dan crafting copynya. Sampe bisa nemu kata 'aspirasi' sebagai manifestasi gelontoran duit 15 miliar setahun. Jadi copywriter aja gimana?
Pardon my French, saya memang cuma orang awam yang ngga super sophisticated dan analitis, pun ngga bisa nulis kata-kata yang pinter. Yang saya tahu, legislatif menyambung lidah rakyat, eksekutif mengeksekusi. Koridornya begitu, kewenangannya disitu. Kalau lidahnya 'tersambung' dengan baik, insya Allah perwujudan pembangunan bla-bla-bla yang mereka tuntut dengan uang aspirasi itu bisa terlaksana lah. Kurang bobol apa sih APBN kita mau ditambahin begituan? Bocor disana-sini, infrastruktur juga belum well maintained kok. Ga inget apa mau renovasi kantor anggarannya nyampe trilyunan? Aduh. Kok ya ga punya sense of crisis.
Lalu ini lagi, Ariel sama Luna Maya. Ups maaf. Harus pake tanda kutip biar ga ada pencemaran nama baik, wong belum terbukti ya. 'Ariel' dan 'Luna Maya'. Kok ya iseng banget sih pake direcord segala. Udah gitu kok rasanya absurd ya kalo infotainment pada pake kata 'video mesum yang mirip Ariel dan Luna Maya'.. Habis nyaris ga mungkin kalo itu bukan mereka sih. Ups :p Untung ybs could take care of theirselves. Kemana-mana masih bisa naik mobil dengan kaca gelap, sewa bodyguard, pergi ke luar negeri... And will end up married. Sebuah keyakinan platonik sejak jaman 3 tahun yang lalu... Tapi kok ini ada lagi yang Ariel sama Cut Tari?? Ups lupa, pake tanda kutip. 'Ariel' sama 'Cut Tari'. Kan belum terbukti :D
Then this news made me sad :'( ...
Immi can't afford to giddy her tour up. Dia ngga bisa meneruskan tour Ellipse-nya sesuai rencana sampai akhir tahun karena biaya. Meskipun jarang sekali ada review jelek soal musiknya dan fansnya sangat devoted, memilih aliran musik yang tidak mainstream memang resikonya berbenturan sama kapital. Tapi beruntung fanbasenya luar biasa. She said : "My biggest asset is not cash - it's a large, growing, devout fanbase. It's not about making tonnes of cash. It's just about being able to go and do a show for the people that really want to see it." Oh it's no bullshit. Dan aku bisa membayangkan dia, orang yang menggadaikan flatnya buat ngebiayain produksi albumnya taun 2005 ini masih ketawa-ketawa ketika tau dia udah ga punya duit lagi. Hehe, sok kenal amat akuh. Tapi rasanya sih dia akan begitu. Because she just love what she has been doing. And that's why I love her :)
Anyway, dari kemaren mau cerita lupa-lupa mulu. Gara-gara browsing Youtube, waktu masih melakukan investigasi soal ini, aku sempet terperosok ke channelnya wildminer, suami istri dengan 2 pasang anak kembar. Yang pertama cewe-cowo, Aiden-Riley; yang kedua cowo-cowo, Peyton-Brennan. Mereka posting video2 aktivitas anak-anak mereka, tapi paling banyak punya Peyton-Brennan, yang sangat sumeh, tambeng dan adorable :D Pertama nemu yang ini trus jadi ketagihan nyari-nyari yg lain.
Ini bocah-bocah emang bikin senyam-senyum ga karuan. Lucu. Bolak balik ditonton, sampe bisa ngebedain, mana Peyton mana Brennan :D
Ngalor ngidul yah.
Habis dana aspirasi, video mesum, Immi, terus P&B..
*garuk-garuk*
Dana aspirasi? Jago aja nih kajian bahasa dan crafting copynya. Sampe bisa nemu kata 'aspirasi' sebagai manifestasi gelontoran duit 15 miliar setahun. Jadi copywriter aja gimana?
