.
Pagi ini kebangun dengan Butterfly-nya Jason Mraz yang mengalun lewat speaker hp temen kos. Aku udah pernah cerita tentang mereka ya? Mereka berempat, semester 1 semua. Tapi tadi pagi kebetulan cuma ada 3 anak. Yang 1 pulang kampung kaya'nya.
Oke kembali ke kejadian tadi pagi. Mereka bertiga lagi chattering around, sambil siap-siap berangkat kuliah. Rameeee banget. Plus sambil nyalain radio lewat speaker hp. Yang speakernya tidak punya cukup bass, jadilah outputnya begitu cempreng. Tapi mereka menyalakannya dengan cukup kencang. Lalu mengalunlah Butterfly which I mentioned before. Dan terdengarlah percakapan ini (dalam bahasa Jawa, tapi sudah ditranslate dengan bahasa Indonesia) :
Dan aku yang tadinya masih ngantuk langsung JRENG melek. Satu karena Jason Mraz dibilang ngga mutu. Jason Mraz! Dua karena heran, ada apa sih dengan orang-orang yang bisa dengan entengnya bilang musik orang lain 'ngga mutu'?
Yah, aku juga suka nyacat musik yang ngga aku suka. Tapi tidak dengan bilang "ngga mutu". Paling banter aku bilang "aduh, lagu ini kok ganggu di kupingku sih??" atau "wah, aku ngga suka!" Ngga dengan bilang "ngga mutu!" gitu.
Matter of fact, aku dengerin dangdut pas siaran acara dangdut dengan alter ego PRT, and some of them are nice, funny. Aku dengerin house music yang ngeremix-nya asal di tempat senam, and some of them are really pumpin' up my energy. Aku dengerin campursari pas eyangku rengeng-rengeng sambil istirahat, and some of the are easy listening enough. Aku dengerin rock kalo pas dapet rebound siaran dari Bang Ade, and some of them are so into my taste. Aku dengerin musik trance techno whatsoever kalo pas iseng rame-rame diajakin ke club, and some of them are really relieving. Aku muterin musik-musik masa kini yang ngepop bahkan cenderung melayu di acara request, and some of them are good in arrangement and sales, of course. So, aku ngga mau bilang kalau musik-musik itu 'ngga mutu'.
Playlist sehari-hari aku sendiri juga ngga jelas. Se-mood-nya aku aja. Seputar Imogen Heap, Sigur Ros, Mew, Feist, Muse, Green Day, The Script. Apa aja. Kalo di studio sini ada yang suka Lady Gaga dan Britney. Ada juga yang suka segala macem jebolan American Idol. Ada yang suka musik trance. Ada juga yang ringtone hapenya lagu rohani kristiani. But we never said "ngga mutu!" to each other's playlist. Kalo ngga suka ya udah. It's only the matter of taste, yes?
Dan tadi pagi, si temen kos ku itu bilang Jason Mraz ngga mutu, tapi kemudian mendendangkan lagunya Armada Band :
Doh. Tapi aku ngga bilang lagu itu ngga mutu lho ya.
Lalu aku mencolokkan mp3 playerku ke speaker.
Dan memutar Uprising-nya Muse.
.
Pagi ini kebangun dengan Butterfly-nya Jason Mraz yang mengalun lewat speaker hp temen kos. Aku udah pernah cerita tentang mereka ya? Mereka berempat, semester 1 semua. Tapi tadi pagi kebetulan cuma ada 3 anak. Yang 1 pulang kampung kaya'nya.
Oke kembali ke kejadian tadi pagi. Mereka bertiga lagi chattering around, sambil siap-siap berangkat kuliah. Rameeee banget. Plus sambil nyalain radio lewat speaker hp. Yang speakernya tidak punya cukup bass, jadilah outputnya begitu cempreng. Tapi mereka menyalakannya dengan cukup kencang. Lalu mengalunlah Butterfly which I mentioned before. Dan terdengarlah percakapan ini (dalam bahasa Jawa, tapi sudah ditranslate dengan bahasa Indonesia) :
anak kos 1 --- Lagu apaan nih? NGGA MUTU!
anak kos 2 --- Ini kan Jason Mraz...
anak kos 3 --- Yang apa tuh lagunya dulu?
anak kos 2 --- I'm Yours itu lho.
anak kos 1 --- Oh kalo gitu MUTU DEH, TAPI DIKIT!
Dan aku yang tadinya masih ngantuk langsung JRENG melek. Satu karena Jason Mraz dibilang ngga mutu. Jason Mraz! Dua karena heran, ada apa sih dengan orang-orang yang bisa dengan entengnya bilang musik orang lain 'ngga mutu'?
Yah, aku juga suka nyacat musik yang ngga aku suka. Tapi tidak dengan bilang "ngga mutu". Paling banter aku bilang "aduh, lagu ini kok ganggu di kupingku sih??" atau "wah, aku ngga suka!" Ngga dengan bilang "ngga mutu!" gitu.
Matter of fact, aku dengerin dangdut pas siaran acara dangdut dengan alter ego PRT, and some of them are nice, funny. Aku dengerin house music yang ngeremix-nya asal di tempat senam, and some of them are really pumpin' up my energy. Aku dengerin campursari pas eyangku rengeng-rengeng sambil istirahat, and some of the are easy listening enough. Aku dengerin rock kalo pas dapet rebound siaran dari Bang Ade, and some of them are so into my taste. Aku dengerin musik trance techno whatsoever kalo pas iseng rame-rame diajakin ke club, and some of them are really relieving. Aku muterin musik-musik masa kini yang ngepop bahkan cenderung melayu di acara request, and some of them are good in arrangement and sales, of course. So, aku ngga mau bilang kalau musik-musik itu 'ngga mutu'.
Playlist sehari-hari aku sendiri juga ngga jelas. Se-mood-nya aku aja. Seputar Imogen Heap, Sigur Ros, Mew, Feist, Muse, Green Day, The Script. Apa aja. Kalo di studio sini ada yang suka Lady Gaga dan Britney. Ada juga yang suka segala macem jebolan American Idol. Ada yang suka musik trance. Ada juga yang ringtone hapenya lagu rohani kristiani. But we never said "ngga mutu!" to each other's playlist. Kalo ngga suka ya udah. It's only the matter of taste, yes?
Dan tadi pagi, si temen kos ku itu bilang Jason Mraz ngga mutu, tapi kemudian mendendangkan lagunya Armada Band :
"hmau hdihbaaawaa kemanaaaaa.. hubungan kitahhhahahaaaa...."
Doh. Tapi aku ngga bilang lagu itu ngga mutu lho ya.
Lalu aku mencolokkan mp3 playerku ke speaker.
Dan memutar Uprising-nya Muse.
.
0 comments:
Post a Comment