Everybody's screaming : "Ya engga bisalahhhh..."
Yah, namanya juga pertanyaan teroris.. eh.. erotis.. eh retoris! gara-garanya sore ini siaran, form entriesnya pake used paper. Begitu aku balik, ternyata itu kertas bekas absen manual penyiar tahun 2006. Bentuknya kaya' tabel, dan kita tanda tangan di situ, sesuai jam dan acaranya. Kita ada mesin absen sih, but manual back-up won't goes wrong, rite?
Nah, balik lagi ketika aku ngeliatin tabel tahun 2006 itu.. Oh how I missed the old time. Ngeliatin nama temen-temen yang sekarang udah cabut dari sini... Ngeliat kombinasi partner siarannya... Dan aku jadi inget, betapa hidup disini ketika itu tidak secomplicated sekarang... ya dari kerjaan, ya dari urusan pribadi... kalopun waktu itu ada burden, palingan masalah kuliah aja sih (yang tertunda 2 taun hihihi)
Bukannya aku ngga cherish the present time ya... No, aku bahagia the way I am sekarang. Meskipun masih ngesot-ngesot ngurusin ini itu, tapi ada juga kok impian yang accomplished. And I won't trade it with anything. Friends, love, experiences.. Meskipun engga serba sempurna, tapi aku bersyukur.
Tapi ngga tau nih, lagi sentimentil aja bawaannya. Nginget masa lalu gitu. Harusnya sih bisa sekalian jadi ajang introspeksi ya?
Then I did. Lalu aku sadar, kadang aku bertingkah 'lebih menuntut hak daripada kewajiban', being such a selfish-ignorant-bitch, ngga sabaran, suspicious mind, suka ngga fokus etc etc.. you name it. Dan karena itu, terkadang, aku kehilangan hal-hal penting dalam hidupku. Karena aku engga berkaca sama masa lalu. Karena aku mengulang kesalahan yang sama.
Aku ngga mau mengulang kesalahan yang sama. Kalau aku hari ini masih berdiri disini, satu hari lagi, itu artinya Si Boss of the Universe ngasi aku kesempatan. Kesempatan satu kali lagi. Dan lagi. Dan lagi. Dan lagi. Berkali-kali. Dia ngga pernah berhenti ngasih aku kesempatan. Dan buat kamu juga. How great is that?
Masa lalu itu ada, bukan untuk membuat kita menyesalinya.
Masa lalu itu ada, biar kita engga ngulang kesalahan yang sama.
I'm on my bended knees, praying.
Then rolled my sleeves, struggling.
Let's do it. Together.
Yah, namanya juga pertanyaan teroris.. eh.. erotis.. eh retoris! gara-garanya sore ini siaran, form entriesnya pake used paper. Begitu aku balik, ternyata itu kertas bekas absen manual penyiar tahun 2006. Bentuknya kaya' tabel, dan kita tanda tangan di situ, sesuai jam dan acaranya. Kita ada mesin absen sih, but manual back-up won't goes wrong, rite?
Nah, balik lagi ketika aku ngeliatin tabel tahun 2006 itu.. Oh how I missed the old time. Ngeliatin nama temen-temen yang sekarang udah cabut dari sini... Ngeliat kombinasi partner siarannya... Dan aku jadi inget, betapa hidup disini ketika itu tidak secomplicated sekarang... ya dari kerjaan, ya dari urusan pribadi... kalopun waktu itu ada burden, palingan masalah kuliah aja sih (yang tertunda 2 taun hihihi)
Bukannya aku ngga cherish the present time ya... No, aku bahagia the way I am sekarang. Meskipun masih ngesot-ngesot ngurusin ini itu, tapi ada juga kok impian yang accomplished. And I won't trade it with anything. Friends, love, experiences.. Meskipun engga serba sempurna, tapi aku bersyukur.
Tapi ngga tau nih, lagi sentimentil aja bawaannya. Nginget masa lalu gitu. Harusnya sih bisa sekalian jadi ajang introspeksi ya?
Then I did. Lalu aku sadar, kadang aku bertingkah 'lebih menuntut hak daripada kewajiban', being such a selfish-ignorant-bitch, ngga sabaran, suspicious mind, suka ngga fokus etc etc.. you name it. Dan karena itu, terkadang, aku kehilangan hal-hal penting dalam hidupku. Karena aku engga berkaca sama masa lalu. Karena aku mengulang kesalahan yang sama.
Aku ngga mau mengulang kesalahan yang sama. Kalau aku hari ini masih berdiri disini, satu hari lagi, itu artinya Si Boss of the Universe ngasi aku kesempatan. Kesempatan satu kali lagi. Dan lagi. Dan lagi. Dan lagi. Berkali-kali. Dia ngga pernah berhenti ngasih aku kesempatan. Dan buat kamu juga. How great is that?
Masa lalu itu ada, bukan untuk membuat kita menyesalinya.
Masa lalu itu ada, biar kita engga ngulang kesalahan yang sama.
I'm on my bended knees, praying.
Then rolled my sleeves, struggling.
Let's do it. Together.
0 comments:
Post a Comment