Pardon my French, saya memang cuma orang awam yang ngga super sophisticated dan analitis, pun ngga bisa nulis kata-kata yang pinter. Yang saya tahu, legislatif menyambung lidah rakyat, eksekutif mengeksekusi. Koridornya begitu, kewenangannya disitu. Kalau lidahnya 'tersambung' dengan baik, insya Allah perwujudan pembangunan bla-bla-bla yang mereka tuntut dengan uang aspirasi itu bisa terlaksana lah. Kurang bobol apa sih APBN kita mau ditambahin begituan? Bocor disana-sini, infrastruktur juga belum well maintained kok. Ga inget apa mau renovasi kantor anggarannya nyampe trilyunan? Aduh. Kok ya ga punya sense of crisis.
Lalu ini lagi, Ariel sama Luna Maya. Ups maaf. Harus pake tanda kutip biar ga ada pencemaran nama baik, wong belum terbukti ya. 'Ariel' dan 'Luna Maya'. Kok ya iseng banget sih pake direcord segala. Udah gitu kok rasanya absurd ya kalo infotainment pada pake kata 'video mesum yang mirip Ariel dan Luna Maya'.. Habis nyaris ga mungkin kalo itu bukan mereka sih. Ups :p Untung ybs could take care of theirselves. Kemana-mana masih bisa naik mobil dengan kaca gelap, sewa bodyguard, pergi ke luar negeri... And will end up married. Sebuah keyakinan platonik sejak jaman 3 tahun yang lalu... Tapi kok ini ada lagi yang Ariel sama Cut Tari?? Ups lupa, pake tanda kutip. 'Ariel' sama 'Cut Tari'. Kan belum terbukti :D
Then this news made me sad :'( ...
Immi can't afford to giddy her tour up. Dia ngga bisa meneruskan tour Ellipse-nya sesuai rencana sampai akhir tahun karena biaya. Meskipun jarang sekali ada review jelek soal musiknya dan fansnya sangat devoted, memilih aliran musik yang tidak mainstream memang resikonya berbenturan sama kapital. Tapi beruntung fanbasenya luar biasa. She said : "My biggest asset is not cash - it's a large, growing, devout fanbase. It's not about making tonnes of cash. It's just about being able to go and do a show for the people that really want to see it." Oh it's no bullshit. Dan aku bisa membayangkan dia, orang yang menggadaikan flatnya buat ngebiayain produksi albumnya taun 2005 ini masih ketawa-ketawa ketika tau dia udah ga punya duit lagi. Hehe, sok kenal amat akuh. Tapi rasanya sih dia akan begitu. Because she just love what she has been doing. And that's why I love her :)
Anyway, dari kemaren mau cerita lupa-lupa mulu. Gara-gara browsing Youtube, waktu masih melakukan investigasi soal ini, aku sempet terperosok ke channelnya wildminer, suami istri dengan 2 pasang anak kembar. Yang pertama cewe-cowo, Aiden-Riley; yang kedua cowo-cowo, Peyton-Brennan. Mereka posting video2 aktivitas anak-anak mereka, tapi paling banyak punya Peyton-Brennan, yang sangat sumeh, tambeng dan adorable :D Pertama nemu yang ini trus jadi ketagihan nyari-nyari yg lain.
Ini bocah-bocah emang bikin senyam-senyum ga karuan. Lucu. Bolak balik ditonton, sampe bisa ngebedain, mana Peyton mana Brennan :D
Ngalor ngidul yah.
Habis dana aspirasi, video mesum, Immi, terus P&B..
*garuk-garuk*
Sunday, June 6, 2010
for GOOD
Frase yang bagus ya. Pertama kenal frase ini gara-gara lagu 'Back for Good'-nya Take That. Jaman itu masih.. SD? Waktu itu aku pikir 'for good' disitu artinya adalah 'untuk kebaikan'.
Ternyata dalam konteks lagu itu, si 'for good' berbentuk adverb, yang berarti 'permanently, for a long time without essential change'.
But in particular thing.. Dengan logika (ngawur bikinan sendiri :p), aku pikir 2-2nya bisa dipakai. It would be good if for good is for good. Permanently for good. Whatever it takes, or how it mess you up. Because for good is like... for good.
Just a thought popped up after popping panad*l merah :)
Ternyata dalam konteks lagu itu, si 'for good' berbentuk adverb, yang berarti 'permanently, for a long time without essential change'.
But in particular thing.. Dengan logika (ngawur bikinan sendiri :p), aku pikir 2-2nya bisa dipakai. It would be good if for good is for good. Permanently for good. Whatever it takes, or how it mess you up. Because for good is like... for good.
