Sunday, September 6, 2009

If I were dreaming, please somebody pinch me wake up

wadehel em ai duwin?

udah tau besok bangun saur, siaran jam 8 kok jam segini masih melek sambil ngisep2 seadanya?
sepertinya troublesleeping kembali menyerang saya. Kebanyakan nikotin ato kebanyakan nasi? Rasa-rasanya tadi buka puasa secukupnya aja ah. Cukup 1 gentong.

dan ditengah malam buta begini kadang-kadang hal-hal tidak terduga kerap terjadi. bisa hal yang indah, bisa engga, bisa juga abu-abu : kita ngga tau hal itu indah atau engga. karena baru bisa keliatan wujud aslinya ketika matahari bersinar besok.

seperti pagi ini. rasanya seperti mimpi. mimpi yang abu-abu.

seorang teman bilang : "bermimpi itu ngga ada salahnya". (Kalo mimpi basah pas bulan puasa kesalahan kali ya. bisa masuk angin gara-gara sebelom sahur mandi wajib)

saya ingin bermimpi. saya punya mimpi. tapi banyak sekali mimpi saya yang gugur berantakan bahkan sebelum saya sempat membayangkannya dengan imaji yang lebih solid. saya jatuh berkali-kali, dan terkadang saya belum bisa sepenuhnya berdiri tegak

tapi bukankah kita tidak boleh berhenti bermimpi?

menakutkan memang karena terkadang mimpi membuat proses jatuh kita berkali lebih sakit. makanya, saya termasuk orang yang takut bermimpi.

tapi bukankah kita tidak boleh berhenti bermimpi?

karena mimpi juga akan menjadi sebentuk pecut penyemangat, seteguk air saat usaha mendatangkan dahaga, secercah dian saat kebingungan, seperangkat GPS saat sedang tersesat, sebuah rumah tempat melepas semua penat dan lelah.

dreams and guts comes in a whole package.

karena kita hanya mampu menafsirkan mimpi tersebut secara random. Artinya yang hakiki cuma milik Dia. Sang Storyteller Agung yang telah memegang bedtime stories kita semua.

2 comments:

Me said...

orang yang berhenti bermimpi sama saja dengan orang mati

Tapi, kalo sudah berani bermimpi, juga harus siap kecewa juga kan? dan kalo udah siap, jadi ngga takut lagi buat merajut mimpi2 selanjutnya.

diLa said...

teman saya bahkan lebih ekstrim :
"mimpi ra mbayar ae kok wedi?! rugi!!"

ya, memang begitulah siklusnya : bermimpi, berusaha, siap jatuh, bermimpi lagi, berusaha lagi, siap jatuh lagi..

memang disinilah diuji, seberapa dewasakah kita. orang dewasa tidak takut bermimpi, tidak gentar berusaha, tidak jeri jatuh lagi...

saya? belum, but I will :)

Post a Comment