Friday, December 18, 2009

Not enough goodwill?

.
Catched up with friends, and the story told.
About me. And my mistake at the previous days.

Baiklah, saya memang bersalah. Saya sangat sadar. Saya minta maaf. Bahkan saya sangat salah. Salah sekali. Jika kondisinya dibalik, saya juga akan sangat merasa tidak nyaman. Sangat sangat sangat sangat sangat tidak nyaman.

Menyadari kenyataan itu, lalu saya beritikad baik. Tidak cuma meminta maaf, tapi juga berusaha membuat keadaan menjadi lebih baik. Berusaha bersikap dewasa. Berusaha berteman. Berusaha fair. Berusaha menunjukkan kalau kesalahan yang saya buat tidaklah 'in purpose'. Berusaha memberitahu bahwa saya tulus tidak ingin menyakiti siapapun. Dengan demikian, saya pikir semua tahu bahwa saya tidak akan mengulanginya lagi.

Saya rasa semuanya cukup jelas.
Saya pikir semuanya selesai dengan damai.

Tapi kemudian, dari yang saya dengar, responnya sungguh di luar dugaan. Akibat ikutannya tidak sesuai harapan saya. Itikad baik saya mentah. Saya tetap terlihat buruk. Saya seakan punya maksud tersembunyi yang tidak sepantasnya.

Saya menyerah. Gimana maunya Anda sajalah. Saya menurut. Toh mau bagaimanapun saya, jatuhnya tetap seakan saya punya hidden agenda yang tidak baik.

Hey, you. Yes, you.
Lupakan saja kenyataan kalau saya juga punya hati.
Atau kenyataan bahwa saya sudah melakukan usaha-usaha untuk menunjukkan bahwa saya beritikad baik, dan tidak ingin bermasalah dengan siapapun.

It's okay. Stick with your thought if you said so.
Just considered I'm fine.
.

0 comments:

Post a Comment