Just a thought popped up after popping panad*l merah :)
Friday, June 4, 2010
BOW of the SKY
Sedang in the mood of L'Arc~En~Ciel gara-gara siaran malam minggu kemaren. Sebenernya cuma 2 lagu ini aja sih. Bikin keingetan jaman-jaman pertama ngantor disini. Jaman kapan itu ya :D Enak banget didengerin sambil liyer-liyer pas pilek begini..
brrr. ngilu.
nowhere to run. dimana-mana ber-AC (namanya juga kantor)
oh hidung meler. please give me a break. *sroot*
Thursday, June 3, 2010
under PARACETAMOL influence
what a day.
well, it's not even 'a day' yet.
comparison.. *sigh*
i got the point.
i'll pulled it off no more.
zip it. stop me before i get started.
have a nice day folks.
don't let cold catch you.
like i almost done with mine *hatchuh!*
well, it's not even 'a day' yet.
comparison.. *sigh*
i got the point.
i'll pulled it off no more.
zip it. stop me before i get started.
have a nice day folks.
don't let cold catch you.
like i almost done with mine *hatchuh!*
Tuesday, June 1, 2010
today's ISSUES
Hari ini 1 Juni 2010. Selain hari Selasa, hari ini juga merupakan :
1. Hari Susu Nusantara.
Dicanangkan oleh Departemen Pertanian sejak tahun lalu. Sudah minum susu hari ini? Aku sudah. Satu kotak separoan sama Zacky yang kebeneran bawa (ngapain coba dia bawa-bawa susu?) Aku ngga suka susu putih, baik yang segar/kental manis/bubuk. Bikin hok. Kalo coklat sih doyan.
2. Hari Kelahiran Pancasila.
Masih hapal 5 sila Pancasila? Apa? "Buat apa?" ..Hmm kalo gitu coba deh rumuskan 5 kalimat sederhana yang applicable untuk semua aspek kehidupan Indonesia yang majemuk ini. Engga bisa? Well, kalo gitu menghormati buah pikir para pelopor kita dengan mengingat setiap sila Pancasila won't bring any harm, right?
ps :
that ambush near Gaza Strip is apprehensive. Since I can't give sharp and intelligent opinions on this matter, I can only hope the best for the humanitarian envoy. Hey mister, combatant and non-combatant is entitled to a different treatment.
1. Hari Susu Nusantara.
Dicanangkan oleh Departemen Pertanian sejak tahun lalu. Sudah minum susu hari ini? Aku sudah. Satu kotak separoan sama Zacky yang kebeneran bawa (ngapain coba dia bawa-bawa susu?) Aku ngga suka susu putih, baik yang segar/kental manis/bubuk. Bikin hok. Kalo coklat sih doyan.
2. Hari Kelahiran Pancasila.
Masih hapal 5 sila Pancasila? Apa? "Buat apa?" ..Hmm kalo gitu coba deh rumuskan 5 kalimat sederhana yang applicable untuk semua aspek kehidupan Indonesia yang majemuk ini. Engga bisa? Well, kalo gitu menghormati buah pikir para pelopor kita dengan mengingat setiap sila Pancasila won't bring any harm, right?
ps :
that ambush near Gaza Strip is apprehensive. Since I can't give sharp and intelligent opinions on this matter, I can only hope the best for the humanitarian envoy. Hey mister, combatant and non-combatant is entitled to a different treatment.
HAJIMEMASHITE
- diLa
- mood set by music and movies. thrilled by words and pictures at the same time. simple but complicated. savor both being alone or stuck in a crowd.
O HELLO
BUNCH OF STUFF
-
▼
2010
(189)
-
▼
June
(16)
- INSINUATED myself
- alpha, mike, FOXTROT!*
- hello, FULL MOON
- SOKKER sien
- not so STEREO symbiosis
- BACKUP leader, super SIDEKICK
- DRAGON roared in HER back
- But it's FUN here, REALLY :D
- MAN in the BOMBSUIT
- WRITE the way you TALK*
- back to CHUCK
- MORNING scribbling
- for GOOD
- BOW of the SKY
- under PARACETAMOL influence
- today's ISSUES
-
▼
June
(16)
CLICKITY CLICK
TAKE A PEEK
Powered by Blogger.